Tesis

Prevalens berdasarkan Rome criteria IV, faktor risiko dan pengetahuan dokter spesialis anak mengenai infant dyschezia di Jakarta = Prevalence based on Rome criteria IV, risk factor and pediatrician knowledge regarding infant dyschezia in Jakarta.

Gangguan saluran cerna fungsional pada bayi mencakup 40-60% alasan bayi dibawa berobat ke dokter anak. Salah satunya adalah infant dyschezia yang masih sangat jarang dipelajari, sehingga sering menyebabkan salah diagnosis dan tata laksana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prevalens dan faktor risiko infant dyschezia pada bayi berusia 0-9 bulan; dan pengetahuan dokter anak mengenai infant dyschezia di Jakarta. Penelitian potong lintang ini dibagi menjadi penelitian A dan B. Penelitian A dilakukan pada orangtua yang memiliki bayi berusia 0-9 bulan di Puskesmas, Jakarta pusat dengan menggunakan kuesioner daring sesuai dengan Rome criteria IV dan Baby Pediatric Symptom Checklist (BPSC) yang sudah divalidasi. Penelitian B dilakukan pada dokter anak di Jakarta dengan menggunakan kuesioner daring untuk mengetahui pengetahuan mengenai infant dyschezia. Terdapat 37 dari 312 subjek (11,8%) memiliki bayi yang mengalami infant dyschezia. Faktor risiko yang berpengaruh adalah gangguan sosial/emosi pada bayi yang terdeteksi dengan BPSC (RO 5,961, IK95% 2,669-13,313, p < 0,001), anak tunggal (RO 3,142, IK95% 1,87-8,92, p < 0,001) dan pemberian MPASI (RO 4,876, IK95% 2,176-10,924, p < 0,001). Sebanyak 28,5% dokter anak di Jakarta belum dapat mendiagnosis infant dyschezia dengan benar; diantaranya 51,4% masih mengklasifikasikannya sebagai konstipasi dan 34,3% mengklasifikasikannya sebagai kolik abdomen.
Kata kunci : infant dyschezia, prevalens, faktor risiko, dokter anak, Jakarta


Functional gastrointestinal disorders (FGID) during infancy are major reasons that drive caregivers to consult doctors (40-60%). Among other FGIDs, data regarding prevalence and risk factors of infant dyschezia are still lacking, leading to misdiagnosis dan mistreatment. This study was aimed to evaluate prevalence and risk factors of infant dyschezia among 0-9 months old babies; and knowledge regarding infant dyschezia among pediatrician in Jakarta. This cross sectional study was divided into study A and B. Study A was performed among parents who had 0-9 months old baby in primary health care, Jakarta pusat by using online questionnaire consisting of validated Rome criteria IV questionnaire and Baby Pediatric Symptom Checklist (BPSC). Study B was performed among pediatricians in Jakarta by using online questionnaire to assess their knowledge regarding infant dyschezia. There were 37 out of 312 eligible subjects (11,8%) who had babies with infant dyschezia. The risk factors associated with infant dyschezia was social/emotional disturbance in the infant detected by BPSC (OR 5,961, CI 95% 2,669-13,313, p < 0,001), the only child (OR 3,142, CI 95% 1,87-8,92, p < 0,001) and complementary feeding (OR 4,876, CI 95% 2,176-10,924, p < 0,001). Among pediatricians, 28,5% were not able to diagnose infant dyschezia; 51,4% classified it as constipation and 34,3% classified it as abdominal colic.
Keywords : infant dyschezia, prevalence, risk factor, pediatrician, Jakarta

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Ucha Merendar Putri - Nama Orang
HF Wulandari - Nama Orang
Hartono Gunardi - Nama Orang
Muzal Kadim - Nama Orang

No. Panggil
T20437fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xiii, 64 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T20437fkT20437fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prevalens berdasarkan Rome criteria IV, faktor risiko dan pengetahuan dokter spesialis anak mengenai infant dyschezia di Jakarta  = Prevalence based on Rome criteria IV, risk factor and pediatrician knowledge regarding infant dyschezia in Jakarta.

Related Collection