Tesis
Uji diagnostik malnutrisi menggunakan lingkar lengan atas pada pasien kanker di RSUPN Cipto Mangunkusumo = A diagnostic test for malnutrition using the mid-upper arm circumference in cancer patients at Cipto Mangunkusumo General Hospital.
Pasien kanker berisiko tinggi mengalami malnutrisi sehingga diperlukan skrining dan penilaian status gizi pada semua pasien kanker. Indeks massa tubuh adalah salah satu pengukuran yang umum digunakan untuk menilai status gizi. Indeks massa tubuh sulit dinilai jika tinggi dan berat badan tidak dapat diukur. Sebagai alternatif, pengukuran lingkar lengan atas dapat dilakukan untuk mendeteksi malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan titik potong lingkar lengan atas pada posisi berbaring. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil dari rekam medis pasien poliklinik radioterapi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (n=207) dan dilakukan pengukuran antropometri pada pasien. Titik potong lingkar lengan atas diperoleh dari kurva ROC dan indeks Youden tertinggi. Dari penelitian ini didapatkan perbedaan rata-rata antara lingkar lengan atas pada posisi berdiri dan terlentang adalah 0,13 ± 0,33 cm (p < 0,001). Lingkar lengan atas dari keseluruhan subjek memiliki korelasi yang kuat dan signifikan dengan indeks massa tubuh (r=0,932; p < 0,001). Nilai AUC lingkar lengan atas untuk mendeteksi malnutrisi adalah 0,97 (95% CI 0,947-0,992; p < 0,001). Lingkar lengan atas < 23,4 cm menunjukkan sensitivitas 94,7% dan spesifisitas 95,6% untuk pria, dan sensitivitas 95% dan spesifisitas 89% untuk wanita. Sebagai kesimpulan, lingkar lengan atas < 23,4 cm dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengukuran untuk mendeteksi malnutrisi, terutama bila indeks massa tubuh tidak dapat diukur.
Kata kunci: indeks massa tubuh, lingkar lengan atas, malnutrisi
Cancer patients are at high risk of malnutrition; thus, screening and assessment of their nutritional status are needed. Body mass index is one of the measurements commonly used to assess nutritional status. Body mass index is difficult to obtain if height and weight cannot be measured. As an alternative, the measurement of mid-upper arm circumference can be performed to detect malnutrition. This study aims to establish a cut-off point for mid-upper arm circumference in the supine position. This is a cross-sectional study. Data were taken from patients at the radiotherapy clinic of Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital (n=207) by medical records, and anthropometric measurements were performed. The cut-off point of the mid-upper arm circumference was obtained from the ROC curve and the highest Youden’s index. This study found that the mean difference between mid-upper arm circumference in the standing and supine positions is 0.13±0.33 cm (p < 0.001). The mid-upper arm circumference from all subjects strongly and significantly correlates to body mass index (r=0.932; p < 0.001). The area under the curve of the mid-upper arm circumference for detecting malnutrition was 0.97 (95% CI 0.947–0.992; p < 0.001). The mid-upper arm circumference of < 23.4 cm presents a sensitivity of 94.7% and a specificity of 95.6% for men, and a sensitivity of 95% and a specificity of 89% for women. In conclusion, the mid-upper arm circumference of < 23.4 cm can be used as an alternative measurement to detect malnutrition, particularly when body mass index cannot be measured.
Keywords: body mass index, mid-upper arm circumference, malnutrition
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Fathiyyatul Khaira - Nama Orang
Diyah Eka Andayani - Nama Orang
Fiastuti Witjaksono - Nama Orang - No. Panggil
-
T20355fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Magister Ilmu Gizi., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 82 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T20355fk | T20355fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi