Tesis
Peran Laktat Tali Pusat Sebagai Prediktor Keluaran Buruk Neonatus Jangka Pendek = The Role of Cord Lactate in Predicting Poor Neonatal ShortTerm Outcomes.
Latar Belakang. Asfiksia neonatus akibat hipoksia intrapartum dapat menyebabkan berbagai komplikasi persalinan yaitu ensefalopati iskemik-hipoksik, perdarahan intrakranial, hingga kematian. Asidosis dan laktatemia adalah indikator kuat terhadap distress neonatus akibat asfiksia, yang dapat diukur secara akurat dan objektif. Laktat dapat diperiksa lebih cepat, dengan biaya yang lebih murah, prosedur pemeriksaan yang lebih mudah, dan dengan kebutuhan sampel yang lebih sedikit. Laktat tali pusat berpotensi menggantikan pH dan BE tali pusat dalam memprediksi keluaran buruk neonatus jangka pendek, yaitu minimal salah satu dari: skor Apgar rendah (< 7), ensefalopati hipoksik-iskemik, kebutuhan perawatan level 3 selama > 24 jam, intraventricular haemorrhage (IVH), dan mortalitas neonatus dini. Metode. Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif untuk mencari hubungan dan menilai performa diagnosis laktat arteri dan vena tali pusat untuk memprediksi keluaran buruk neonatus jangka pendek. Subjek penelitian ini adalah 103 neonatus, terdiri dari 22 neonatus mengalami keluaran buruk jangka pendek, dan 81 neonatus tanpa keluaran buruk. Sampel tali pusat juga divalidasi untuk memastikan tidak ada pencampuran antara arteri dan vena, dengan menyaring sampel dengan selisih pH arterivena > 0,02 dan selisih pCO2 arteri-vena > 4 mmHg. Hasil. Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara laktat arteri dan vena tali pusat dengan keluaran (p < 0,001). Pemeriksaan laktat arteri tali pusat mempunyai luas Area Under the Curve (AUC) 82% dengan nilai titik potong optimal 4,25 mmol/L (sensitivitas 76%, spesifisitas 72%), titik potong 3,5 mmol/L untuk rule-out keluaran buruk (sensitivitas 82%, nilai prediksi negatif 92%), dan titik potong 7,15 mmol/L untuk rulein (spesifisitas 99%, nilai prediksi positif 92%). Pemeriksaan laktat vena tali pusat mempunyai luas Area Under the Curve (AUC) 80,9% dengan nilai titik potong optimal 3,85 mmol/L (sensitivitas 75,9%, spesifisitas 71,7%). Secara umum, laktat arteri tali pusat memiliki performa diagnostik yang lebih baik dari laktat vena tali pusat. Simpulan. pemeriksaan laktat tali pusat dengan sampel valid dapat digunakan untuk memprediksi keluaran buruk jangka pendek neonatus.
Kata Kunci: laktat; tali pusat; skor Apgar; perdarahan intraventrikel; mortalitas neonatus dini; ensefalopati hipoksik-iskemik.
Background. Neonatal asphyxia due to intrapartum hypoxia can cause various complications of delivery, such as hypoxic-ischemic encephalopathy, intracranial bleeding, and death. Acidosis and lactatemia are strong indicators of neonatal distress due to asphyxia, which can be measured accurately and objectively. Lactate is a potential parameter due to less measurement time, lower costs, easier testing procedures, and less sample requirements. Cord lactate has the potential to replace cord pH and BE in predicting poor short-term neonatal outcomes, i.e. at least one of: low Apgar score (< 7), hypoxic-ischemic encephalopathy, clinical requirement of neonatal level 3 care for > 24 hours, intraventricular hemorrhage (IVH), and early neonatal mortality (< 7 days). Method. This study used a prospective cohort design to explore associations and diagnostic performance of cord arterial and venous lactate to predict adverse short-term neonatal outcomes. This study recruited 103 subjects, consisting of 22 neonates with short-term adverse events, and 81 neonates without adverse outcomes. Umbilical cord samples were also validated to ensure there was no mixing between arteries and veins during sampling, by filtering samples with a difference in arterial-venous pH > 0.02 and a difference in arterial-venous pCO2 > 4 mmHg. Result. There was a statistically significant association between umbilical cord arterial and venous lactate and poor short-term neonatal outcome (p < 0.001). The umbilical cord arterial lactate had the Area Under the Curve (AUC) of 82.2% with an optimal cutoff value of 4.25 mmol/L (sensitivity 75.9%, specificity 71.7%), an alternative cutoff point of 3.55 mmol/L for rule-out (sensitivity 82%, negative predictive value 92%) and 7.15 mmol/L for rule-in (specificity 99.1%, positive predictive value 92%). The umbilical cord lactate examination has an AUC of 80.9% with an optimal cutoff value of 3.85 mmol/L (sensitivity 75.9%, specificity 71.7%). Conclusion. A valid sample of umbilical cord lactate can be used to predict short-term adverse outcomes for neonates.
Keywords: lactate; umbilical cord; Apgar score; intraventricular bleeding; early neonatal mortality; hypoxic-ischemic encephalopathy.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Reiva Wisdharilla - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
R. Adhi Teguh Perma Iskandar - Nama Orang
Rima lrwinda - Nama Orang
Suzanna Imrnanuel - Nama Orang - No. Panggil
-
T21225fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Patologi Klinik., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xix, 83 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21225fk | T21225fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi