Tesis

Perbandingan Efektivitas Antara Krim Permetrin 5% dan Krim Asam Fusidat 2% dengan Krim Permetrin 5% dan Plasebo Pada Pengobatan Skabies Impetigenisata = Efficacy of permetherin 5% cream and fusidic acid 2% cream comparing to permetherin 5% creaam and plasebo in impetiginized scabies treatment.

Latar belakang: Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi ektoparasit berupa tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Skabies menimbulkan ketidaknyamanan karena menimbulkan lesi yang sangat gatal, menyebabkan penderita sering menggaruk dan mengakibatkan infeksi sekunder terutama oleh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Prinsip tata laksana skabies impetigenisata meliputi penggunaan skabisid dan antibiotik untuk pasien dan narakontak. Sediaan permetrin merupakan pilihan utama, dengan antibiotik sistemik atau topikal untuk infeksi sekunder bakterial. Asam Fusidat 2% merupakan antibiotik topikal pilihan pertama yang dianjurkan untuk lesi infeksi terbatas. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai efektivitas kombinasi krim permetrin 5% dan krim asam fusidat 2% untuk skabies impetigenisata. Tujuan: Membandingkan efektifitas kombinasi krim permetrin 5% dan krim asam fusidat 2% dengan krim permetrin 5% dan plasebo; membandingkan skor VAS nyeri, Vas gatal dan efek samping sebelum dan sesudah pengobatan pada kedua kelompok; melihat peta kuman dan biakan dari skabies impetigenisata Metode: Sebuah uji klinis acak tersamar ganda dilakukan di Pondok Pesantren Al Islami, Cibinong, Bogor dan Pondok Pesantren Gaza Al-Islami Bogor pada September hingga Oktober 2018 dan Maret 2020. Terdapat 41 orang santri yang memenuhi kriteria penelitian, tetapi hanya 40 subjek penelitian (SP) menyelesaikan penelitian. Alokasi kelompok dilakukan secara acak mengikuti tabel randomisasi. Kelompok intervensi mendapatkan krim permetrin 5% dan krim asam fusidat 2%, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan krim permetrin 5% dan plasebo. Dilakukan pemeriksaan kerokan kulit, apusan Gram, biakan, skor VAS gatal dan VAS nyeri. Subjek penelitian kemudian di follow-up pada hari ke-7 dan ke-14 untuk menilai kesembuhan, skor VAS gatal, VAS nyeri dan efek samping pengobatan. Hasil: Efektivitas kesembuhan kelompok intervensi pada hari ke-7 lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (80% vs. 35%). Efektivitas kesembuhan kelompok intervensi pada hari ke-14 lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (95% vs. 35%) yang bemakna secara statistik (p= < 0.001) dan relative risk hari ke-14 adalah 2,714. Terdapat perbedaan bermakna median selisih skor VAS gatal pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol setelah pengobatan (p=0,040) dan median selisih skor VAS nyeri (p=0,035). Bakteri tersering ditemukan adalah Staphylococcus aureus diikuti dengan bakteri Gram-negatif.Tidak terdapat perbedaan efek samping bermakna pada kedua kelompok. Kesimpulan: Pengobatan skabies impetigenisata dengan krim pemetrin 5% dan krim asam fusidat 2% lebih efektif dibandingkan krim permetrin 5% dan plasebo. Perbaikan skor VAS nyeri dan Vas Gatal dan tidak terdapat efek samping. Bakteri tersering merupakan Staphylococcus aureus diikuti dengan bakteri Gram-negatif
Kata kunci: skabies impetigenisata, asam fusidat 2%, permetrin 5%, visual analogue scale, efektivitas, Staphylococcus aureus


Background: Scabies is a skin disease due to ectoparasitic infestation in the form of Sarcoptes scabiei var hominis. Scabies causes discomfort, and it causes very itchy lesions, causing patients to often scratch and result in secondary bacterial infections, especially by Streptococcus pyogenes and Staphylococcus aureus. The principles of management of impetiginized scabies include the use of scabicidal and antibiotics for patients and surrounding people. Permethrin 5% is the first-line treatment, combined with systemic or topical antibiotics for secondary bacterial infections. Fusidic Acid 2% is the first-line topical antibiotic recommended for limited infection. There has been no research on the effectiveness of a combination of permethrin 5% cream and fusidic acid 2% cream for the treatment of impetiginized scabies Objectives: Comparing the effectiveness of a combination permethrin 5% cream and fusidic acid 2% cream with 5% permethrin cream and placebo; comparing VAS pain and VAS itchy scores, side effects before and after treatment in both groups; Displaying the germs map of germs and cultures of impetiginized scabies Methods: A double-blind, randomized clinical trial was carried out at Al-Islamic Boarding School at Cibinong Bogor and Gaza Al-Islamic Boarding School at Bogor in September to October 2018 and March 2020. Forty-one students met the study criteria, but only 40 research subjects complete research. Group allocations are carried out randomly following a randomization table. The intervention group received permethrin 5% cream and fusidic acid 2% cream, while the control group received permethrin 5% cream and placebo. Skin scrapings, Gram smears, and cultures were examined. VAS itch and pain were also examined. The study subjects were followed up on days 7 and 14 to assess healing, VAS itch and pain, and side effects of treatment. Results: Healing effectiveness of the intervention group on day 7 was higher than in the control group (80% vs. 35%). The effectiveness of the intervention group healing on the 14th day was higher than the control group (95% vs. 35%), which was statistically significant (p = < 0.001), and the relative risk of the 14th day was 2,714. There was a significant difference in median difference in itching VAS score in the intervention group compared to the control group after treatment (p = 0.040) and median difference in pain VAS score (p = 0.035). The most common bacterium found was Staphylococcus aureus followed by Gram-negative bacteria. There were no significant differences in side effects in the two groups. Conclusion: The treatment of impetiginized scabies with permethrin 5% cream and fusidic acid 2% cream is more effective than permethrin 5% cream and placebo. Improved VAS score for pain and itch with no side effects. The most common bacterium is Staphylococcus aureus followed by Gram-negative bacteria
Keywords: impetiginized scabies, Fusidic acid 2%, Permetherin 5%, visual analogue scale, effectivity, Staphylococcus aureus

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Aninda Marina - Nama Orang
Sri Linuwih Menaldi - Nama Orang
Endi Novianto - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
T20320fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi.,
Deskripsi Fisik
xviii, 93 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T20320fkT20320fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektivitas Antara Krim Permetrin 5% dan Krim Asam Fusidat 2% dengan Krim Permetrin 5% dan Plasebo Pada Pengobatan Skabies Impetigenisata = Efficacy of permetherin 5% cream and fusidic acid 2% cream comparing to permetherin 5% creaam and plasebo in impetiginized scabies treatment.

Related Collection