Skripsi
Pengaruh Pemberian Pentoksifilin terhadap Integritas DNA dan Motilitas Spermatozoa setelah Pencucian dengan Metode Density Gradient Centrifugation = Effects of Pentoxifylline Supplementation on Spermatozoa DNA Integrity and Motility after Density Gradient Centrifugation Sperm Preparation.
Latar Belakang : Pencucian spermatozoa dengan metode Density Gradient Centrifugation (DGC) pada Inseminasi Intrauterin (IIU) untuk menyeleksi spermatozoa motil telah umum digunakan, akan tetapi angka keberhasilan masih tergolong rendah. Pentoksifilin merupakan antioksidan biologis poten yang berperan dalam perlindungan sel dari kerusakan oksidatif akibat Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat berkontribusi pada kerusakan DNA spermatozoa. Selain itu, pentoksifilin juga bertindak sebagai inhibitor Cyclic adenosine monophosphate (cAMP) phosphodiesterase (PDE) yang dapat meningkatkan motilitas spermatozoa. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pentoksifilin terhadap motilitas dan fragmentasi DNA spermatozoa setelah dilakukan pencucian dengan metode DGC. Metode : Sampel semen didapatkan dari 15 laki-laki yang telah menjalani analisis semen dengan hasil normozoospermia. Analisis semen terhadap motilitas dan indeks fragmentasi DNA dilakukan sebelum dan sesudah pencucian. Setelah pencucian spermatozoa dengan metode DGC, sampel kemudian diinkubasi pada berbagai konsentrasi pentoksifilin, yaitu 50µg (PTX1), 100µg (PTX2), dan 200µg (PTX3). Selanjutnya dilakukan uji sperm chromatin dispersion (SCD) untuk mengevaluasi fragmentasi DNA spermatozoa. Hasil : Persentase motilitas spermatozoa meningkat dan IFD spermatozoa menurun setelah dilakukan pencucian dengan metode DGC (setelah DGC) dibandingkan dengan semen awal (sebelum DGC). Penambahan PTX dengan konsentrasi 200 µg (PTX3) setelah DGC menunjukkan peningkatan persentase motilitas dan penurunan IFD spermatozoa tertinggi. Dari ketiga konsentrasi, PTX 100µg dan PTX 200 µg menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik dalam meningkatkan rata-rata motilitas spermatozoa (p < 0.05). Rata-rata IFD menurun setelah DGC dan penambahan PTX pada ketiga dosis PTX (p > 0.05). Kesimpulan : Penambahan PTX dapat meningkatkan motilitas spermatoza secara signifikan dan menurunkan IFD spermatozoa, sehingga suplementasi PTX dapat digunakan untuk memilih spermatozoa dengan kualitas yang lebih baik setelah pencucian dengan metode DGC.
Kata kunci : Pentoxifillin, Density Gradient Centrifugation, indeks fragmentasi DNA spermatozoa, motilitas spermatozoa
Background : Several methods were done to improve the success rate of intrauterine insemination (IUI), including Density Gradient Centrifugation (SDG) sperm preparation, nevertheless the successs rate still remain low. Pentoxifylline is known as a potent biological antioxidant that can play role to protet cells from oxidative damage caused by reactive oxygen species (ROS), which ultimately contribute to DNA damage of the sperm. Pentoxifylline can also play role as Cyclic adenosine monophosphate (cAMP) phosphodiesterase (PDE) inhibitor which may increase spermatozoa motility. Objective : This study aimed to evaluate the effect of pentoxifylline supplementation on DNA fragmentation index (DFI) and sperm motility using DGC methods. Methods : Semen samples were obtained from 15 men from partners of women who infertile (normozoospermia) and underwent IUI. Semen analysis was performed before and after sperm preparation using DGC methods. Then, samples were incubated with PTX in 50µg (PTX1), 100µg (PTX2), and 200µg (PTX3) concentration. Sperm DNA fragmentation index (DFI) was performed by sperm chromation dispersion (SCD) test to assess DNA fragmentation in whole semen and prepared sample as well as after supplementation with PTX. Results : The percentage of spermatozoa motility increased and spermatozoa DFI decreased in prepared spermatozoa (after DGC) compared to whole semen (before DGC). PTX supplementation in 200µg showed the highest increase in spermatozoa motility and highest decrement of DFI. However, only 200 µg and 100 µg of PTX is statistically significant to increase spermatozoa motility ((p < 0.05). There is statistically significant result in the reduction of DFI after DGC and PTX supplementation. (p < 0.001). Conclusion : After PTX supplementation, spermatozoa motility increased and DFI decreased significantly thus PTX supplementation may select spermatozoa with better quality.
Keywords : Pentoxifylline, density gradient centrifugation, sperm motility, spermatozoa DNA fragmentation index
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Endang Farihatul Izza - Nama Orang
Silvia Werdhy Lestari - Nama Orang - No. Panggil
-
S20011fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xv, 55 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S20011fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S20011fk | S20011fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi