Tesis
Perbandingan Kesintasan, Patensi, dan Efektivitas Biaya antara Pemasangan Sten Bilier Plastik dengan Sten Bilier Metal Per Endoskopik Sebagai Tata Laksana Paliatif pada Pasien Ikterus Obstruktif Maligna = Survival, Stent Patency and Cost Effectiveness of Plastic Versus Metal Biliary Stent for Palliation in Malignant Biliary Obstruction.
Latar Belakang/Tujuan: Pasien ikterus obstruktif maligna stadium lanjut membutuhkan drainase bilier. Sten metal memiliki efektivitas yang lebih baik, namun klinisi perlu mempertimbangkan patensi sten dan keterbatasan sumber daya, mengingat kesintasan pasien yang rendah. Oleh karena itu analisis efektivitas biaya pada kasus ini penting untuk dilakukan. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif yang dilakukan di rumah sakit tersier terhadap pasien ikterus obstruktif maligna yang menjalani pemasangan sten bilier paliatif pada Januari 2015 sampai Desember 2018. Perbedaan kesintasan 180–hari dianalisis dengan uji log–rank. Perbedaan durasi patensi dianalisis dengan uji Mann– Whitney U. Efektivitas didefinisikan sebagai patensi sten, biaya dihitung dengan perspektif rumah sakit menggunakan model decision tree dan dinyatakan dalam incremental cost effectiveness ratio. Hasil: Sebanyak 81 laki–laki dan 83 perempuan dengan rentang usia 24 – 88 tahun ikut dalam penelitian ini. Kesintasan 180–hari kelompok sten plastik 35,9% (median 76, 95% IK 50 – 102 hari) dan sten metal 33,3% (median 55, 95% IK 32 – 78 hari). Rerata (SB) patensi sten plastik 123 (8) hari dan sten metal 149 (13) hari (p=0,489). Pemasangan sten bilier metal dapat menghemat biaya sebesar Rp. 1.217.750 untuk setiap penambahan durasi patensi 26 hari. Simpulan: Tidak didapatkan perbedaan antara kesintasan dan patensi antara kedua kelompok. Pemasangan sten bilier metal sebagai tata laksana paliatif pada pasien ikterus obstruktif maligna lebih cost–effective dibandingkan sten plastik.
Kata Kunci: efektivitas biaya, ikterus obstruktif maligna, sten bilier
Background/Aim: Patients with advanced stage of malignant obstructive jaundice often require biliary drainage. Metal stent is more effective than plastic stent, but we also ought to consider of stent patency and resources restraint due to poor patient survival. Hence, cost effectiveness analysis in this case was necessary. Methods: We conducted a retrospective cohort of malignant biliary obstruction patients who underwent palliative biliary stenting between January 2015 to December 2018 at a tertiary hospital. We evaluated the difference of 180–day survival using log–rank test and stent patency duration using Mann–Whitney U test. Effectiveness was defined as stent patency, cost was calculated using hospital perspective following a decision tree model and reported as incremental cost effectiveness ratio. Results: A total of 81 men and 83 women aged 24 – 88 years old were enrolled in this study. 180–day survival was 35.9% (median 76, 95% CI 50 – 102 days) and 33.3% (median 55, 95% CI 32 – 78 days) for plastic and metal stent group respectively. Mean (SD) of stent patency 123 (8) vs 149 (13) days for plastic and metal stent group respectively (p=0.489). Metal stent insertion could save IDR 1,217,750 to get additional 26 days of stent patency. Conclusion: There were no differences in survival and patency between the two groups. Metal biliary stent is cost effective than plastic stent for palliation in malignant biliary obstruction.
Keywords: biliary stent, cost effectiveness, malignant biliary obstruction
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2020
- Pengarang
-
Muthia Farani - Nama Orang
Ari Fahrial Syam - Nama Orang
Murdani Abdullah - Nama Orang
Siti Rizny F.Saldi - Nama Orang - No. Panggil
-
T20074fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2020
- Deskripsi Fisik
-
xxiii, 87 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T20074fk | T20074fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi