Tesis

Efikasi Penggunaan Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) dalam Mencegah Terjadinya Gejala Putus Obat pada Program Rehabilitasi Pengguna Stimulan Tipe Amfetamin di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido = The Efficacy of Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) in Preventing Withdrawal Symptoms in Rehabilitation Program for Amphetamine-Type Stimulants Users at BNN Lido Rehabilitation Center.

Amfetamin merupakan salah satu NAPZA yang paling banyak digunakan di Indonesia. Salah satu komponen penting dalam penatalaksanaan penggunaan stimulan tipe amfetamin (STA) adalah mencegah terjadinya gejala putus zat. Penggunaan repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) dapat digunakan sebagai salah satu modalitas terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan rTMS untuk mencegah gejala putus zat pada pengguna STA. Penelitian ini dilakukan secara kuasi eksperimental dengan 18 pria pengguna STA. Subjek dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok perlakuan mendapatkan terapi rTMS 10 Hz selama 10 sesi dalam 2 periode, masing-masing 5 sesi. Evaluasi gejala putus zat dilakukan pada hari pertama, keenam dan ketiga belas. Penelitian ini menemukan adanya perbedaan signifikan gejala putus zat pada hari keenam pada kedua kelompok (p: 0,003; effect size: 1,163; 95% CI: 0,457-1,869). Pada kelompok perlakuan, gejala putus zat secara signifikan berkurang pada hari keenam (p: 0,047) dan dipertahankan hingga hari ketiga belas (p: 0,015). Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan gejala putus zat pada hari keenam dan baru mengalami penurunan yang signifikan pada hari ketiga belas (p: 0,002). Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan rTMS efektif dalam mempercepat terjadinya perbaikan gejala putus zat pada pengguna STA.
Kata Kunci: rTMS, amfetamin, stimulan, putus zat


Amphetamines are one of the most widely used drugs in Indonesia. One of the important components in amphetamine-type stimulants (STA) therapy is to prevent withdrawal symptoms. The repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) can be used as a therapeutic modality. The aim of this study was to determine the effectiveness of using rTMS to prevent withdrawal symptoms in STA users. This study was conducted in a quasi-experimental with 36 male STA users. Subjects were grouped into 2 groups. The treatment group received 10 Hz rTMS therapy for 10 sessions in 2 periods, 5 sessions each. Evaluation of withdrawal symptoms was carried out on the first, sixth and thirteenth days. This study found a significant difference in withdrawal symptoms on the sixth day between two groups (p: 0.003; effect size: 1.163; 95% CI: 0.457-1.869). In the treatment group, withdrawal symptoms were significantly reduced on the sixth day (p: 0.047) and maintained until the thirteenth day (p: 0.015). Meanwhile in the control group, there was an increase in withdrawal symptoms on the sixth day and only experienced a significant decrease on the thirteenth day (p: 0.002). This study concludes that the use of rTMS is effective in accelerating the improvement of withdrawal symptoms in STA users.
Keywords: rTMS, amphetamines, stimulants, withdrawal

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Agung Hermawanto - Nama Orang
Tribowo Tuahta Ginting - Nama Orang
Satya Joewana - Nama Orang
Enjeline Hanafi - Nama Orang
Kristiana Siste Kurnisanti - Nama Orang

No. Panggil
T21175fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Kesehatan Jiwa.,
Deskripsi Fisik
xvii, 68 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21175fkT21175fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efikasi Penggunaan Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) dalam Mencegah Terjadinya Gejala Putus Obat pada Program Rehabilitasi Pengguna Stimulan Tipe Amfetamin di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido = The Efficacy of Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) in Preventing Withdrawal Symptoms in Rehabilitation Program for Amphetamine-Type Stimulants Users at BNN Lido Rehabilitation Center.

Related Collection