Tesis

Kesintasan dan Kualitas Hidup 2 Tahun Berdasarkan EORTC Quality of Life Pada Pasien Glioma Pasca Radiasi = Survival and 2-years Post Radiation Quality of Life Assessment in Glioma Patients Based on the EORTC Quality of Life Questionnaire.

Tujuan : Mengetahui kesintasan dan kualitas hidup 2 tahun pasien glioma serta mengidentifikasi faktor-faktor dapat berpengaruh terhadap kesintasan dan kualitas hidup 2 tahun pasien glioma yang telah menjalani radioterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo berdasarkan kuesioner European Organization for Research and Treatment of Cancer (EORTC) C-30 dan BN-20. Metode : Dilakukan studi dengan desain retrospektif yang melibatkan 82 pasien dan sebanyak 64 pasien diantaranya turut serta dalam penilaian kualitas hidup 2 tahun dengan menggunakan kuesioner EORTC C-30 dan BN-20. Hasil : Mayoritas pasien adalah laki-laki dengan rerata usia 40,18 tahun. memiliki KPS >70 (70,7%) , mayoritas pasien mampu bekerja (66%), memiliki pendapatan  4.200.000 (51,1%), menggunakan pembiayaan BPJS selama pengobatan (80,5%), berpendidikan lanjut (SMA/Diploma/Sarjana) sebesar 70,7%. Mayoritas pasien terdiagnosa dengan glioma derajat III (57,3%), dengan letak tumor di supratentorial (89,0%) dan melibatkan 1 lobus (80,5%). Sebagian besar pasien menjalani reseksi tumor subtotal (79,3%) dan mayoritas mendapatkan ajuvan radioterapi dengan teknik IMRT (67,1%). Dengan rerata interval operasi-radiasi 42,97 hari dan median follow-up 29,89 bulan. Kesintasan hidup secara keseluruhan (OS) 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahun secara berturut-turut yaitu 79,1%, 65,4%, dan 29,3%. Faktor yang berpengaruh terhadap kesintasan yang buruk adalah derajat glioma tinggi (P=0,015), KPS ≤ 70 (p=0,003), interval terdiagnosa dengan terapi awal > 3 bulan (p=0,001) dan interval operasi dengan radiasi > 6 minggu (p=0,008). Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hidup diantaranya KPS dan interval waktu terdiagnosa imaging dengan terapi awal. Kemudian dilakukan analisis multivariat terhadap faktor yang berpengaruh pada kualitas dan kesintasan hidup didapatkan interval waktu sejak operasi hingga radiasi ≤ 6 minggu sebagai faktor prognostik yang independen terhadap kesintasan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik. Kesimpulan : Interval waktu sejak operasi hingga radiasi ≤ 6 minggu merupakan faktor prognostik independen yang mempengaruhi kesintasan pasien glioma yang lebih baik.
Kata kunci : Kesintasan, Kualitas hidup, glioma, radiasi, EORTC QLQ


Objective: To determine the survival and 2 years quality of life post radiation in glioma patients and identify factors that can affect the survival and 2 years quality of life post radiation in glioma patients who have undergone radiotherapy at the National Central General Hospital (RSUPN) Cipto Mangunkusumo based on the European Organization for Research and Treatment of Cancer (EORTC) C-30 and BN-20 Questionnaire. Methods: A retrospective design study was conducted involving 82 patients whom 64 of them participated in a 2-year quality of life assessment using the EORTC C-30 and BN20 questionnaires. Results : The majority of patients were male with a mean age of 40.18 years. have a KPS >70 (70.7%), the majority of patients are able to work (66%), had an income of 4,200,000 (51.1%), use BPJS financing during treatment (80.5%), hadadvanced education (high school/ Diploma/Bachelor) of 70.7%. The majority of patients were diagnosed with grade III glioma (57.3%), with the tumor located supratentorially (89.0%) and involving 1 lobe (80.5%). Most of the patients underwent subtotal tumor resection (79.3%) and the majority received adjuvant radiotherapy with IMRT technique (67.1%). With a mean surgery-radiation interval of 42.97 days and a median follow-up of 29.89 months. Overall survival (OS) of 1 year, 3 years and 5 years were 79.1%, 65.4%, and 29.3%, respectively. Factors influencing poor survival were high glioma degree (P=0.015), KPS ≤70 (p=0,003), interval diagnosed from imaging with initial therapy > 3 months (p=0,001) and surgery interval with radiation > 6 weeks(p=0,008). Factors that affect the quality of life include KPS and the time interval between diagnosis with initial therapy. Then, a multivariate analysis was performed on those factors that surgery-radiation interval ≤ 6 week is an independent prognostic factor influence the quality and survival of life. Conclusion: Surgery-radiation interval ≤ 6 week is an independent prognostic factor that affects the better survival of glioma patients.
Keywords : Survival, Quality of life, glioma, radiation, EORTC QLQ

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Regina Wulandari - Nama Orang
Soehartati A. Gondhowiardjo - Nama Orang
Renindra Ananda Aman - Nama Orang
Henry Riyanto Sofyan - Nama Orang
Henry Kodrat - Nama Orang
T.B. Mayang Permata - Nama Orang
Handoko - Nama Orang

No. Panggil
T21236fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 91 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21236fkT21236fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kesintasan dan Kualitas Hidup 2 Tahun Berdasarkan EORTC Quality of Life Pada Pasien Glioma Pasca Radiasi = Survival and 2-years Post Radiation Quality of Life Assessment in Glioma Patients Based on the EORTC Quality of Life Questionnaire.

Related Collection