Text
Eligibility Testing of Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) with Retained Primitive Reflex Assessment as an Early Detection of Neurodevelopmental Problems in Children from 1 to 5 Years Old = Tes Eligibilitas Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dengan Pemeriksaan Retained Primitive Reflex sebagai Deteksi Awal Perkembangan Otak pada Anak Usia 1 sampai dengan 5 Tahun.
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) is a series of questions and instructions to be used as a developmental screening tool for children within the age of 3 months to 6 years old. However, KPSP cannot fully detect the possible soft sign neurological disorder of a child in the future. Therefore, in order to do so, author performed eligibility testing of KPSP with Retained Primitive Reflex Assessment. Primitive reflexes are automatic behavioural motor responses found in early development and subsequently be inhibited and integrated at certain age. Subjects include children from the age of 1-5 years old. This study uses cross-sectional design. Retained primitive reflexes assessment is performed based on the screening and scoring guideline on “Neuromotor Immaturity in Children and Adults: The INPP Screening Test for Clinicians and Health Practitioners” by Blythe SA. From 46 subjects (24 males and 22 females), it is found that 56% of children who scored “normal” KPSP score do not have retained primitive reflex, while 88.9% of children with “suspect” KPSP score do have retained primitive reflex. The odd of children who scores suspect in KPSP and have retained primitive reflex is 10.5 times. Furthermore, 41.2%-58.3% of children with suspect KSPSP score have retained moro reflex, ATNR and STNR. Gender and age are found to be insignificant both in the scoring of KPSP and presence of retained primitive reflex.
Key words: KPSP, retained primitive reflex, neurodevelopmental problems, children 1-5 years old
Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) adalah sekumpulan pertanyaan dan instruksi yang dapat digunakan sebagai metode skrining perkembangan untuk anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. Namun, KPSP tidak dapat sepenuhnya mendeteksi ada atau tidaknya posibilitas soft sign neurological disorder di masa depan. Maka dari itu, penulis telah melakukan tes eligibilitas KPSP dengan pemeriksaan Retained Primitive Reflex. Primitive reflex adalah respon motor otomatis yang kerap ditemukan pada anak usia muda dan akan terinhibisi dan terintegrasi pada usia tertentu. Subjek penelitian adalah anak berusia 1 sampai dengan 5 tahun. Studi ini menggunakan studi desain potong lintang. Pemeriksaan retained primitive reflex dilakukan berdasarkan pedoman skrining dan penilaian pada “Neuromotor Immaturity in Children and Adults: The INPP Screening Test for Clinicians and Health Practitioners” oleh Blythe. Total 46 subjek (24 laki-laki dan 22 perempuan) telah diteliti dan ditemukan bahwa 56% anak-anak dengan nilai KPSP normal tidak ditemukan primitive reflex, sedangkan 88,9% anak dengan nilai KPSP suspek telah ditemukan adanya primitive reflex – terdapat 10,5 kali kemungkinan lebih banyak pada anak-anak dengan skor suspek pada KPSP untuk mempunyai retained primitive reflex. Selanjutnya, 41,2%-58,3% anak-anak dengan nilai KPSP suspek memiliki refleks moro, ATNR, dan STNR yang belum terinhibisi. Jenis kelamin dan usia memiliki korelasi yang tidak signifikan pada penilaian KPSP dan retained primitive reflex.
Kata kunci: KPSP, retained primitive reflex, perkembangan otak, anak usia 1-5 tahun
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Nicholas Calvin - Nama Orang
- No. Panggil
-
S19177fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2019
- Deskripsi Fisik
-
-
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S19177fk | S19177fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi