Tesis

Development of Ureteroneocystostomy in Pediatric Population: Ten Years of Experience from Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital = Perkembangan Ureteroneosistostomi pada Anak: Pengalaman Sepuluh Tahun di Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo.

Introduction and objectives: Reconstructive surgery in the form ureteroneocystostomy has been widely accepted in the field of pediatric urology. Currently, there are limited published data in the experience of ureteroneocystostomy, especially in pediatric agegroup in Indonesia. This study aim to elaborate the past experience of ureteroneocystostomy and its outcome in pediatric patients in Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital. Methods: This was a retrospective cohort study, investigating on all pediatric patients aged below 18 years-old who had ureteroneocystostomy performed in Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital from year 2010 until 2020. Comparison between open and laparoscopic approaches in their outcomes reported as nonparametric numerical variables (e.g., operation duration, blood loss, post-operative length of stay) were analyzed using Mann-Whitney test. Results: A total of 46 paediatric patients with median age of 5(1-18) years underwent ureteroneocystostomy were included in this study. The highest number of cases found to be the indication for ureteroneocystostomy were VUR and ectopic ureter, followed by stenosis of the ureter. More patients had been operated using the extravesical approach in comparison with intravesical. Some patients need additional procedure and most of it was ureteral tailoring. There are 4 patients in open ureteroneocystostomy group that had late complications. The most common complication found were persistent reflux followed by ureterovesical obstruction. Conclusion: The study reported 46 cases of pediatric ureteroneocystostomy operated by urologist from Department of Urology, Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, from year 2010-2020. Most cases were indicated due to VUR and ectopic ureter.
Keywords: ureteroneocystostomy; open surgery; laparoscopic; extravesical; intravesical; pediatric


Pendahuluan dan tujuan: Bedah rekonstruksi dalam bentuk ureteroneosistostomi telah diterima secara luas di bidang urologi pediatrik. Saat ini, data pengalaman ureteroneosistostomi yang dipublikasikan masih terbatas, terutama pada kelompok usia anak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi pengalaman masa terdahulu ureteroneocystostomy beserta luarannya pada pasien anak di Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo. Metode: Desain studi adalah kohort retrospektif dengan subjek semua pasien anak berusia di bawah 18 tahun yang menjalani ureteroneosistostomi yang dilakukan di Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo dari tahun 2010 hingga 2020. Perbandingan antara hasil pendekatan terbuka dan laparoskopi dilaporkan sebagai variabel numerik non-parametrik (durasi operasi, kehilangan darah, lama rawat pasca operasi) dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Sejumlah 46 pasien anak dengan usia rata-rata 5 (1-18) tahun menjalani ureteroneosistostomi diikutkan dalam penelitian ini. Kasus terbanyak yang menjadi indikasi ureteroneosistostomi adalah VUR dan ureter ektopik, diikuti oleh stenosis ureter. Lebih banyak pasien yang dioperasi menggunakan pendekatan ekstravesikal dibandingkan dengan intravesika. Beberapa pasien membutuhkan prosedur tambahan dan sebagian besarnya adalah penjahitan ureter. Terdapat 4 pasien pada kelompok ureteroneosistostomi terbuka yang mengalami komplikasi lanjut. Komplikasi tersering yang ditemukan adalah refluks persisten yang diikuti oleh obstruksi ureterovesikal. Kesimpulan: Penelitian ini melaporkan 46 kasus ureteroneosistostomi pada anak yang dioperasi oleh ahli urologi dari Departemen Urologi Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo, dari tahun 2010-2020. Sebagian besar kasus diindikasikan karena VUR dan ureter ektopik.
Kata kunci: ureteroneosistostomi; operasi terbuka; laparoskopi; ekstravesika; intravesika; anak