Tesis

Perbandingan praoksigenasi dengan elevasi kepala dan posisi konvensional terhadap waktu terjadinya desaturasi: penelitian pada pasien yang menjalani anestesia umum dengan intubasi endotrakeal = Comparison of preoxygenation with head elevation and conventional position against time to desaturation: a study in patients undergoing general anesthesia with endotracheal intubation.

Latar belakang. Praoksigenasi merupakan bagian penting dari manajemen jalan napas dengan cara memberikan oksigen murni kepada pasien, sebelum pasien kehilangan kesadaran karena obat anestesia, sehingga risiko hipoksemia saat pasien mengalami apnea dapat diturunkan. Efektivitas praoksigenasi dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah posisi elevasi kepala pasien. Penelitian ini bertujuan membandingkan praoksigenasi dengan elevasi kepala 20°, 30° dan 45° dengan praoksigenasi dalam posisi konvensional terhadap waktu terjadinya desaturasi sebelum intubasi endotrakeal pada pasien yang menjalani anestesia umum. Metode. Penelitian ini adalah uji klinis terandomisasi terhadap 56 pasien yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok konvensional atau elevasi kepala 0°, kelompok elevasi kepala 20°, elevasi kepala 30° dan elevasi kepala 45°. Dilakukan praoksigenasi selama 3 menit dengan oksigen 100%, setelah itu induksi anestesia dimulai dengan fentanil, propofol, dilanjutkan dengan rokuronium setelah pasien kehilangan kesadaran. Diberikan juga midazolam untuk memastikan amnesia pada saat periode apnea. Waktu juga mulai dicatat sejak awal induksi sampai saturasi oksigen menunjukan 93% atau dengan dengan batasan waktu 5 menit. Hasil. Secara statistik terdapat perbedaan rerata yang bermakna pada waktu terjadinya desaturasi antara keempat kelompok (P = 0,011). Kelompok yang memiliki perbedaan rerata waktu terjadinya desaturasi yang signifikan dengan kelompok lainnya adalah kelompok elevasi kepala 45 o (P < 0,05). Simpulan. Praoksigenasi dengan elevasi kepala 20°, 30° dan 45° memperlambat waktu terjadinya desaturasi sebelum intubasi endotrakeal dibandingkan posisi konvensional pada pasien yang menjalani anestesia umum
Kata kunci: Praoksigenasi. Elevasi kepala. Desaturasi. Apnea


Background. Preoxygenation is an important part of airway management by providing pure oxygen to the patient, before losing consciousness due to anesthesia, so that the risk of hypoxaemia when the patient is apnea can be reduced. The effectiveness of preoxygenation is influenced by several things, one of which is the patient's head height position. This study aimed to compare preoxygenation with head elevation 20°, 30° and 45° with preoxygenation in the conventional position to the time of desaturation before endotracheal intubation in patients undergoing general anesthesia. Method. This study was a randomized clinical trial of 56 patients divided into four groups, namely the conventional or 0° head elevation group, 20° head elevation group, 30° head elevation and 45° head elevation group. Preoxygenated for 3 minutes with 100% oxygen, after that induction of anesthesia was started with fentanyl, propofol, followed by rocuronium after the patient lost consciousness. Midazolam was also given to confirm amnesia during periods of apnea. Time was also recorded from the start of induction until the oxygen saturation showed 93% or with a time limit of 5 minutes. Result. Statistically there was a significant difference in the mean time of desaturation between the four groups (P = 0.011). The group that had a significant difference in mean time of desaturation with other groups was the 45 o head elevation group (P < 0.05). Conclusions. Pre-oxygenation with head elevation 20, 30 and 45 slows down the time for desaturation to occur before endotracheal intubation compared to the conventional position in patients undergoing general anesthesia
Key words: Preoxygenation. Head elevation. Desaturation. Apnea.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Budi Pratama - Nama Orang
Ratna Farida Soenarto - Nama Orang
Alfan Mahdi Nugroho - Nama Orang

No. Panggil
T21122fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.,
Deskripsi Fisik
xvi, 69 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21122fkT21122fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan praoksigenasi dengan elevasi kepala dan posisi konvensional terhadap waktu terjadinya desaturasi: penelitian pada pasien yang menjalani anestesia umum dengan intubasi endotrakeal = Comparison of preoxygenation with head elevation and conventional position against time to desaturation: a study in patients undergoing general anesthesia with endotracheal intubation.

Related Collection