Skripsi
Study on Phytochemical Analysis and Antioxidant Effect of Peppermint (Mentha piperita L.) Leaf in on-stress Sprague Dawley Rats = Analisis Fitokimia, Studi In-Vitro, dan In-Vivo tentang Efek Antioksidan Peppermint (Mentha piperita (L.)) Daun pada Tikus Sprague Dawley yang Stress.
Introduction. Indonesia is a tropical country which has approximately 260 million populations in 2017. However, non-communicable diseases are still very popular in Indonesia, which highly related to most cause of death. These diseases are highly related to Reactive Oxygen Species (ROS) and oxidative stress. Herbs are proven to be the source of antioxidant, and Peppermint leaf is one of them. Methods. Phytochemical analysis is done after extraction and maceration process, by mixing it with three different extracts; hexane, ethyl acetate, and ethanol. To study the antioxidant activity, this experiment is done in-vitro and in-vivo. The invitro test is conducted using DPPH radical to find the IC50, and the in-vivo test is done in rats. The concentrations of extract used here are 5 mg, 10 mg, and 20 mg. Results. Phytochemical analysis shows that Peppermint leaf contains saponin, flavonoid, alkaloid, triterphenoid/steroid, essential oil, and tannin. In the in-vitro test, the IC50 value of Peppermint leaf extract is 128.60 �g/mL. While for the invivo test, the plasma MDA level decreased most significantly in 5 mg concentration. Conclusion. Mentha piperita (L.) is proven to be an effective herbal exogenous antioxidant to overcome the oxidative stress condition, proven by the elimination of the DPPH radicals in-vitro with the IC50 value of 128.60 �g/mL, and decrement of the MDA level in-vivo, with the most effective dose of 5 mg.
Keywords: Antioxidant, Oxidative stress, Mentha piperita (L.), IC50, DPPH, MDA
Pendahuluan. Indonesia adalah negara tropis yang memiliki sekitar 260 juta populasi pada tahun 2017. Namun, penyakit tidak menular masih sangat populer di Indonesia, yang sangat terkait dengan sebagian besar penyebab kematian. Penyakitpenyakit ini sangat terkait dengan Reactive Oxygen Species (ROS) dan stres oksidatif. Herbal terbukti menjadi sumber antioksidan, dan daun Peppermint adalah salah satunya. Metode. Analisis fitokimia dilakukan setelah proses ekstraksi dan maserasi, dengan mencampurkan dengan tiga ekstrak yang berbeda; heksana, etil asetat, dan etanol. Untuk mempelajari aktivitas antioksidan, percobaan ini dilakukan secara in-vitro dan in-vivo. Uji in-vitro dilakukan menggunakan DPPH radikal untuk menemukan nilai IC50, dan tes in-vivo dilakukan pada tikus. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 5 mg, 10 mg, dan 20 mg. Hasil. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa daun Peppermint mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, triterphenoid / steroid, minyak atsiri, dan tanin. Pada uji in-vitro, nilai IC50 dari ekstrak daun Peppermint adalah 128.60 �g / mL. Sementara untuk uji in-vivo, kadar MDA plasma menurun paling signifikan pada konsentrasi 5 mg. Kesimpulan. Daun Mentha piperita (L.) teruji efektif sebagai antioksidan eksogen herbal untuk mengatasi kondisi stres oksidatif, terbukti dengan eliminasi radikal DPPH secara in-vitro dengan nilai IC50 128.60 �g / mL (moderat), dan penurunan tingkat MDA in-vivo, dengan dosis paling efektif 5 mg.
Kata Kunci: Antioksidan, Stres oksidatif, Mentha piperita (L.), IC50, DPPH, MDA
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Nabilla Arethafiry Putri - Nama Orang
FATMAWATY - Nama Orang - No. Panggil
-
S18176fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 38 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S18176fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S18176fk | S18176fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi