Tesis
Status Kontrol Pasien Asma Selama Pandemi Covid-19 Di Poli Asma, RSUP Persahabatan, Jakarta = Status Control Status Of Asthma Patients During The Covid19 Pandemic At Asthma Polyclinic, Persahabatan Hospital, Jakarta.
Latar belakang: Pandemi Coronavirus disease-19 (COVID-19) disebabkan oleh virus patogen Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus Disease 2 (SARSCoV-2) yang saat ini menyebar hampir di seluruh dunia. Pembatasan dan restriksi sosial yang dilakukan selama pandemi COVID-19 dapat berpengaruh kepada tingkat kontrol dan tata laksana pasien asma. Telekomunikasi oleh klinisi terhadap pasien asma untuk mengetahui status kontrol asma selama masa pandemi sangat direkomendasi selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol asma pasien saat satu bulan sebelum pandemi COVID-19 dan selama satu bulan masa pandemi COVID-19 (bulan Maret 2021) Metode: Penelitian ini merupakan studi retrospektif kohort dengan consecutive sampling yang dilakukan pada bulan Maret 2020 dan bulan Maret 2021 di Poli Asma RSUP Persahabatan, Jakarta. Subjek penelitian adalah pasien asma dewasa yang kontrol ke Poli Asma pada bulan Maret 2020. Subjek yang memenuhi syarat penelitian yaitu yang memiliki data ACT pada bulan Maret 2020 dan kontrol kembali ke Poli Asma pada bulan Maret 2021. Pasien yang tidak kontrol pada bulan Maret 2021 akan dihubungi kembali oleh peneliti melalui telepon. Hasil: Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah 75 pasien. Subjek yang memiliki data ACT pada bulan Maret 2020 akan dinilai kembali ACTnya pada bulan Maret 2021. Pasien yang tidak kontrol di bulan Maret 2021 akan dihubungi melalui telepon oleh peneliti untuk ditanyakan skor ACTnya pada bulan Maret 2021. Pada penelitian, status kontrol pasien asma di bulan Maret 2020 adalah sebesar 5,3% terkontrol penuh, 40,8% pasien terkontrol sebagian dan 54,7% tidak terkontrol. Sedangkan pada bulan Maret 2021, 25,3% pasien terkontrol penuh, 32% pasien terkontrol sebagian dan 42.7% pasien tidak terkontrol. Pada bulan Maret 2021, terdapat 78,67% pasien yang tidak aktif bekerja di luar rumah, sedangkan 23,33% pasien masih bekerja secara aktif di luar rumah. Terdapat perbedaan yang bermakna antara skor ACT pada bulan Maret 2020 dan bulan Maret 2021 dengan nilai p sebesar 0,023 dan terdapat perbedaan bermakna antara derajat asma pasien dengan status kontrol asma pasien bulan Maret 2021 dengan nilai p = < 0,05. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara aktivitas pekerjaan pasien selama pandemi COVID-19 dengan kontrol asma pasien bulan Maret 2021 dengan nilai p sebesar 0,058 dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara komorbid pasien dengan kontrol asma pasien bulan maret 2021 dengan nilai p = 0,238 Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara skor ACT bulan Maret 2020 dan ACT bulan Maret 2021 dan perbedaan bermakna antara derajat berat asma dengan skor ACT pasien pada bulan Maret 2021. Tidak ada perbedaan bermakna antara pekerjaan dan komorbid pada pasien dengan skor ACT pasien selama periode tersebut.
Kata kunci: aktivitas, asthma control test, COVID-19, derajat berat asma, komorbid, status kontrol asma
Background: Social restrictions during the Coronavirus Disease 2019 (COVID19) pandemic may affect the degree of asthma control level among the patients. The use of telecommunications by the physician towards asthma patients to increase the degree of asthma control level during the pandemic period is recommended during the pandemic. This study aims to determine and compare the degree of asthma control level before and one-year of the COVID-19 pandemics, as observed in an asthma polyclinic. Methods: This study was a retrospective cohort study with consecutive sampling which was conducted between March 2020 and March 2021 at Asthma Polyclinic, Persahabatan Hospital, Jakarta, Indonesia. The subjects were adult asthma polyclinic patients who visited the study site in March 2020 and March 2021, whereas asthma control test (ACT) score was obtained during those visits. Patients who did not present in March 2021 were contacted online by the researchers. Results: The subjects were 75 patients. In this study, the ACT score of asthma patients in March 2020 showed 5.3% had fully controlled asthma, and 40.8% had partially controlled asthma, and 54.7% had uncontrolled asthma, while in March 2021 showed 25.3% had fully controlled asthma, 32% had partially controlled asthma, and 42.7% had uncontrolled asthma. During the pandemic, 78.67% subjects were working from home and 21.33% subjects were actively working from office. There was a correlation between ACT score in March 2020 and March 2021 with (p=0.023) and between patient’s severity of asthma and ACT score in March 2021 (p=0.000). There was no correlation between patient’s activity with ACT score (p=0.058) and between patient’s comorbidity and ACT score (p=0.238) in March 2021. Conclusion: There was a correlation between the ACT score in March 2020 and March 2021, and between patient’s severity of asthma and the ACT score in March 2021. There was no correlation between patient’s activities and comorbidity with the patient’s ACT score in March 2021.
Keywords: activity, asthma control test, asthma control status, comorbid, COVID-19, severity of asthma
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Nesia Priandari - Nama Orang
Faisal Yunus - Nama Orang
Wiwien Heru Wiyono - Nama Orang - No. Panggil
-
T21257fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 67 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21257fk | T21257fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi