Skripsi
Prevalence of Irritable Bowel Syndrome and It’s Association with Nutritional Status in Junior High School Students in Jakarta = Prevalensi Irritable Bowel Syndrome dan asosiasinya terhadap status gizi siswa SMP di Jakarta.
Introduction. Irritable bowel syndrome is a functional disorder of the bowel characterized by bowel habits alterations and abdominal pain or discomfort. Some studies stated that IBS cases are higher in obese person. However, some studies didn’t find any significance. There is also still lack of studies regarding IBS in children. Hence, investigating in IBS in children and it’s risk factors is important. Methods. This research is a cross sectional study using questionnaires distributed to junior high school students in Jakarta from March 21 st to 28th 2018. Two hundred ninety four out of 520 (56%) informed consent distributed were returned. The subjects were 7th and 8th grade students of SMP Labschool Jakarta. Analysis of data, 95% confidence interval of Odds Ratio (OR) is done using Chi Square, Mann Whitney and KruskalWallis test. Results. Two hundred ninety two questionnaires were eligible in this study with majority of the subjects were females (53.8%), the median of age is 13. Nutritional status (overweight/obese P=0.785; normal P=0.410; malnourished P=0.257), habit of eating breakfast (P=0.385), vegetables (P=0.723) and fruits (P=0.645), gender (P=0.374) and age (P=0.057) are all not found to be significant (p value > 0.05), but amount of suspected IBS are higher in females as described in previous studies. Suspected IBS also higher in overweight/obese by Waterlow classification. Conclusion. Prevalence of IBS in this study is 6.2%. None of the factors analyzed in this study is significant, but more suspected IBS found to be female and with overweight/obese nutritional status.
Pendahuluan. Irritable Bowel Syndrome atau IBS adalah gangguan fungsional pada usus besar dengan ciri perubahan sistem penceranaan di usus besar dan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kasus IBS lebih tinggi pada orang dengan status gizi berlebih. Namun, beberapa tidak menemukan hubungan diantara keduanya. Penelitian terhadap kasus IBS pada anak pun masih kurang. Karena itu, meneliti IBS pada anak dan faktor risikonya adalah hal yang penting. Metode. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dari data kuesioner yang dibagikan pada tanggal 21 -28 Maret 2018. Dua ratus sembilan puluh empat dari 520 (56%) informed consent yang dibagikan kembali. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan 8 SMP Labschool Jakarta. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tes Chi Square, Mann Whitney dan Kruskal-Wallis. Hasil. Dua ratus sembilan puluh dua kuesioner dianggap memenuhi kriteria dan dapat dipakai untuk dianalisis. Mayoritas dari subjek adalah perempuan (53,8%) dengan median umur 13. Status gizi (gizi lebih P=0,785; gizi baik P=0,410; gizi normal P=0,257), kebiasaan sarapan (P=0,385), makan sayur (P=0,723) dan buah (P=0,645), jenis kelamin (P=0,374) dan umur (P=0,057) ditemukan tidak signifikan terhadap IBS, namun jumlah siswa terduga menderita IBS ditemukan lebih tinggi pada perempuan seperti yang ditemukan pada beberapa penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini, siswa dengan status gizi berlebih ditemukan lebih banyak terduga menderita IBS dibandingkan yang lain. Kesimpulan. Prevalensi kasus IBS pada penelitian ini adalah 6,2%. Faktor-faktor yang dianalisis pada penelitian ini tidak signifikan terhadap IBS, namun terduga penderita IBS didapatkan lebih banyak perempuan dan status gizi berlebih.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Nadira - Nama Orang
Fatima Safira Alatas - Nama Orang - No. Panggil
-
S18201fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 48 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S18201fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S18201fk | S18201fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi