Tesis

Pengetahuan dan Faktor- Faktor yang Berpengaruh pada Praktik Penggunaan Profilaksis Pasca Pajanan Darah dan Cairan Tubuh pada Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo = Knowledge and factors associated with Application of post exposure prophylaxis among Resident in Teaching Hospital Cipto Mangunkusumo Indonesia.

Latar Belakang/Tujuan: Tenaga kesehatan termasuk peserta didik program pendidikan dokter spesialis dalam menjalankan profesinya berisiko mengalami pajanan darah dan cairan tubuh sehingga berisiko pula terinfeksi patogen darah. Oleh karena itu perlu untuk mengetahui pengetahuan peserta didik program pendidikan dokter spesialis terkait pajanan darah dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan profilaksis pasca pajanan. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di rumah sakit tersier yang merupakan pusat rujukan nasional dan rumah sakit pendidikan terbesar di Indonesia terhadap peserta didik program pendidikan doker spesialis. Repsonden penelitian dikirimkan link kuesioner secara online. Data dianalisis menggunakan program SPSS 20. Hasil: Sebanyak 731 responden berpartisipasi pada penelitian ini dengan responde rate 61,8%. Hanya 143 (19,4%) responden yang memiliki pengetahuan adekuat tentang pajanan darah dan cairan tubuh serta penggunaan profilaksis pasca pajanan. Dari 99 (13,5%) kejadian pajanan pada responden hanya 34 responden yang melaporakan kejadian pajanan dan hanya 8 responden yang akhirnya menggunakan profilaksis pasca pajanan. Sebanyak 42 (60,9%) pajanan berisiko tidak terlaporkan. Faktor status infeksi HIV sumber pajanan (PR 11,200; IK95% 1,193-105,13; p < 0,039) berpengaruh secara statistik terhadap penggunaan profilaksis pasca pajanan. Simpulan: Sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan inadekuat tentang pajanan darah dan cairan tubuh serta profilaksis pasca pajanan. Perlu adanya evaluasi ulang dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran terhadap risiko pajanan dan penggunaan PPP.
Kata Kunci: Pengetahuan, Praktik penggunaan profilaksis pasca pajanan, Pajanan darah dan cairan tubuh, PPDS, HIV, Hepatitis B.


Background/Aim: : Health care workers including residents are constantly vulnerable to occupational and body fluid exposure with the consequent risk acquiring blood borne infection such as HIV, Hepatitis B, and Hepatitis C while performing their clinical activities in the hospital. The aim of this study is to determine the knowledge and factors associated with utilization of post exposure prophylaxis among residents. Methods: A descriptive cross-sectional study was conducted in a biggest teaching hospital in Indonesia, Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. Data were collected using online questionnaire and analysed by using SPSS 20. Results: Out of 731 residents participated in this study with response rate 61.8%. Of the 731, 99 (13.5%) were exposed to blood and body fluid, only 34 reported the exposure incident and only 8 used PEP. About 42 (60.9%) high risk exposure not reported. Furthermore, only 134 (19.4%) had adequate overall knowledge of blood and body fluid exposure and post exposure prophylaxis. Knowing HIV status of the source patient was associated with use PEP (PR: 11.200; CI 95%: 1.93- 105.13: p < 0.039). Conclusion: In conclusion, most residents had inadequate knowledge of Blood and Body fluide exposure and PEP. Many unsafe work practices still continue, which is of utmost concern. Revaluation and training for increasing awareness knowledge and utilization of PEP.
Keywords: Knowledge, Blood and body fluid exposure, Practice of Application of post exposure prophylaxis, Residents, HIV, Hepatitis B.