Tesis

Pengaruh Tindakan Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA) terhadap Perfusi Distal dan Penyembuhan Luka pada Pasien Peripheral Artery Disease (PAD) yang Disertai Ulkus di RSUPN Cipto Mangunkusumo = Effect of Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA) on Distal Perfusion and Wound Healing in Peripheral Artery Disease (PAD) with Ulcers’s Patients in Cipto Mangunkusumo National General Hospital (CMGH), Jakarta.

Latar belakang: Peripheral artery disease (PAD) merupakan penyakit yang menyerang arteri selain pembuluh darah otak dan jantung, dimana penyebab paling sering adalah proses aterosklerosis. Diperlukan tatalaksana yang bersifat komprehensif untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas. Diagnosis dini dengan pemeriksaan perfusi distal menentukan prognosis pasien setelah dilakukan tindakan baik konservatif atau endovaskular. Metode: Desain yang digunakan adalah desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia selama Februari –Mei 2020. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji hipotesis analitik korelatif kategorik-numerik untuk melihat outcome berupa hasil ABI, AP, dan penyembuhan luka terhadap tindakan PTA dan terapi konservatif. Analisis menggunakan uji Mann Whitney dan Chi Square. Pengujian dilakukan dengan menggunakan piranti lunak SPSS version 20 for Windows. Hasil : Dari penelitian ini didapatkan sebanyak masing-masing 28 subjek yang menjalani PTA dan konservatif. Fakor risiko yang paling adalah DM tipe II yaitu 11 subjek (39,3%) pada kelompok PTA dan 12 subjek (42,9%) pada kelompok konservatif. Sebanyak 24 subjek (85,7%) kelompok PTA memiliki penyembuhan luka baik dan 4 subjek (14,3%) memiliki penyembuhan luka tidak baik. Sebanyak 13 subjek (46,4%) pada kelompok konservatif memiliki penyembuhan luka baik dan 15 subjek (53,6%) memiliki penyembuhan luka tidak baik. Terdapat peningkatan proporsi nilai ABI sebelum dan sesudah tindakan dengan delta ABI 0,09 ± 0,178. Terdapat peningkatan proporsi nilai AP sebelum dan sesudah tindakan dengan delta AP8,95 ± 12.183. Tidak terdapat hubungan bermakna antara perubahan nilai ABI (p=0,878) dan AP (p=0,420) dengan tindakan. Terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan pada subjek dengan penyembuhan luka (p=0,002) Kesimpulan: Terdapat peningkatan proporsi nilai AP dan ABI pada kelompok PTA. Tidak didapatkan hubungan yang signifikan secara statistik antara perfusi distal (nilai ABI dan nilai AP) dengan tindakan PTA dan konservatif (p=0,878 dan p=0,420). Terdapay hubungan yang signifikan secara statistik antara penyembuhan luka dengan tindakan PTA dan konservatif (p=0,002)
Kata Kunci : PAD, CLTI, ABI, AP, perfusi distal, penyembuhan luka


Background: Peripheral artery disease (PAD) is a disease that attacks arteries except blood vessels of cerebral and heart. Atherosclerosis is the most frequent cause. Comprehensive management is needed to reduce mortality and morbidity. Early diagnosis by distal perfusion examination determines patient's prognosis after either conservative or endovascular measures. Methods: A cross sectional study, research subject were PAD with ulcers patients CMGH where the data were collected from medical record CMGH during Februari-Mei 2020. Statistical analysis with a categorical-numerical correlative analytic to see corelate ABI, AP, and wound healing with PTA. Analysis using the Mann Whitney and Chi Square test. The test was carried out using SPSS version 20 for Windows software. Results: There were 28 subjects each PTA’s group and conservative’s group. The most risk factors were type II DM; 11 subjects (39.3%) in the PTA’s group and 12 subjects (42.9%) in the conservatives’s group. There were 24 subjects (85.7%) of the PTA’s group had good wound healing and 4 subjects (14.3%) had poor wound healing. There were 13 subjects (46.4%) in the conservative’s group had good wound healing and 15 subjects (53.6%) had poor wound healing. There was an increase in proportion of ABI before and after therapy with an ABI delta of 0.09 ± 0.178. There was an increase in proportion of AP before and after therapy with delta AP of 8,95 ± 12,183. There was no significant relationship between changes in the ABI (p = 0.878) and AP (p = 0.420) with therapy. There was a significant relationship between therapy with wound healing (p = 0.002) Conclusion: There was an increase the proportion of AP and ABI in the PTA group. There was no statistically significant relationship between distal perfusion (ABI and AP) with PTA and conservative therapy (p = 0.878 and p = 0.420). There was statistically significant relationship between wound healing with PTA and conservative (p = 0.002)
Keywords: PAD, CLTI, ABI, AP, distal perfusion, wound healing

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Lauhil Mahfudz - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Patrianef - Nama Orang

No. Panggil
T20115fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Bedah Vaskular dan Endovaskular.,
Deskripsi Fisik
xv, 70 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T20115fkT20115fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh Tindakan Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA) terhadap Perfusi Distal dan Penyembuhan Luka pada Pasien Peripheral Artery Disease (PAD) yang Disertai Ulkus di RSUPN Cipto Mangunkusumo  = Effect of Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA) on Distal Perfusion and Wound Healing in Peripheral Artery Disease (PAD) with Ulcers’s Patients in Cipto Mangunkusumo National General Hospital (CMGH), Jakarta.

Related Collection