Tesis

Kesintasan Lima Tahun Kanker Payudara Tripel Negatif di RSCM dan Faktor Klinikopatogis yang Memengaruhinya = Five Years Survival of Triple Negative Breast Cancer in Cipto Mangunkusumo Hospital and Influencing Clinicopathological Factors.

Latar Belakang: Kanker payudara adalah kanker terbanyak kedua di dunia dan merupakan kanker terbanyak untuk perempuan. Di Indonesia, kanker payudara juga merupakan kanker dengan prevalennsi tertinggi dengan jumlah kasus baru dan kematian terkait kanker yang semakin meningkat. Kanker payudara tripel negatif (KPTN) memiliki sifat yang lebih agresif menyebabkan angka rekurensi, kesintasan, dan overall survival yang lebih buruk. Tidak banyak pelitian mengenai KPTN yang dilakukan dan dipublikasikan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan menjadi penelitian dasar mengenai KPTN di Indonesia. Metode: Analisis kesintasan berdasarkan klinikopatologisnya pada 112 kasus KPTN di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia yang didiagnosis pada tahun 2009-2019. Analisis kesintasan menggunakan Kaplan-Meier dan logrank test. Analisis bivariat dan multivariat menggunakan Cox regression untuk mendapatkan Hazard Ratio (HR). Hasil: Mayoritas pasien didiagnosis pada stadium lanjut lokal (40,2%) dibandingkan dengan stadium dini (33%) dan stadium metastasis (17,9). Kesintasan lima tahun KPTN adalah 81,2% dengan nilai HR 1,372 (p = 0,239) dibandingkan dengan Luminal A. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kelompok umur, ukuran dan ekstensi tumor (T), keterlibatan KGB regional (N), metastasis jauh (M), invasi limfovaskular, dan jenis operasi secara signifikan mempengaruhi kesintasan KPTN (p < 0,05). Tidak ada hubungan antara kesintasan dengan stadium klinis, jenis histopatologis, dan derajat histopatologis. Pada analisis multivariat didapatkan bahwa bahwa satu-satunya faktor yang memperburuk kesintasan adalah tidak dioperasi dengan HR 6,175 (p = 0,001). Kesimpulan: Kesintasan pasien KPTN dalam lima tahun adalah 81,2%. Tidak dioperasi adalah faktor klinikopatologis yang memperburuk kesintasan KPTN.
Kata Kunci: Kanker payudara, Tripel Negatif, Klinikopatologis, Kesintasan


Background: Breast cancer is the second most common cancer in the world and is the most common cancer for women. In Indonesia, breast cancer is also the cancer with the highest prevalence with an increasing number of new cases and cancerrelated deaths. Triple negative breast cancer (TNBC) has a more aggressive nature leading to higher recurrence rates, lower survival, and lower overall survival. Not much research on TNBC has been conducted and published in Indonesia. This research is expected to become a basic research on TNBC in Indonesia. Methods: The survival analysis was performed based on the clinicopathology of 112 cases of KPTN at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia which were diagnosed in 2009-2019. The survival analysis used the Kaplan-Meier and log-rank test. Bivariate and multivariate analysis using Cox regression to obtain the Hazard Ratio (HR). Results: The majority of patients were diagnosed at the locally advanced stage (40.2%) compared with the early stage (33%) and the metastatic stage (17.9). The five-year survival of the TNBC was 81.2% with an HR value of 1.372 (p = 0.239) compared to Luminal A. Bivariate analysis showed that age, tumor size and extension (T), regional lymph node involvement (N), distant metastases (M) , lymphovascular invasion, and type of surgery significantly affected the survival of the TNBC (p < 0.05). There was no association between survival and clinical stage, histopathological type, and histopathological grade. In the multivariate analysis it was found that the only factor that worsened the survival was not having surgery with HR 6.175 (p = 0.001). Conclusions: The five-year survival of TNBC patients was 81.2%. Not having surgery is a clinicopathological factor that worsens the survival of the KPTN.
Keywords: Breast cancer, Triple negative, Clinicopathology, Survival