Tesis
Profil Nilai Albumin pada Neonatus Kurang Bulan, dan Faktor yang Memengaruhi serta Dampak Segera = Albumin Profile in Preterm Neonate, and Its Predisposing Factors, also Immediate Impact.
Latar belakang: Prematuritas merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas neonatus tertinggi. Hipoalbuminemia pada neonatus prematur memiliki dampak yang luas. Namun, hingga saat ini belum ada konsensus mengenai hipoalbuminemia pada neonatus prematur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil nilai albumin pada neonatus prematur, faktor risiko, serta dampak terkait hipoalbuminemia. Metode: Penelitian berupa studi potong lintang terhadap 95 neonatus prematur yang lahir di RSCM bulan Januari 2021 – Maret 2021. Kadar albumin diperiksa pada usia 24 jam pertama. Hasil: Rerata kadar albumin meningkat sesuai dengan usia gestasi; extremely preterm 2,62+0,4 g/dL, very preterm 2,98+0,47 g/dL, moderate-to-late preterm 3,07+0,32 g/dL. Faktor risiko yang memengaruhi kadar albumin pada neonatus kurang bulan adalah kenaikan berat badan ibu yang kurang selama kehamilan (p=0,007), neonatus dengan asfiksia berat (p=0,046), dan sepsis (p=0,025). Pada kelompok extremely preterm, kadar albumin kurang dari 2,56 g/dL berhubungan dengan IVH (p=0,04). Sedangkan pada kelompok very preterm, kadar albumin kurang dari 2,77 g/dL berhubungan dengan edema (p=0,03). Simpulan: Kadar albumin meningkat sesuai dengan usia gestasi. Kenaikan berat badan ibu kurang, asfiksia berat dan sepsis neonatorum merupakan faktor risiko hipoalbuminemia neonatal. Hipoalbuminemia pada neonatus extremely preterm dan very preterm berhubungan dengan luaran klinis, dengan cut off masing-masing 2,56 g/dL dan 2,77 g/dL.
Kata kunci: neonatus, prematur, mortalitas, morbidity, hipoalbuminemia
Background: Prematurity is the most common cause of mortality and morbidity in neonate. Hypoalbuminemia in preterm neonate has wide impact. Nevertheless, there is no consensus about hypoalbuminemia in preterm neonate. Objective: This study was aim to discover albumin profile in preterm neonate, risko factors of hypoalbuminemia and its impact. Methods: The study design was cross sectional, involving 95 inborn preterm neonates between January 2021 – March 2021. Albumin level was measured in first 24 hour. Result: Mean albumin level was increased concomitant with gestational age; extremely preterm 2.62+0.4 g/dL, very preterm 2.98+0.47 g/dL, moderate-to-late preterm 3.07+0.32 g/dL. The risk factors influencing albumin level in preterm neonate were maternal inadequate weight gain (p=0.007), severely asphyxiated neonate (p=0.046), and neonatal sepsis (p=0.025). In extremely preterm group, albumin level less than 2.56 g/dL associated with IVH (p=0.04). Meanwhile in very preterm group, albumin level less than 2.77 g/dL asociated with edema. Conclusion: Albumin level increased concomitant with gestational age. Inadequate maternal weight gain, severe asphyxia, and neonatal sepsis were the risk factors for neonatal hypoalbuminemia. Hypoalbuminemia were associated with clinical outcomes in extremely preterm and very preterm neonate with cut off for each group 2.56 g/dL and 2.77 g/dL.
Keyword: neonate, preterm, mortality, morbidity, hypoalbuminemia
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2021
- Pengarang
-
Anthony Christian Darmawan - Nama Orang
Rinawati Rohsiswatmo - Nama Orang
Darmawan Budi Setyanto - Nama Orang - No. Panggil
-
T21076fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak., 2021
- Deskripsi Fisik
-
xii, 42 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T21076fk | T21076fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi