Skripsi
Efektivitas Terapi Skabies dengan Pengolesan Krim Permetrin Ke Seluruh Tubuh Dibandingkan di Lesi Saja.
Latar Belakang. Skabies banyak terdapat di komunitas padat penghuni dan higiene rendah. Pengobatan standar skabies dengan pengolesan krim permetrin 5% selama 10 jam ke seluruh tubuh. Efek samping permetrin adalah eritema, pruritus, dan sensasi panas. Oleh karena itu, timbul pemikiran untuk modifikasi terapi standar dengan mengoleskan permetrin di lesi saja disertai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Metode. Penelitian dengan desain kuasi eksperimental dilakukan di pesantren daerah Bogor dan Jakarta. Penelitian diawali dengan anamnesis dan pemeriksaan dermatologi untuk mendiagnosis skabies pada santri (subjek). Subjek yang positif skabies dibagi dua kelompok. Hasil. Prevalensi skabies di pesantren Bogor adalah 41% dan prevalensi di pesantren Jakarta adalah 32%. Pengolesan krim permetrin 5% di seluruh tubuh dan di lesi saja mengurangi gatal secara bermakna (p < 0,001) di seluruh lokasi lesi. Angka kesembuhan skabies setelah pengolesan permetrin di seluruh tubuh adalah 85% dan di lesi 91%. Tidak terdapat perbedaan bermakna (Uji chi square, uji Fisher) pada kesembuhan lesi skabies di seluruh tubuh dengan di lesi saja dengan RR 1,8 (0,6-5,0). Kesimpulan. Permetrin 5% efektif untuk mengobati skabies dan tidak terdapat perbedaan bermakna pada hasil pengobatan dengan kedua cara pengolesan permetrin.
Kata kunci: skabies; permetrin; pengolesan krim di seluruh tubuh; pengolesan krim di lesi saja
Background. Scabies mainly found in the densely populated areas and poor hygiene. Scabies common treatment is applying permethrin 5% for 10 hours to the entire body. Side effects of permethrin are erythema, pruritus, and burn sensation. There are several thoughts developed to modify the common treatment of scabies by applying permethrin cream only to the lesions followed with clean and healthy behavior known as Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Methods. The study was designed with quasiexperimental design and conducted in boarding schools in Bogor and Jakarta. The study began with history taking and dermatological examinations to diagnose scabies amongst the students (subject). Subjects with positive results was divided into two groups. Results. The prevalence of scabies in boarding schools in Bogor is 41% and 32% in Jakarta. Applying permethrin 5% to the entire body and only to the lesions reduce pruritus throughout the lesions significantly (p < 0,001). Scabies recovery rate after using scabies common treatment is 85% and 91% only to the effected lesions. There is no significant difference (Chi squared test, Fisher test) on lesion recovery between two methods with RR 1,8 (0,6-5,0). Conclusion : Permethrin cream 5% is effective to treat scabies and there is no significant difference between the results of applying cream with two methods.
Keywords: Scabies; permethrin; whole-body application; lesion-site only application
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Rose Amalia Haswinzky - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang - No. Panggil
-
S19135fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xi, 25 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S19135fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S19135FK | S19135fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi