Tesis
Insidens dan Faktor Etiologi Cedera Muskuloskeletal Atlet Tenis Lapangan Profesional pada Turnamen Internasional di Indonesia = Epidemiology of Musculoskeletal Injuries among Lawn Tennis Professional Athletes during International Tournaments in Indonesia 2019.
LATAR BELAKANG: Mengingat popularitas dan beban bermain tenis yang tinggi, sangatlah penting untuk membuat klasifikasi epidemiologi cedera terkait tenis di berbagai tingkat permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidens dan etiologi cedera muskuloskeletal pada atlet tenis profesional selama turnamen tenis profesional paling bergengsi di Indonesia pada tahun 2019 mengikuti pedoman yang ditentukan oleh International Tennis Federation. METODE: Penelitian kohort prospektif ini dilakukan selama turnamen tenis profesional di Indonesia tahun 2019: ITF Women’s Circuit Indonesia 2019 (dua seri), dan ITF Men’s Future Indonesia 2019 (tiga seri). Semua turnamen diadakan di Jakarta. Teknik pemilihan sampel menggunakan total sampling. Catatan cedera dinilai dengan kuesioner untuk setiap pertandingan yang berlangsung setiap hari, disertai dengan data mengenai babak pertandingan, jenis pertandingan, jam mulai pertandingan, jam akhir pertandingan, nama atlet yang bertanding, dan juga kejadian cedera. Analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan, Chi-square, dan uji Mann-Whitney. Selain itu, uji multivariat digunakan untuk menentukan faktor etiologi independen dari kejadian cedera muskuloskeletal. HASIL: Total jumlah jam bermain di turnamen ini adalah 1167,7 jam dengan jumlah total cedera 36 cedera. Insidens cedera muskuloskeletal dalam penelitian ini adalah 30,8 cedera per 1000 jam bermain (95%CI: 28,2–33,5). Dengan insidens cedera muskuloskeletal 35,7 cedera per 1000 jam bermain (95%CI: 32,1–39,2) pada atlet pria dan 23,6 cedera per 1000 jam bermain (95%CI: 19,7–27,4) pada atlet wanita. Cedera tersering yang terjadi adalah cedera akut (61,1%), lokasi cedera tersering terjadi pada batang tubuh (38,9%), sedangkan jenis cedera tersering adalah cedera strain (61,1%). Peningkatan peringkat ITF single seorang atlet merupakan faktor risiko penyebab cedera muskuloskeletal (p=0,05). Bertanding di suhu ISBB zona 4 dan kurang dari itu memiliki risiko cedera yang lebih rendah (RR: 0,4; 95%CI: 0,2–0,9; p=0,01). Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa tinggi badan (aRR: 0,89; 95%CI: 0,79–0,99; p=0,03) dan riwayat cedera sebelumnya (aRR: 52,5; 95%CI: 14,3–193,1; p < 0,001) merupakan faktor risiko independen untuk insidens cedera muskuloskeletal. KESIMPULAN: Terdapat hubungan antara faktor etiologi, yaitu tinggi badan, tingkat keahlian, riwayat cedera sebelumnya, dan jam pertandingan yang dikaitkan dengan zona suhu ISBB dengan insidens cedera muskuloskeletal pada atlet tenis lapangan profesional yang bertanding dalam turnamen tenis lapangan tingkat internasional di Indonesia.
Kata Kunci: Tenis, epidemiologi, cedera, insidens, faktor risiko
BACKGROUND: Given the popularity and high burden of playing tennis, it is very important to make epidemiological classification of tennis-related injuries at various levels of play. This study aimed to investigate the incidence and etiology of musculoskeletal injuries diagnosed in professional tennis players during the most prestigious professional tennis tournaments in Indonesia at 2019 following the guidelines defined by the International Tennis Federation. METHODS: This prospective cohort research was conducted during professional tennis tournaments in Indonesia at 2019: 2019 ITF Women’s Circuit Indonesia (two series), and 2019 ITF Men’s Future Indonesia (three series). All the tournaments were held in Jakarta. The sample selection technique used the total sampling. Record of injuries was assessed with questionnaire for each match that takes place every day, accompanied by data regarding the round of the match, match type, the start time of the match, the match completion time, the name of the competing athlete, also the injury incidence. Data analysis using unpaired T test, Chi-square, Mann-Whitney U test. In addition, multivariate test was used to determine which were the independent etiological factors of the incidence of musculoskeletal injuries. RESULTS: The total number of hours played in these tournaments was 1167.7 hours with the total number of injuries being 36 injuries. The incidence of musculoskeletal injuries in this study is 30.8 injuries per 1000 player hours (95%CI: 28.2–33.5). With a musculoskeletal injury incidence of 35.7 injuries per 1000 player hours (95%CI: 32.1– 39.2) in male athletes and 23.6 injuries per 1000 player hours (95%CI: 19.7–27.4) in female athletes. The most common injuries is acute injuries (61.1%), the most common location of injury at the trunk (38.9%), while the most common type of injury is strain injury (61.1%). Enhancement of ITF singles ranking is a risk factor for musculoskeletal injury (p=0.05). Competing in WBGT zone 4 and less has a lower risk of injury (RR: 0.4; 95%CI: 0.2–0.9; p=0.01). Multivariate test result showed that height (aRR: 0.89; 95%CI: 0.79–0.99; p=0.03) and previous injury history (aRR: 52.5; 95%CI: 14.3–193.1; p < 0.001) are independent risk factors for the incidence of musculoskeletal injuries. CONCLUSION: There is a relationship between etiological factors, namely height, skill level, previous injury history, and WBGT zone with the incidence of musculoskeletal injuries in professional tennis athletes competing in international tennis tournaments in Indonesia.
Keywords: Tennis, epidemiology, injury, incidence, risk factors
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Mokh. Rakhmad Abadi - Nama Orang
Indah Suci Widyahening - Nama Orang
Ade Jeanne Domina L. Tobing - Nama Orang - No. Panggil
-
T20387fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 65 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T20387fk | T20387fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi