Tesis

Hubungan Mekanisme Koping dengan Psikopatologi pada Laki-Laki Yang Berhubungan Seks Dengan Laki-Laki (LSL) dengan Infeksi HIV/AIDS di RSCM Tahun 2020 = The Association of Coping Mechanism, Psychopathology and HIV/AIDS in Men Who Have Sex with Men (MSM) at RSCM on 2020.

Latar Belakang: Prevalensi HIV mulai menurun pada populasi umum, namun jumlah LSL yang terinfeksi HIV terus mengalami peningkatan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, prevalensi HIV pada LSL naik dari 3,22% pada tahun 2007 menjadi 20,25% pada tahun 2015. Epidemik HIV diantara LSL membuat kelompok ini menjadi sangat rentan mengalami berbagai gangguan jiwa, bukan hanya karena faktor fisik dari HIV namun juga secara psikologis dari stigma terhadap homoseksual. Para LSL dengan HIV/AIDS membangun berbagai bentuk mekanisme koping untuk mengatasi stresor yang dialami dan seringkali menggunakan mekanisme koping yang maladaptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara psikopatologi dengan mekanisme koping pada LSL dengan HIV/AIDS. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pontong lintang dengan menilai psikopatologi (kuesioner SCL-90), dan mekanisme koping (kuesioner Brief COPE) pada LSL dengan HIV/AIDS di Pokdisus RS Cipto Mangunkusumo. Hasil: Responden berjumlah 96 orang dengan 45,8% di antaranya memiliki psikopatologi dengan depresi sebagai psikopatologi terbanyak (36,5%). Mekanisme koping yang tersering digunakan oleh seluruh responden adalah religion (44,8%). Mekanisme koping yang paling banyak digunakan pada pasien dengan psikopatologi adalah self-distraction, sedangkan mekanisme koping terbanyak pada pasien tanpa psikopatologi adalah active. Korelasi psikopatologi dengan mekanisme koping adalah r= 0,42 dan p ≤ 0,001). Simpulan: Didapatkan hubungan bermakna dengan korelasi positif dan kekuatan sedang antara psikopatologi dan mekanisme koping. Mekanisme koping active paling banyak digunakan oleh responden tanpa psikopatologi dan mekanisme koping self-distraction paling banyak digunakan oleh responden dengan psikopatologi. Ada tidaknya psikopatologi lebih disebabkan karena jenis mekanisme koping yang paling sering digunakan (adaptif atau tidak adaptif), bukan dari jumlah mekanisme koping yang dipakai. Deteksi dini terhadap psikopatologi dan eksplorasi jenis mekanisme koping yang sering digunakan pada LSL dengan HIV/AIDS dapat digunakan sebagai modalitas terapi yang komprehensif sehingga tercapai hasil yang optimal.
Kata kunci: LSL, HIV/AIDS, psikopatologi, SCL-90, mekanisme koping, brief COPE, religion, active coping, self-distraction


Background: HIV prevalence is starting to decline in the general population, but the number of MSM infected with HIV continues to increase. According to the Indonesian Ministry of Health, the prevalence of HIV among MSM rose from 3.22% in 2007 to 20.25% in 2015. The HIV epidemic among MSM has made this group very vulnerable to various mental disorders, not only because of the physical factors of HIV but also psychologically from the stigma against homosexuals. MSM with HIV/AIDS develop various forms of coping mechanisms to cope with the stressors they experience and often use maladaptive coping mechanisms. The purpose of this study was to determine the association between psychopathology and coping mechanisms in MSM with HIV/AIDS Methods: This study used a cross-sectional design by assessing psychopathology (questionnaire SCL-90), and coping mechanisms (Questionnaire Brief COPE) in MSM with HIV/AIDS at Pokdisus of Cipto Mangunkusumo Hospital. Results: Respondents were 96 people with 45.8% of them having psychopathology with depression as the most psychopathology (36.5%). The most common coping mechanism used by all respondents is religion (44.8%). The most widely used coping mechanism in patients with psychopathology was self-distraction, while the most common coping mechanism in patients without psychopathology was active coping. The coefficient correlation between psychopathology and coping mechanisms was r= 0.42 and p≤0.001. Conclusion: A significant relationship was found with a positive correlation and moderate strength between psychopathology and coping mechanisms. Active coping mechanisms were mostly used by respondents without psychopathology and self-distraction coping mechanisms were mostly used by respondents with psychopathology. The presence or absence of psychopathology is more due to the type of coping mechanism that is most often used (adaptive or non-adaptive), not the number of coping mechanisms used. Early detection of psychopathology and exploration of the types of coping mechanisms that are often used in MSM with HIV/AIDS can be used as a comprehensive therapeutic modality to achieve optimal results.
Keywords: MSM, HIV/AIDS, psychopathology, SCL-90, coping mechanisms, brief COPE, religion, active coping, self-distraction

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

William Surya Atmadja - Nama Orang
Kristiana Siste - Nama Orang
Profitasari Kusumaningrum - Nama Orang
Heriani Tobing - Nama Orang
Teguh Harjono - Nama Orang

No. Panggil
T21210fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Studi Ilmu Kedokteran Jiwa.,
Deskripsi Fisik
xiv, 81 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21210fkT21210fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Mekanisme Koping dengan Psikopatologi pada Laki-Laki Yang Berhubungan Seks Dengan Laki-Laki (LSL) dengan Infeksi HIV/AIDS di RSCM Tahun 2020 = The Association of Coping Mechanism, Psychopathology and HIV/AIDS in Men Who Have Sex with Men (MSM) at RSCM on 2020.

Related Collection