Skripsi

Analisis Fitokimia, Aktivitas Antioksidan, dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata) terhadap Sel Kanker Serviks HeLa = Phytochemistry Analysis, Antioxidant Activity, and Cytotoxicity of Soursop Leaves (Annona muricata) to HeLa Cervical Cancer Cells.

Kanker serviks adalah kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Saat ini, terapi kanker serviks adalah kemoterapi, terapi radiasi, pembedahan dan terapi nuklir. Akan tetapi, pengobatan yang ada masih memiliki keterbatasan yaitu banyak efek samping dan biaya yang mahal. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi dalam terapi kanker serviks, salah satunya ialah dengan menggunakan tanaman herbal. Daun sirsak (Annona muricata) merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai di Indonesia dan sudah lama diyakini berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Namun penelitian terkait aktivitas antioksidan dan efek sitotoksisitas daun sirsak yang berasal dari Indonesia terhadap kanker serviks belum banyak dilakukan. Studi ini merupakan penelitian eksperimental untuk menguji kandungan fitokimia ekstrak daun sirsak, jumlah senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, dan efek sitotoksisitas terhadap sel kanker serviks HeLa dengan metode MTT Assay. Berdasarkan hasil penelitian, daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, steroid, glikosida, alkaloid dan tanin. Hasil uji kromatografi lapis tipis menunjukkan ekstrak etanol, etil asetat, dan heksana daun sirsak memiliki 3 komponen senyawa kimia yang sama dengan nilai Rf 0,771, 0,857 dan 0,971. Ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat aktif dengan nilai IC50 = 35,51 g/mL sementara etil asetat memiliki nilai IC50 > 50 g/mL. Daun sirsak memiliki efek sitotoksik yang aktif terhadap sel kanker serviks HeLa. Nilai IC50 ekstrak etanol, etil asetat, dan heksana daun sirsak secara berurutan adalah 5,91, 7,56, dan 8,39 g/mL. Oleh karena itu, dapat disimpulkan daun sirsak berpotensi dikembangkan menjadi antioksidan alami dan terapi alternatif untuk pengobatan kanker serviks.
Kata kunci: Antioksidan, Annona muricata, fitokimia, kanker serviks HeLa, sitotoksisitas


Cervical cancer is the highest prevalance cancer in Indonesia. Treatments available for cervical cancer are chemotherapy, radiation, surgery and nuclear therapy. Unfortunately, these treatments still have several limitations due to serious side effects and very expensive price. Therefore, it is necessary to develop innovation in cervical cancer treatment. Soursop (Annona muricata) is one of the herbal plants which can be easily found in Indonesia, it has been used in folk medicine as an antioxidant agent and treatment for various diseases, including cancer. However, studies about its antioxidant activity and cytotoxicity against cervical cancer are still limited. This research is an experimental study to analyze phytochemistry of soursop leaves and identified the number of chemical compounds using Thin Layer Chromatography. Its antioxidant activity was determined by DPPH method and cytotoxicity against cervical HeLa cells was evaluated by MTT Assay. The results showed that soursop leaves extracts contain flavonoid, steroid, glycoside, alkaloid and tannin. Thin Layer Chromatography revealed that ethanol, ethyl acetate, and hexane extracts have 3 same spots with Rf values 0.771, 0.857 and 0.971. The highest antioxidant activity of soursop was shown by ethanol extract with IC50 value = 35,51 g/mL meanwhile for ethyl acetate was > 50 g/mL. Results from MTT Assays showed that all soursop leaves extracts had active cytotoxicity against cervical HeLa cells with IC50 value for ethanol, ethyl acetate, and hexane were 5.91, 7.56 and 8.39 g/mL, respectively. To conclude, soursop leaves extracts are potential to be developed as natural antioxidant and alternative therapy for cervical cancer.
Key words: Antioxidant activity, Annona muricata,, cytotoxicity, HeLa cervical cancer, phytochemistry