Tesis

Penilaian pankreas intraoperatif yang memengaruhi kejadian fistula pankreas pascaoperasi pankreatikoduodenektomi = Pancreatic's assessment intraoperatively incorrelation with pancreatic fistula after pancreaticoduodenectomy.

Latar Belakang Fistula pankreas masih merupakan komplikasi paling sering setelah pankreatikoduodenektomi yang menyebabkan masa rawat yang lama dan biaya yang besar. Angka fistula di Jakarta, Indonesia sebesar 24,2% pada tahun 2017. 3 Fistula ini terjadi sampai 45%. 8 Beberapa penelitian menghasilkan beberapa 7 faktor yang memengaruhi fistula pankreas setelah pankreatikoduodenektomi dan masih kontradiksi. Kebocoran anastomosis pankreatikojejunostomi merupakan faktor yang paling penting peranannya dalam morbiditas dan mortalitas pascaoperasi pankreatikoduodenektomi. 16 Belum ada data tentang faktor pankreas yang dapat memengaruhi fistula pankreas di Jakarta, khususnya RS Cipto Mangunkusumo sehingga dilakukan penelitian ini. Metode Penelitian cross sectional ini dilakukan pada 70 orang penderita yang dilakukan pankreatikoduodenektomi. Data dikumpulkan dari data sekunder rekam medis tahun 2016-2019 berupa tekstur pankreas, diameter duktus pankreatikus, teknik anastomosis pankreatikojejunal, penggunaan stent pada pankreatikojejunal dan fistula pankreas. Setelah data terkumpul, data diuji bivariat secara statistik dengan uji Spearman. Hasil Didapatkan distribusi frekuensi laki-laki 41,4% dan perempuan 58,6%, Penderita underweight 21,4%, normoweight 57,1%, overweight 15,7%, dan obese 5,7%. Penderita dengan riwayat penyakit DM sebanyak 11,4% dan tanpa riwayat penyakit DM sebanyak 88,6%. Rerata kadar glukosa darah adalah 136,03 mg/dl. Tidak ada kejadian fistula pankreas sebanyak 21,4% dan ada fistula pankreas sebanyak 78,6%. Fistula pankreas grade A sebanyak 69,1%, B sebanyak 14,5%, dan C sebanyak 16,4%. Diameter duktus pankreatikus tidak melebar sebanyak 78,6% dan melebar sebanyak 21,4%. Tekstur pankreas soft sebanyak 22,9% dan hard sebanyak 77,1%. Penggunaan stent sebanyak 21,4% dan tidak ada penggunaan sebanyak 78,6%. Tipe anastomosis pankreatikojejunal dunking atau invaginasi sebanyak 82,9% dan duck to mucosa sebanyak 17,1%. Faktor risiko yang bermakna pada analisis bivariat adalah diameter duktus pankreatikus (p=0,007). Kesimpulan Faktor pankreas intraoperatif yang mempunyai kemaknaan dalam memperkirakan kejadian fistula pankreas pascaoperasi pankreatikoduodenektomi adalah diameter duktus pankreatikus.
Kata Kunci : Pankreatikoduodenektomi, Fistula pankreas pascaoperasi, Faktor pankreas intraoperatif


Background Pancreatic fistula is still remains as the most common complication after pancreaticoduodenectomy that cause longer hospital stay and higher cost. it happens almost 45%. 3 A lot of studies identified risk factors related pancreatic fistula after pancreaticoduodenectomy that still contradictive. Pancreaticojejunostomy anastomosis leakage is the most important factor in morbidity and mortality after pancreaticodudenectomy. 8 Incidens in Jakarta about 24,2% in 2017. 7 No data about pankreas’ factor that can influence pancreatic fistula incidens in Jakarta, especially Cipto Mangunkusumo hospital so this study is held. 16 Method This cross sectional study was done for 70 patients of pancreaticoduodenectomy procedure. Data was collected from medical record in 2016-2019. The data are pancreatic texture, pancreatic duct diameter, pancreaticojejunal anastomotic technique, use of stent in pancreaticojejunal, and pancreatic fistula. We analyzed the data bivariat with Spearman test. Results There are 41,4% male and 58,6% female, Patient with underweight about 21,4%, normoweight 57,1%, overweight 15,7%, dan obese 5,7%. Patient with Diabetes Melitus (DM) about 11,4% and no DM 88,6%. The mean of blood glucose is 136,03 mg/dl. Patient with no pancreatic fistula about 21,4% and with pancreatic fistula 78,6%. The A type about 69,1%, B 4,5%, and C 16,4%. No dilated pancreatic duct diameter about 78,6% and dilated about 21,4%. Soft texture pancreas about 22,9% and hard 77,1%. Use of stent about 21,4% and no stent 78,6%. Pancreaticojejunal anastomotic type of dunking or invaginating about 82,9% and duck to mucosa about 17,1%. The significant risk factor in bivariate analysis is diameter of the pancreatic duct (p=0,007). Conclusion Intraoperative pancreas’ factor that can be used to estimate pancreatic fistula after pancreaticoduodenectomy significantly is pancreatic duct diameter.
Key Words : Pancreaticoduodenectomy, Postoperative pancreatic fistula, Intraoperative pancreas’ factors

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

RM Ardani Fitriansyah SY - Nama Orang
Yarman Mazni - Nama Orang
Agi Satria Putranto - Nama Orang

No. Panggil
T20099fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
xv, 38 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T20099fkT20099fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Penilaian pankreas intraoperatif yang memengaruhi kejadian fistula pankreas pascaoperasi pankreatikoduodenektomi = Pancreatic's assessment intraoperatively incorrelation with pancreatic fistula after pancreaticoduodenectomy.

Related Collection