Skripsi
Efek Puasa terhadap Kadar Malondialdehid pada Hati dan Plasma Kelinci New Zealand White = Effects of Fasting on Malondialdehyde Levels in Liver and Plasma of New Zealand White Rabbits .
Latar Belakang: Stres oksidatif adalah keadaan ketidakseimbangan radikal bebas di dalam tubuh dan merupakan salah satu penyebab dari berbagai penyakit pada manusia. Salah satu metode yang diduga dapat menurunkan stres oksidatif adalah restriksi kalori atau puasa. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai efek puasa terhadap stres oksidatif namun masih terdapat kontroversi mengenai efek puasa terutama puasa berselang dan puasa berkepanjangan terhadap kadar stres oksidatif. Tujuan: Mengetahui efek dari puasa berselang dan puasa berkepanjangan terhadap kadar malondialdehid (MDA) pada hati dan plasma kelinci New Zealand White. Metode: Penelitian ini menggunakan 16 ekor kelinci New Zealand White yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan yaitu puasa berselang (Intermittent Fasting / IF), puasa berkepanjangan (Prolonged Fasting / PF), dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok diambil sampel plasma dan hatinya. Hati dibuat homogenat. Sampel plasma dan homogenat hati diukur kadar MDA menggunakan spektrofotometri. Hasil pengukuran kemudian dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan kadar MDA di plasma pada kelompok IF dan PF. Untuk kadar MDA di hati terdapat penurunan pada kelompok IF dan peningkatan pada kelompok PF namun tidak signifikan. Kesimpulan: Puasa berselang dapat menurunkan kadar MDA pada hati namun dapat meningkatkan kadar MDA pada plasma. Puasa berkepanjangan dapat meningkatkan kadar MDA pada hati dan plasma.
Kata kunci: Kelinci, malondialdehid (MDA), liver, plasma, puasa, stres oksidatif
Background: Oxidative stress is a state of imbalance of free radicals in the body and is one of the causes of various diseases in humans. One method that is thought to reduce oxidative stress is calorie restriction or fasting. Many studies have been conducted on the effects of fasting on oxidative stress but there is still controversy regarding the effects of fasting, especially intermittent fasting and prolonged fasting on oxidative stress levels. Objective: This study was conducted to determine the effect of intermittent fasting and prolonged fasting on the levels of malondialdehyde (MDA) in the liver and plasma of New Zealand White rabbits. Methods: This study used 16 New Zealand White rabbits which were divided into three treatment groups namely intermittent fasting (IF), prolonged fasting (PF), and the control group. Each group was taken plasma and liver samples. The liver is made homogenate. Plasma and liver homogenate samples were measured for MDA levels using spectrophotometry. The measurement results are then analyzed using the one-way ANOVA test. Results: There was a significant increase in plasma MDA levels in the IF and PF groups. For MDA levels in the liver there was a decrease in the IF group and an increase in the PF group but it was not significant. Conclusion: Intermittent fasting can reduce MDA levels in the liver but can increase MDA levels in plasma. Prolonged fasting can increase MDA levels in the liver and plasma.
Keywords: Rabbits, malondialdehyde (MDA), liver, plasma, fasting, oxidative stress
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Muhammad Zaki Bariz Amaanullah - Nama Orang
Novi Silvia Hardiany - Nama Orang - No. Panggil
-
S19077fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xv, 47 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S19077fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S19077fk | S19077fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi