Skripsi

Perbandingan Hasil Biakan Spesimen Respirasi pada Agar Miring dan Cawan Petri (Plate) di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia = Comparison of Respiratory Specimen Culture Results on Sloped Agar and Plate in the Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia.

Salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan. Penyakit saluran pernapasan dapat diakibatkan oleh jamur, sehingga disebut mikosis paru. Jamur-jamur penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia terdiri atas banyak spesies mulai dari spesies-spesies Candida sp. hingga spesies jamur penyebab mikosis yang lebih patogen, yaitu Aspergillus fumigatus. Metode biakan spesimen respirasi berupa sputum dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies jamur penyebab mikosis paru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil kultur yang dapat tumbuh pada media agar saboraud dekstrosa dengan metode biakan konvensional menggunakan agar miring dan metode biakan High Volume Culture pada cawan petri (plate). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang di mana hasil kultur diidentifikasi dari sputum yang dibiakan pada metode yang berbeda. Data hasil kultur pada dua metode berbeda tersebut kemudian dianalisis korelasinya dengan uji McNemar dan didapatkan nilai kemaknaan p=0.000. Hubungan antara metode biakan dengan hasil kultur mempunyai korelasi yang signifikan (p < 0.05). Oleh karena itu, metode High Volume Culture merupakan metode yang lebih baik untuk menumbuhkan lebih banyak koloni jamur termasuk Aspergillus fumigatus dibandingkan dengan metode kultur konvensional.
Kata Kunci: Biakan, Spesimen Respirasi, Agar Miring, Cawan Petri


One of the main health problems in Indonesia is respiratory disease. Respiratory disease can be caused by fungus, so-called lung mycosis. The fungi species that cause respiratory infections in humans are ranged from Candida sp. to more dangerous species such as Aspergillus fumigatus. Culture methods using respiratory specimen especially sputum can be used to identify species of fungi that cause pulmonary mycosis. This study was conducted to compare the culture results between conventional culture methods on sloped agar and high volume culture method on plate. This study used a cross-sectional design in which the data of culture results were obtained from different culture methods. High volume culture method grew more colonies including Aspergillus fumigatus than conventional culture method which grew no Aspergillus fumigatus. The correlation of data between culture methods and culture results were analyzed with McNemar test and it showed p=0.000. The relationship between the culture method and culture results has a significant correlation (p < 0.05). Therefore, high volume culture was a better method to grow more fungal colonies including Aspergillus fumigatus than conventional culture method.
Keywords: Culture, Respiratory Specimen, Sloped Agar, Plate

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Jason Theola - Nama Orang
MULYATI - Nama Orang

No. Panggil
S20115fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xv, 44 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S20115fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S20115fkS20115fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Hasil Biakan Spesimen Respirasi pada Agar Miring dan Cawan Petri (Plate) di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia = Comparison of Respiratory Specimen Culture Results on Sloped Agar and Plate in the Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia.

Related Collection