Text

Hubungan Antara Lama Kerja Objektif Dan Masa Kerja Dengan Konflik Pekerjaan-Keluarga Pada Petugas Kebersihan Tingkat Kecamatan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur = Interaction between Working Hours and Organizational Tenure with Work-Family Conflict in trashbin crew at Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur.

Latar Belakang: Konflik pekerjaan-keluarga merupakan konflik antar-peran seseorang di keluarga dan/atau pekerjaan yang dapat mengakibatkan penurunan performa hingga depresi. Petugas sampah Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur rentan mengalami konflik dengan bekerja hingga 8 jam sehari atau lebih dari 40 jam/minggu. Tujuan: Penelitian ini ingin mengetahui hubungan lama kerja objektif dan masa kerja terhadap terjadinya konflik pekerjaan-keluarga pada Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur Metode: Penelitian cross sectional dilakukan pada 61 petugas sampah di Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur melalui consecutive sampling dimana responden mengisi kuesioner konflik pekerjaan-keluarga untuk menentukan adanya konflik pekerjaan-keluarga pada subjek. Uji chi square dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara lama kerja objektif dan masa kerja dengan konflik pekerjaan-keluarga Hasil: Rata-rata lama kerja objektif pekerja yaitu 49,31 jam/minggu dan masa kerja 7 tahun. Pekerja dengan lama kerja objektif ≥ 49,5 jam/minggu mengalami kejadian konflik pekerjaan-keluarga lebih tinggi dibanding dengan lama kerja objektif ≤ 49,5 jam/minggu (p=0,015; OR 6,667; CI 95% 1,45 – 30,75). Masa Kerja di bawah atau di atas 7 tahun tidak berhubungan bermakna dengan terjadinya konflik pekerjaan-keluarga (p=0,757; OR 0,74; CI 95% 0,2 – 2,7) Kesimpulan: Prevalensi konflik pekerjaan-keluarga 29,5%. Lama kerja objektif ≥49,5 jam/minggu secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan terjadinya konflik pekerjaan-keluarga pada petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur. Masa Kerja > 7 tahun tidak berhubungan bermakna dengan terjadinya konflik pekerjaankeluarga pada petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
Kata kunci: Konflik Pekerjaan-Keluarga, Lama Kerja Objektif, Petugas Sampah, Masa Kerja


Background: Work-family conflict is an inter-role conflict on a person where either family interferes with work or work interferes family which in turn can cause performance decrement and depression due to the problems occuring. Trashbin crews at Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur work for 8 hours daily up to 40 hours/week which makes them vulnerable to work-family conflict Objective: The aim of this study is to observe the interaction between working hours and organisational tenure to the occurrence of work-family conflict in trashbin crew at Dinas Lingkunan Hidup Jakarta Timur Methods: This study uses 61 sample of trashbin crew at Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur using consecutive sampling by asking the respondent to fill out the work-family conflict questionnaire to determine the presence of work-family conflict in a subject. Chisquare test is used to find out the correlation between working hours and organisational tenure with work-family conflict Results: Mean of working hours of sample is 49,31 hours/week and organisational tenure of 7 years. Crew with working hours more than 49,5 hours/week experienced more workfamily conflict than those who works less(p=0,015; OR 6,667; CI 95% 1,45 – 30,75). Organisational tenure above or below 7 years have no significant relation with the occurrence of work-family conflict (p=0,757; OR 0,74; CI 95% 0,2 – 2,7). Conclusion: The prevalence of work-family conflict in trashbin crew at Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur is 29,5%. Working hours of more than 49,5 hours/weeks significantly affect the occurrence of work-family conflict. Organisational tenure have no significant relation with work-family conflict.
Keywords: Work-family conflict, working hours, tenure, trash crew