Tesis

Faktor – faktor yang memiliki nilai prognostik dan prediktif dengan mortalitas luka bakar Rumah Sakit DR. Cipto Mangunkusumo periode 1998 – 2010 = Prognostic and Predictive Factors of Burn Mortality in Cipto Mangunkusumo General Hospital, Indonesia in 1998 – 2010.

Latar Belakang: Beberapa faktor prognostik dan prediktif mortalitas luka bakar belum pernah diteliti di Indonesia yang memiliki karakteristik keterlambatan tatalaksana. Kami melakukan studi untuk mencari kedua faktor prognostik dan prediktif tersebut dengan karakteristik tersebut. Metode: Kami melakukan studi kohort retrospektif fokus pada mortalitas luka bakar mayor yang ditatalaksana di rumah sakit Cipto Mangunkusumo tahun 1998 – 2010. Faktor prognostik dan prediktif yang telah diketahui sebelumnya dan yang belum diketahui, keduanya dilakukan penilaian. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan menggunakan regresi logistik untuk menilai faktor tersebut. Hasil: Dari seluruh faktor yang dinilai, variable yang menunjukkan korelasi bermakna yaitu: Luas luka bakar, trauma inhalasi, Baux score, revised Baux score, serum albumin, ureum darah, serum kreatinin, hemokonsentrasi, defisit basa, serum laktat, INR, dan gula darah sewaktu. Kesimpulan: Pada studi ini, Baux score, revised Baux score, serum kreatinin, hemokonsentrasi, defisit basa, dan INR sebagai faktor prediktif mortalitas luka bakar mayor.
Kata Kunci: Baux score, revised Baux score, serum kreatinin, hemokonsentrasi, defisit basa, international normalized ratio, faktor prediktif, mortalitas, luka bakar mayor


Background: Some prognostic– and predictive factors in burn never been investigated in Indonesian specific characteristics which is delayed treated. We ran a study aimed to find out both prognostic– and predictive factors in this specific characteristic. Methods: We carried out a retrospective cohort focused on burn mortality in extensive burns managed in CMGH from 1998–2010. Some known prognostic– and predictive factors as well unknown ones. Bivariate and multivariate using logistic regression analysis proceeded to find out these factors. Results: Out of all factors investigated, the variables that showed a significant correlation were: TBSA, inhalation injury, Baux score, revised Baux score, serum albumin, blood urea, serum creatinine, hemoconcentration, base excess, serum lactate, INR, and RBG. Conclusion: In the study, Baux score, revised Baux score, serum creatinine, hemoconcentration, base excess, and INR as a predictive factor for mortality in extensive burn.
Keywords: Baux score, revised Baux score, serum creatinine, hemoconcentration, base excess, international normalized ratio, predictive factor, mortality, extensive burn

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Muhammad Irfan Arief Hasibuan - Nama Orang
Yefta Moenadjat - Nama Orang

No. Panggil
T21093fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
xv, 43 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21093fkT21093fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor – faktor yang memiliki nilai prognostik dan prediktif dengan mortalitas luka bakar Rumah Sakit DR. Cipto Mangunkusumo periode 1998 – 2010 = Prognostic and Predictive Factors of Burn Mortality in Cipto Mangunkusumo General Hospital, Indonesia in 1998 – 2010.

Related Collection