Tesis
Uji Kesahihan dan Kehandalan Instrumen UCSD PerformanceBased Skills Assessment (UPSA) II versi Bahasa Indonesia = The Indonesian Validity and Reliability Study on University of California San Diego Performance-Based Skills Assesment (UPSA) II.
Latar Belakang Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat seperti skizofrenia dan skizoafektif sering berada pada rentang usia produktif. Gangguan jiwa tersebut dapat berdampak pada tingginya beban biaya dan munculnya disabilitas, yang dapat lebih besar bila dibandingkan dengan beban biaya dan disabilitas yang disebabkan oleh keganasan dan Human Immunodeficiency Virus. Hal tersebut mendorong peneliti dan klinisi berupaya untuk dapat mengukur disabilitas pada ODGJ secara objektif agar dapat mengelola kasus secara lebih spesifik, termasuk dalam penentuan kebijakan secara luas. UCSD Performance-Based Skills Assesment (UPSA) II merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur disabilitas fungsional pada ODGJ berdasarkan performa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan instrumen UPSA II versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal untuk menilai disabilitas fungsional pada ODGJ di Indonesia. Metode Desain pada penelitian ini adalah uji kesahihan isi dan keandalan konsitensi internal instrumen, dengan populasi target pasien skizofrenia dan skizoafektif berusia 18-59 tahun yang mengalami remisi. Hasil Pada uji kesahihan isi didapatkan nilai I-CVI 1,0 dan S-CVI 1,0 untuk semua ranah. Pada uji keandalan didapatkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha 0,707 untuk skor total, dan kisaran 0,628-0,852 pada setiap subskala. Pada subjek penelitian dengan remisi parsial didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,686 sedangkan pada subjek penelitian dengan remisi total didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,755. Hasil nilai cronbach alpha yang didapat berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Spanyol (α=0.9), Portugal (α=0.8) dan Brazil (α=0.8), dan hal tersebut dapat disebabkan status remisi dan tingkat pendidikan yang berbeda dengan subyek pada penelitian ini. Pada Uji T tingkat pendidikan rendahmenengah memiliki rerata yang lebih rendah (67.03 ±22.66) dibandingkan tingkat pendidikan tinggi (78.74 ±19.93), t(98)=-2.268, p=0.026. Kesimpulan Instrumen UPSA II versi Bahasa Indonesia merupakan alat yang sahih dan andal untuk mengukur disabilitas fungsional pada ODGJ.
Kata Kunci: disabilitas fungsional, gangguan jiwa berat, UPSA II Bahasa Indonesia
Introduction People with severe mental disorders such as schizophrenia and schizoaffective are often in the productive age range. Mental disorders can have an impact on the high cost burden and the emergence of disability, which can be greater when compared to the burden of costs disabilities caused by malignancy and the Human Immunodeficiency Virus. This encourages researchers and clinicians to strive to be able to objectively measure disability in ODGJ in order to manage cases more specifically, including in broad policy decisions. UCSD Performance-Based Skills Assessment (UPSA) II is an instrument used to measure functional disability in severe mental disorder patient based on performance. This study aims to obtain a valid and reliable Indonesian version of the UPSA II instrument to assess functional disability in people with severe mental disorder in Indonesia. Method The design in this study was to test the content validity and the instrument's internal consistency reliability, with a target population of schizophrenic and schizoaffective patients aged 18-59 years who had remission. Results Content validity test obtained I-CVI 1.0 and S-CVI 1.0 for all domains. In the reliability test, the Cronbach's Alpha coefficient value is 0.707 for the total score, and the range is 0.628-0.852 on each subscale. In subjects with partial remission Cronbach's Alpha values were 0.686 while subjects with total remission Cronbach's Alpha values were 0.755. The results of the Cronbach alpha values obtained differ from studies conducted in Spain (α = 0.9), Portugal (α = 0.8) and Brazil (α = 0.8), and this can be due to remission status and different educational levels with subjects in this study . In the T-Test the low-secondary education level has a lower mean (67.03 ±22.66) than the level of higher education (78.74 ± 19.93), t (98) = - 2.268, p = 0.026. Conclusion The Indonesian version of the UPSA II instrument is a valid and reliable tool for measuring functional disability in ODGJ.
Keywords: functional disability, severe mental disorders, UPSA II Indonesia
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Erwin Josh Tindo - Nama Orang
Profitasari Kusumaningrum - Nama Orang
AAAA Kusumawardhani - Nama Orang
Khamelia Malik - Nama Orang - No. Panggil
-
T20081fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Bidang Studi Ilmu Kedokteran Jiwa., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 51 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T20081fk | T20081fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi