Tesis

Prevalens Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) Berbasis Spirometri Di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan = Prevalence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease based on the Spirometry in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia.

Pendahuluan: Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama angka kesakitan dan kematian di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalens PPOK di Indonesia sebanyak 3,7% dan menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab kematian di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengetahui prevalens PPOK di RSUP Persahabatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan metode consecutive sampling pada pasien PPOK yang berkunjung di RSUP Persahabatan Jakarta pada bulan April-September 2018. Diagnosis PPOK dilakukan dengan menggunakan COPD Diagnostic Questionnaire (CDQ) dan pemeriksaan spirometri. Hasil: Subjek penelitian sebanyak 875 subjek. Sampel akan dilakukan penapisan awal menggunakan CDQ dengan skor nilai ≥ 19,5 sebanyak 332 subjek. Hasil pemeriksaan spirometri pada 332 subjek sebelum pemberian bronkodilator inhalasi menunjukkan bahwa sebanyak 83 subjek (25%) memiliki hasil VEP1/KVP < 70% dan 249 subjek (75%) memiliki hasil VEP1/KVP ≥ 70%. Hasil pemeriksaan spirometri setelah pemberian bronkodilator inhalasi menunjukkan bahwa sebanyak 78 subjek (94%) memiliki hasil VEP1/KVP < 70% yang berarti menderita PPOK dan 5 subjek (6%) memiliki hasil VEP1/KVP ≥ 70% yang berarti tidak menderita PPOK sehingga prevalens PPOK adalah 8,9% dari keseluruhan sampel. Gejala klinis pada pasien PPOK antara lain batuk (43,6%), terdapat dahak (50%), dan sesak (39,7%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan PPOK dalam penelitian ini adalah umur (nilai-p = 0,040), lama merokok (nilai-p = 0,012), jumlah rokok yang dihisap per hari (nilai-p = 0,000) dan derajat berat merokok (nilai-p = 0,000) sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin (nilai-p = 0,585) dan indeks massa tubuh (nilai-p = 0,953). Kesimpulan: Prevalens PPOK di rumah sakit Persahabatan Jakarta adalah 8,9%. Gejala klinis pada pasien PPOK antara lain batuk, terdapat dahak dan sesak. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan PPOK dalam penelitian ini adalah umur, lama merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan derajat berat merokok sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin dan indeks massa tubuh.
Kata kunci: PPOK, spirometri, CDQ.


Introduction: Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) morbidity and mortality rates are rising across the globe, including in Indonesia. The 2013 Indonesian Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar) concluded that the national COPD prevalence was 3.7%, and the COPD was the 6 th major cause of death in Indonesia. This preliminary study aims to estimate the prevalence of COPD in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia. Method: This cross-sectional study consecutively recruited outpatients treated at Asthma-COPD Clinic at Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia, between April and September 2018. The diagnosis of COPD was according to the COPD Diagnostic Questionnaire (CDQ) and the spirometry examination. Results: This study involved 875 patients as the subjects, in which 332 subjects had a CDQ score of ≥ 19.5. From them, 83 subjects (25%) showed FEV1/FVC < 70%, and 249 subjects (75%) showed FEV1/FVC ≥ 70% during the pre-bronchodilator spirometry. The post-bronchodilator spirometry resulted in 78 subjects (94%) had FEV1/FVC < 70%, which was diagnostics for COPD. Thus, the prevalence of COPD was 8.9% (78/875). Symptoms reported from the subjects were daily cough (43.6%), productive cough (50%), and wheezing (31%). Factors related to COPD in this study were age (p=0.040), duration of smoking (p=0.012), number of cigarettes smoked per day (p=0.000), and Brinkman index (p=0.000). Conclusions: This study revealed that COPD prevalence was 8.9%. Symptoms reported were daily cough, productive cough, and wheezing. Factors related to COPD revealed in this study were age, duration of smoking, number of cigarettes smoked per day, and Brinkman index.
Keywords: COPD, bronchodilator test, spirometry, COPD diagnostic questionnaire

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Yusuf Musafir Kolewora - Nama Orang
Ratnawati - Nama Orang
Faisal Yunus - Nama Orang

No. Panggil
T19563fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
xv, 63 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19563fkT19563fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prevalens Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) Berbasis Spirometri Di Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan = Prevalence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease based on the Spirometry in Persahabatan Hospital Jakarta, Indonesia.

Related Collection