Skripsi

Post-Operative Bleeding in Pediatric Cyanotic Congenital Heart Disease Undergoing Cardiopulmonary Bypass in Cipto Mangunkusumo General Hospital (CMCGH): Correlation with Initial Heparin Dose and Post-Protamine ACT Value.

Background: Pediatric cyanotic CHD patients have an increased risk of postoperative bleeding following cardiopulmonary bypass (CPB). In CPB, heparin is used as an anticoagulant, reversed by protamine sulphate and measured using activated clotting time (ACT). Heparin can induce bleeding and excess protamine sulphate can act as an anticoagulant. No studies of the same kind has been done to assess the relationship between the initial heparin dose and post-protamine ACT value to post-operative bleeding in pediatric cyanotic congenital heart disease cases in CMGH. Aim: To assess the correlation between initial heparin dose and post-protamine ACT value to post-operative bleeding in pediatric cyanotic congenital heart disease patients in CMGH Method: This is a descriptive-analytical study, utilizing cross-sectional method. Patients aged 0 to 17 years old with cyanotic congenital heart disease, undergoing elective open heart surgery were included. A total of 100 medical records from January 2016 to March 2018 in CMGH were used. The correlation between initial heparin dose and post-protamine ACT value to post-operative bleeding was analyzed. Result: Initial heparin dose and post-operative bleeding showed a positive correlation (p=0.011). The correlation between post-protamine ACT value and postoperative bleeding is p=0.257. Post-operative bleeding experienced by the patients is 15.3 mL/kgBW (3.0 – 105.6 mL/kgBW). Conclusion: This study show that there is a positive correlation between initial heparin dose and post-operative bleeding, in which a higher heparin dose resulted in greater bleeding in pediatric cyanotic patients in CMGH. Furthermore, no correlation was found between post-protamine ACT value and post-operative bleeding.
Keywords: Post-Operative Bleeding, Cyanotic Congenital Heart Disease, Open Heart Surgery, Initial Heparin Dose, Post-Protamine ACT Value


Latar Belakang: Pasien anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik memiliki risiko perdarah pasca-operasi cardiopulmonary bypass (CPB) yang tinggi .Pada CPB, heparin digunakan sebagai antioagulan, dikembalikan dengan protamine sulfat dan diukur menggunakan activated clotting time (ACT). Heparin dapat menginduksi perdarahan dan protamine sulfat berlebih dapat berperan sebagai antikoagulan. Penelitian mengenai hubungan antara dosis awal heparin dan nilai ACT pasca pemberian protamine terhadap perdarahan pasca-operasi belum diteliti pada pasien anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik di CMGH. Tujuan: Untuk menilai korelasi antara dosis awal heparin dan nilai ACT pasca pemberian protamine terhadap perdarahan pasca-operasi pada pasien anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik di CMGH. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian descriptive-analytical, dengan metode cross-sectional. Pasien berusia 0 hingga 17 tahun, memiliki penyakit jantung bawaan sianotik, dan menjalani operasi jantung terbuka elektif disertakan dalam penelitian ini. Sebanyak 100 rekam medis dari Januari 2016 hingga Maret 2018 di CMGH digunakan dalam penelitian ini. Analisis dilakukan dengan mencari korelasi antara dosis awal heparin dan nilai ACT pasca-pemberian protamine terhadap perdarahan pasca-operasi. Hasil: Terdapat korelasi positif antara dosis awal heparin dengan perdarahan pascaoperasi (p=0,011). Korelasi antara ACT pasca pemberian protamine dengan perdarahan pasca-operasi adalah p=0,257. Perdarahan pasca-operasi yang dialami pasien adalah 15,3 mL/kgBB (3,0 – 105,6 mL/kgBB). Konklusi: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara dosis awal heparin dan perdarahan pasca-operasi; dosis tinggi menghasilkan perdarahan yang lebih banyak pada pasien anak yang sianotik di CMGH. Selanjutnya, tidak ditemukan adanya korelasi antara nilai ACT pasca-protamine dan perdarahan pasca-operasi
Kata Kunci: Perdarahan Pasca-Operasi, Penyakit Jantung Bawaan Sianotik, Bedah Jantung Terbuka, Dosis Awal Heparin, Nilai ACT Pasca-Protamine

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Thiara Maharani Brunner - Nama Orang
Aldy Heriwardito - Nama Orang

No. Panggil
S18163fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xiii, 47 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18163fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18163fkS18163fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Post-Operative Bleeding in Pediatric Cyanotic Congenital Heart Disease Undergoing Cardiopulmonary Bypass in Cipto Mangunkusumo General Hospital (CMCGH): Correlation with Initial Heparin Dose and Post-Protamine ACT Value.

Related Collection