Tesis

Evaluasi Keberhasilan Pembedahan Hidung Endoskopik (Endoscopic Nasal Surgery) pada Pasien Sleep Disordered Breathing yang Disertai Sumbatan Hidung : Kajian Terhadap Polisomnografi dan Drug Induced Sleep Endoscopy = Evaluation of Success Rate in Endoscopic Nasal Surgery of Patient with Sleep Disordered Breathing and Nasal Obstruction Studies in Polysomnography and Drug Induced Sleep Endoscopy .

Latar belakang: Pada penelitian terdahulu disebutkan bahwa pembedahan hidung dapat memperbaiki keluhan subjektif dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien sleep disordered breathing (SDB), namun secara objektif yang dinilai dengan polisomnografi masih terdapat kontroversi. Diperlukan suatu evaluasi lain yaitu dengan drug induced sleep endoscopy (DISE) yang dapat menilai sesuai patofisologi utama SDB yaitu adanya kolaps jalan napas pada saat tidur. Tujuan penelitian: untuk mengetahui efektivitas pembedahan hidung endoskopik pada pasien SDB yang disertai sumbatan hidung secara subjektif dengan menilai perbedaan skor Nasal Obstruction Symptom Evaluation (NOSE) dan Epworth Sleepiness Scale (ESS), secara objektif menilai perbedaan parameter polisomnografi (PSG) dan Drug Induce Sleep Endoscopy (DISE) dengan melihat perbedaan lokasi, konfigurasi dan derajat sumbatan jalan napas atas sebelum dan sesudah pembedahan hidung endoskopik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental jenis pre-post intervention pada subjek SDB dengan sumbatan hidung yang di dapat dengan total population sampling. Pengumpulan data sebelum pembedahan diperoleh secara sekunder (nilai kuesioner, PSG, video DISE) dan data evaluasi sesudah pembedahan diperoleh secara primer selama rentang waktu Agustus 2019 hingga Desember 2019. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada parameter subjektif menggunakan skor NOSE (p=0,005) dan ESS (p=0,003) dan objektif pada parameter PSG untuk sleep architechture yaitu REM sleep (p=0,020). Belum terdapat kemaknaan secara statistik untuk parameter respiratory disturbance index (RDI), respiratory effort related arousal (RERA), deep sleep, light sleep. Perbedaan secara statistik untuk parameter DISE belum dapat dibuktikan namun terdapat perbaikan secara klinis pada lokasi derajat dan konfigurasi kolaps pada beberapa subjek setelah pembedahan terutama pada level velum dan orofaring. Diperlukan penelitian lanjutan untuk parameter-parameter tersebut dengan jumlah sampel sesuai hasil akhir hitung ulang jumlah sampel pada penelitian ini.
Kata kunci: Drug Induced Sleep Endoscopy (DISE), Epworth Sleepiness Scale (ESS), Nasal Obstruction Symptom Evaluation (NOSE), Pembedahan hidung endoskopik, Sleep disordered breathing (SDB), Sumbatan hidung.


Background : Previous studies mentioned that nasal surgery can improve subjective complaints and improve quality of life in patients with sleep disordered breathing (SDB), but objectively assessed by polysomnography there is still controversy. Another evaluation is needed, drug induced sleep endoscopy (DISE) is a tool that can evaluate according to the primary pathophysology of SDB, the presence of airway collapse during sleep. Objective : to find out the success rate of endoscopic nasal surgery in SDB patients with nasal obstruction by subjectively assessing differences in scores of Nasal Obstruction Symptom Evaluation (NOSE) and Epworth Sleepiness Scale (ESS), objectively assessing differences in polysomnographic parameters (PSG) and Drug Induce Sleep Endoscopy (DISE) by looking at differences in location, configuration and degree of upper airway obstruction before and after endoscopic nasal surgery. Method: This is preexperimental study design type of pre-post intervention on SDB subjects with nasal obstructions obtained with total population sampling. Data collection before surgery was obtained secondary (questionnaire values, PSG, DISE video) and evaluation data after surgery were obtained primarily during the period of August 2019 to December 2019. Result : There were significant differences in subjective parameters using NOSE scores (p = 0.005) and ESS (p = 0.003) and objective in PSG parameters for sleep architechture, namely REM sleep (p = 0.020). There is no statistical significance for the respiratory disturbance index (RDI) parameters, respiratory related related arousal (RERA) parameters, deep sleep, light sleep. The statistical difference for DISE parameters has not been proven yet but there is a clinical improvement in the degree location and collapse configuration in some subjects after surgery, especially at the velum and oropharyngeal level. Further research is needed for these parameters with the number of samples in accordance with the final results recalculate the number of samples in this study.
Keyword: Drug Induced Sleep Endoscopy (DISE), Endoscopic Nasal Surgery, Epworth Sleepiness Scale (ESS), Nasal Obstruction Symptom Evaluation (NOSE), Nasal Obstruction, Sleep disordered breathing (SDB).

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2020
Pengarang

Rizka Dany Afina - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang
Elvie Zulka Kautzia - Nama Orang
Retno S Wardhani - Nama Orang

No. Panggil
T20052fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.,
Deskripsi Fisik
xxvi, 108 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T20052FKT20052fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi Keberhasilan Pembedahan Hidung Endoskopik (Endoscopic Nasal Surgery) pada Pasien Sleep Disordered Breathing yang Disertai Sumbatan Hidung : Kajian Terhadap Polisomnografi dan Drug Induced Sleep Endoscopy = Evaluation of Success Rate in Endoscopic Nasal Surgery of Patient with Sleep Disordered Breathing and Nasal Obstruction Studies in Polysomnography and Drug Induced Sleep Endoscopy .

Related Collection