Skripsi

Uji Aktivitas Antidiabetes dan Antioksidan Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus) secara In Vitro = Phytochemical Constituents, and In Vitro Antidiabetic and Antioxidant Properties of Various Extracts of Kenikir (Cosmos caudatus) Leaves.

Pendahuluan. Diabetes Mellitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya semakin meningkat dengan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Dalam mengobati penyakit diabetes, masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan tanaman herbal, salah satunya tanaman kenikir (Cosmos caudatus). Dalam beberapa studi sebelumnya, tanaman kenikir diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan. Meskipun demikian, perbandingan jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi daun tanaman ini belum dipelajari secara utuh. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh jenis pelarut terhadap aktivitas antidiabetes dan antioksidan dari ekstrak daun kenikir. Metode. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan 3 pelarut yang berbeda, yaitu air, etanol:air (1:1), dan etanol selama 3 malam untuk kemudian didapatkan ekstrak yang pekat. Ekstrak kemudian dilakukan perhitungan total fenolik dan flavonoid, pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, dan pengujian aktivitas antidiabetes menggunakan metode inhibisi enzim alfaglukosidase. Tahapan terakhir dilakukan pengujian LCMS/MS untuk memprediksi senyawa spesifik yang terkandung dalam masing masing ekstrak. Hasil. Hasil analisis dan pengujian menunjukkan bahwa kadar total fenolik dan flavonoid paling tinggi dimiliki oleh ekstrak etanol:air (1:1) daun kenikir. Aktivitas antioksidan paling tinggi dimiliki ekstrak etanol:air (1:1) dengan perbedaan yang signifikan antara ekstrak etanol:air (1:1) dengan ekstrak lainnya (p < 0,05) berdasarkan uji post hoc Tamhane. Sedangkan perbandingan ekstrak etanol:air (1:1) dengan kuersetin juga menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak kenikir lebih kecil secara signifikan (p < 0,05) melalui uji Independent T-Test. Aktivitas antidiabetes paling tinggi dimiliki ekstrak etanol:air (1:1) dengan perbedaan yang signifikan antara ketiga ekstrak (p < 0,05) melalui uji post hoc Bonferroni. Sementara itu, perbandingan ekstrak etanol:air (1:1) dengan kuersetin juga menunjukkan aktivitas antidiabetes ekstrak kenikir lebih kecil secara signifikan (p < 0,05) melalui uji Independent T-Test. Analisis LCMS/MS menunjukkan prediksi senyawa fitokimia yang terkandung dalam masing-masing ekstrak dengan kuersetin adalah senyawa yang paling dominan yang terdeteksi pada ekstrak etanol:air (1:1). Kesimpulan. Daun kenikir yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol:air (1:1) memiliki banyak keunggulan berupa kandungan zat aktif yang lebih banyak, serta aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan ekstrak air dan etanol.
Kata kunci: Cosmos caudatus, Antidiabetes, Antioksidan, Alfa-glukosidase


Introduction. Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is one of the most common degenerative disorders that have high mortality and morbidity rate. For therapeutic use, herbs are commonly used in Indonesia for T2DM treatment, one of them is kenikir’s leave. In previous studies, kenikir's leaves have high antidiabetic and antioxidant activity. However, a comparison of antidiabetic activity from different solvents that have been used to extract kenikir's leave still remain unclear. Therefore, this study will compare the antidiabetic and antioxidant properties of various kenikir’s leave extract. Methods. Kenikir’s leaves are extracted by maceration methods for three days using three different solvents: boiling water, ethanol 50%, dan ethanol 100%. Then, phenolic and flavonoid content will be measured, as well as antioxidant properties by DPPH radical scavenging activity assay, and antidiabetic properties by alpha-glucosidase inhibition assay. The last, LCMS/MS will be used to predict the dominant compound from each extract. Results. The result shows that ethanol 50% extract has highest phenolic and flavonoid content than other extracts. It also has significantly higher antioxidant (p < 0,05) and antidiabetic (p < 0,05) properties than others, but still lower than quercetin (p < 0,05) as a control. Meanwhile, LCMS/MS result of ethanol 50% extract shows a high level of quercetin. Conclusion. Ethanol 50% extract of kenikir’s leaves is superior from other extracts on phenolic and flavonoid content, antioxidant properties, and antidiabetic properties.
Key words: Cosmos caudatus, Antidiabetic, Antioksidant, Alpha-Glucosidase

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Muhamad Dea Firdaus - Nama Orang
ROSMALENA - Nama Orang

No. Panggil
S20137fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xv, 85 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S20137fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S20137fkS20137fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Uji Aktivitas Antidiabetes dan Antioksidan Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus) secara In Vitro = Phytochemical Constituents, and In Vitro Antidiabetic and Antioxidant Properties of Various Extracts of Kenikir (Cosmos caudatus) Leaves.

Related Collection