Tesis

Faktor Risiko Rekurensi Prolaps Kompartemen Anterior Vagina Pasca Kolporafi Anterior Dengan Native Tissue di Jakarta tahun 2012-2019 = Risk Factors of Recurrent Anterior Vaginal Compartment Prolapse Following Anterior Colporraphy with Native Tissue in Jakarta 20122019.

Latar belakang: Prolaps organ panggul (POP) merupakan masalah ginekologi dengan insidensi POP 2,04 per 1000 wanita per tahun. Di RSCM, sistokel grade 3 dan 4 terjadi pada 71% wanita dengan POP. Keberhasilan kolporafi anterior sebagai tatalaksana sistokel ditandai dengan rekurensi pasca tindakan, yaitu paling tinggi sebesar 65%. Sehingga perlu dilakukan pengkajian faktor risiko rekurensi tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui faktor risiko rekurensi sistokel pasca kolporafi anterior Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medis pasien yang dilakukan tindakan kolporafi anterior, saat preoperatif dan saat pasien kontrol minimal 6 bulan pasca tindakan. Tindakan diambil dari RSCM dan RSF tahun 2012 sampai Juli 2019. Total sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 91 orang. Selanjutnya dilakukan analisis dengan uji MannWhitney untuk variabel numerik dan uji Fischer untuk kategorik. Beberapa variabel yang dianggap bermakna dilakukan uji multivariat dengan metode regresi logistik. Hasil: Rekurensi anatomis didapatkan sebesar 24,2% dan rekurensi simptomatik 12,1%. Faktor usia, indeks massa tubuh, status menopause, paritas dan berat lahir terbesar, serta tindakan histerektomi, tidak bermakna terhadap rekurensi sistokel. Total panjang GH dan PB didapatkan bermakna pada uji univariat dengan p = 0,008 namun tidak bermakna pada uji regresi logistik. Sistokel derajat berat didapatkan hasil bermakna dengan p=0,023 dan RR 6,12. Tindakan gantung tidak menunjukkan hasil bermakna, namun bila dipisahkan menjadi antara jenis tindakan, USLS menurunkan kejadian rekurensi sistokel dengan RR 0,25 (p=0,025). Kesimpulan: Tindakan kolporafi anterior dengan native tissue didapatkan cukup baik dalam menatalaksana sistokel. Adanya data rekurensi dan faktor risiko ini dapat menjadi dasar pemilihan tindakan, dan sebagai informasi yang bermanfaat untuk diinformasikan pada pasien sebelum tindakan.
Kata kunci: prolaps organ panggul, kolporafi anterior, rekurensi sistokel


Background: Pelvic Organ Prolapse (POP) is one of gynecological problem with incidence 2,04 every 1000 women every year. In RSCM, cystocele grade 3 and 4 occured in 71% women with POP. Anterior colporraphy as surgical management of cystocele is evaluated by the recurrence of cystocele after surgery, that reached 65% in the previous study. To decrease this number, we need to evaluate the risk factor of the recurrence. Objective: To determine the risk factors of cystocele recurrence after anterior colporraphy Method: This is a retrospective cohort study, using documented data from medical record. Data of patients underwent anterior colporraphy were taken, preoperative and after at least 6 months after surgery. Data were collected in RSCM and RSF from 2012July 2019. Total sample met the inclusion and exclusion criteria was 91. We analyzed these data using Mann-whitney and Fischer test. Finally, we performed multivariate analysis using logistic regression method. Result: We found the anatomical recurrence was 24,2% and symptomatic recurrence 12,1%. Age, body mass index, menopausal status, parity, largest birth weight, and hysterectomy was not significantly related to cystocele recurrence. total length of GH and PB found statistically significant by univariate analysis with p =0,008, but not significant by logistic regression test. Preoperative diagnosis of cystocele found statistically significant with p=0,023 and RR 6,12. Apical suspension found not statistically significant, but when we analyzed the types separately, USLS reduce the risk for cystocele recurrence with RR 0,25 (p=0,025). Conclusion: Colporraphy anterior found to be reliable for cystocele management. Understanding the risk factors for recurrence could help us to decide the best option for management and additional important information to be delivered to the patient before surgery.
Keywords: pelvic organ prolapse, cystocele recurrence, anterior colporraphy

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Hesti Nurmala Rizqi - Nama Orang
Shirley Anggaraini - Nama Orang
Tyas Priyatini - Nama Orang

No. Panggil
T20133fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xv, 72 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T20133fkT20133fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor Risiko Rekurensi Prolaps Kompartemen Anterior Vagina Pasca Kolporafi Anterior Dengan Native Tissue di Jakarta tahun 2012-2019 = Risk Factors of Recurrent Anterior Vaginal Compartment Prolapse Following Anterior Colporraphy with Native Tissue in Jakarta 20122019.

Related Collection