Tesis

Efek Kurkumin dan asam asetil salisilat 8 minggu pertama terhadap patensi primer 1 tahun pada pasien Arteriovenosa Brachiocephalica dengan Diabetes Mellitus = Effects of Administration of Curcumin and Acetyl Salicylic Acid during the first 8 weeks on Primary Patency of 1 year in Arteriovenosa Brachiocephalica patients with Diabetes Mellitus.

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyebab terbesar Penyakit Gagal ginjal Tahap Akhir (PGTA).Hemodialisis merupakan terapi pengganti yang paling banyak dipakai. Arterivenosa fistula (AVF) merupakan standar baku emas akses vaskular untuk dilakukan hemodialisa. Memperpanjang umur dari akses FAV sangat penting untuk meningkatkan perawatan pasien. Terapi yang menekan platelet / koagulasi dan memiliki efek antiproliferatif / antioksidan dapat menjadi kunci memperpanjang umur FAV , salah satunya pemberian terapi kurkumin dan asam asetil salisilat. Tujuan: Menganalisis pengaruh kurkumin dan asam asetilsalisilat pada 8 minggu pertama terhadap patensi primer 1 tahun dari fistula arteriovenosa pada pasien PGTA dengan komorbit diabetes Melitus tipe 2. Metode: Desain yang digunakan adalah desain kohort retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Divisi Bedah Vaskuler dan Endovaskuler Departemen Medik Ilmu Bedah periode Mei hingga Juli 2021 dengan mengumpulkan data sekunder Hasil: 42 pasien masuk penelitian ini, jumlah yang patensi primer 34 orang dan tidak patensi 8 orang. Usia pada patensi 52,24 ±9,07, laki laki(47,1%), perempuan 18(52,9%). Kelompok IMT Normal 18(52,9%), overweight 5(14,7%), obese 11(32,4%), merokok 9(26,5%) Tidak ada hubungan signifikan (p =0,613;RR 1,10 (0,77 – 1,57)) antara kurkumin tarhadap patensi primer 1 tahun. Tidak terdapat hubungan signifikan (p > 0,999; RR 0,91 (0,59 – 1,41)) antara asam asetil salisilat terhadap patensi primer 1 tahun. Kesimpulan: Patensi primer satu tahun pada pasien yang diberikan kurkumin dan asam asetil salisilat 8 minggu pertama pada pasien gagal ginjal kronis tahap akhir dengan diabetes mellitus adalah 80,96 %.
Kata kunci: asam asetil salisilat, kurkumin, patensi primer


Background: Type 2 diabetes mellitus is one of the biggest causes of End Stage Renal Failure (PGTA). Hemodialysis is the most widely used replacement therapy. Arterial fistula (AVF) is the gold standard for vascular access for hemodialysis. Extending the lifespan of FAV access is critical to improving patient care. Therapy that suppresses platelets / coagulation and has antiproliferative / antioxidant effects can be the key to prolonging FAV life, one of which is the administration of curcumin and acetyl salicylic acid therapy. Objective: To analyze the effect of curcumin and acetylsalicylic acid in the first 8 weeks on the 1-year primary patency of arteriovenous fistula in PGTA patients with type 2 diabetes mellitus co-morbidities. Methods: The design used is a retrospective cohort design. This research was conducted at the Division of Vascular and Endovascular Surgery, Department of Medical Surgery from May to July 2021 by collecting secondary data Results: 42 patients entered this study, the number of primary patents was 34 people and 8 people were not patent. Age at patency 52.24 ± 9.07, male (47.1%), female 18 (52.9%). BMI Normal 18(52.9%), overweight 5(14,7%), obese 11(32,4%), smoking 9(26,5%) No significant relationship (p = 0.613; RR 1.10 (0.77 – 1.57)) between curcumin to 1 year primary patency. There was no significant relationship (p > 0.999; RR 0.91 (0.59 – 1.41)) between acetyl salicylic acid and 1 year primary patency. Conclusion: One year primary patent in patients who were given curcumin and acetyl salicylic acid for the first 8 weeks in end-stage chronic renal failure patients with diabetes mellitus was 80.96%
Keyword : acetyl salicylic acid, curcumin, patency rate