Text

Association of Nutritional Status and Neurodevelopment in Children Under Five Years of Age = Hubungan antara Status Gizi dan Perkembangan pada Anak Balita.

Introduction: Major neurodevelopment happens until the age of 5. One of the factors that influence neurodevelopment is nutrition, which can be depicted by nutritional status. This research is to find the association between nutritional status and neurodevelopment in the first five years of age. Method: This cross-sectional research was conducted in Pancoran Mas, Depok in 2018 and Kampung Garungsang and Kampung Tapos, Bogor in 2019. Nutritional status was assessed by anthropometric measurements and neurodevelopment was evaluated using KPSP. Results: Of 50 subjects, there were each 26% of children with abnormal weight for age and abnormal height for age, and 22% of children with abnormal weight for height. More than 60% of undernourished children had poor or questioned neurodevelopment. In contrast, more than 70% of children with normal nutritional status had proper neurodevelopment. Weight for age and weight for height had significant association with neurodevelopment (p = 0.001; p = 0.006), but not height for age. Other factors that were associated with neurodevelopment were age group, birth weight, health check-up, and primary caregiver (p < 0.05). Conclusion: Child development should be monitored regularly and good nutrition, prenatal health, and maternal care should be taken into account for optimal neurodevelopment.
Key words: Nutritional status, Neurodevelopment, Under-five


Pendahuluan: Perkembangan otak yang signifikan terjadi hingga usia 5 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan ini adalah nutrisi, yang dapat digambarkan dengan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan perkembangan pada usia lima tahun pertama. Metode: Penelitian potong lintang ini dilaksanakan di Pancoran Mas, Depok pada tahun 2018 dan Kampung Garungsang dan Kampung Tapos, Bogor pada tahun 2019. Status gizi diukur dengan antropometri dan perkembangan dinilai dengan KPSP. Hasil: Dari 50 subjek penelitian, 26% anak masing-masing memiliki status gizi berat badan/ umur (BB/U) dan tinggi badan/ umur (TB/U) yang tidak normal, dan 22% anak dengan berat badan/ umur (BB/U) yang tidak normal. Lebih dari 60% anak dengan gangguan gizi memiliki perkembangan yang meragukan atau kurang. Sebaliknya, lebih dari 70% anak dengan status gizi normal memiliki perkembangan yang sesuai. Parameter BB/U dan BB/TB berhubungan dengan perkembangan (p = 0.001; p = 0.006), namun tidak TB/U. Faktor lainnya yang berhubungan dengan perkembangan adalah kelompok usia, berat badan lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengasuh (p < 0.05). Kesimpulan: Perkembangan anak perlu dipantau secara berkala dengan memperhatikan kecukupan gizi, kesehatan prenatal, dan pengasuhan ibu yang baik untuk perkembangan otak yang optimal.
Kata kunci: Status gizi, Perkembangan otak, Balita

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Viviana Kusuma Dewi - Nama Orang

No. Panggil
S19197fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xiii, 51 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S19197fkS19197fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Association of Nutritional Status and Neurodevelopment in Children Under Five Years of Age = Hubungan antara Status Gizi dan Perkembangan pada Anak Balita.

Related Collection