Skripsi

Efek Irbesartan terhadap Kadar Malondialdehid Jantung dan Serum Tikus Model Penyakit Ginjal Kronis = The Effects of Irbesartan on the Levels of Cardiac and Serum Malondialdehyde on Rat Models of Chronic Kidney Disease.

Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kondisi patofisiologi yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Penurunan LFG dapat mengaktivasi Sistem Renin Angiotensin dan Aldosteron (RAAS) dan menyebabkan penumpukan toksin uremik yang mampu meningkatkan stres oksidatif. Irbesartan adalah obat golongan Angiotensin Receptor Blocker yang berperan dalam inhibisi RAAS dan diduga memiliki peranan dalam menurunkan stres oksidatif. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan Irbesartan dan pengaruhnya terhadap stres oksidatif jaringan jantung dan serum tikus model Penyakit Ginjal Kronis metode 5/6 nefrektomi melalui pengukuran kadar malondialdehid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan jaringan jantung dan serum tikus tersimpan. Sampel pengukuran kadar MDA jaringan jantung dan tikus terdiri atas 3 kelompok, yaitu kelompok sham (S, jaringan jantung: n=4; serum: n=4), nefrektomi 5/6 (N, jaringan jantung: n=4; serum: n=3) dan nefrektomi 5/6 dengan pemberian Irbesartan 20 mg/kgBB/hari selama 4 minggu (N+I, jaringan jantung: n=4; serum: n=4). Pada akhir perlakuan, tikus dikorbankan untuk kemudian dilakukan pengambilan darah dan eksisi jaringan jantung untuk dilakukan pengukuran kadar malondialdehid melalui uji Thiobarbituric Acid Reactive Substance Assay (TBARS). Analisis statistik dilakukan dengan SPSS v25.0 menggunakan uji One-Way ANOVA. Hasil: Tidak terdapat perbedaan hasil yang bermakna secara statistik (p > 0,05) antara ketiga kelompok pada pemeriksaan kadar malondialdehid jantung dan serum tikus (jaringan jantung: p=0,060; serum: p=0,162). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar malondialdehid jantung dan serum tikus model Penyakit Ginjal Kronis metode 5/6 nefrektomi dengan pemberian Irbesartan dibandingkan dengan tikus model Penyakit Ginjal Kronis metode 5/6 nefrektomi tanpa pemberian Irbesartan.
Kata kunci: Irbesartan, Jantung, Malondialdehid, Penyakit Ginjal Kronis, Serum


Background: Chronic kidney disease (CKD) is a pathophysiologic condition that triggers a decrease in glomerular filtration rate (GFR). The reduction in GFR can activate Renin-Angiotensin-Aldosterone System (RAAS) and leads to an accumulation of oxidative stress. Irbesartan is an Angiotensin Receptor Blocker drug that functions to inhibit RAAS and is thought to have an effect on lowering the oxidative stress. Objectives: To understand irbesartan’s antioxidant effects and its impact on oxidative stress in cardiac tissues and serum on rat models of 5/6 nephrectomy-induced CKD through the measurement of malondialdehyde levels. Methods: This study is an experimental study utilizing stored cardiac tissue and serum. The samples consists of three groups, which are Sham (S, heart and serum: n=4), 5/6 nephrectomy (N, heart: n=4; serum: n=3), and 5/6 nephrectomy administered with Irbesartan 20 mg/kgW/day for 4 weeks (N+I, heart and serum: n=4). At the end of the experiment, rats were sacrificed. Their blood and heart were then collected for the measurement. Statistical analyses were done using SPSS v25.0 and examined using One-Way ANOVA. Results: There were no significant results between the three groups based on the levels of cardiac tissues and serum malondialdehyde (heart: p=0.060; serum: p=0.162). Conclusion: There were no significant differences in the levels of cardiac tissues and serum malondialdehyde on rat models of 5/6 nephrectomy-induced CKD with the administration of Irbesartan compared with rat models without the administration of Irbesartan.
Key words: Chronic Kidney Disease, Heart, Irbesartan, Malondialdehyde, Serum