Tesis

Efektivitas dan efek samping Blacksoap® sebagai tambahan terapi baku skabies: Sebuah uji klinis acak tersamar tunggal = Efficacy and side effects of Blacksoap® as an adjuvant therapy of scabies: a single-blind randomized control trial.

Latar belakang: Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi ektoparasit berupa tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Transmisi terjadi melalui kontak kulit secara langsung dan kontak dengan fomite. Risiko penularan skabies tinggi di komunitas yang tinggal bersama, contohnya asrama, pondok pesantren, panti jompo, dll. Prinsip tata laksana skabies meliputi penggunaan skabisid untuk pasien dan narakontak secara serempak. Sediaan permetrin merupakan pilihan utama, dengan tingkat kesembuhan 61,1% pada hari ketujuh. Blacksoap ® adalah produk sabun yang diakui sebagai pendamping terapi skabies. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai efektivitas dan efek samping penggunaan Blacksoap ® . Tujuan: Membandingkan proporsi kesembuhan skabies dan efek samping pada kelompok yang mendapatkan kombinasi krim permetrin dan Blacksoap ® dan kelompok yang mendapatkan kombinasi krim permetrin dan sabun bayi; membandingkan skor VAS gatal dan TEWL sebelum dan sesudah pemberian terapi pada kedua kelompok. Metode: Sebuah uji klinis acak tersamar tunggal dilakukan di Pondok Pesantren Al Islami, Cibinong, Bogor pada September hingga Oktober 2018. Terdapat 78 orang santri yang memenuhi kriteria penelitian, tetapi hanya 69 subjek penelitian (SP) menyelesaikan penelitian. Alokasi kelompok dilakukan secara cluster randomization berdasar tempat tinggal. Kelompok intervensi mendapatkan krim permetrin 5% dan Blacksoap ® , sedangkan kelompok kontrol mendapatkan krim permetrin 5% dan sabun bayi. Dilakukan pemeriksaan kerokan kulit, skor VAS gatal dan TEWL. Subjek penelitian kemudian di follow-up pada minggu ke-1 dan minggu ke-4 untuk menilai kesembuhan, skor VAS gatal, TEWL, dan efek samping pengobatan. Hasil: Proporsi kesembuhan kelompok intervensi pada minggu pertama lebih rendah dibanding kelompok kontrol (75% vs. 81,1%), proporsi kesembuhan kelompok intervensi pada minggu ke-4 lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (96,9% vs. 91,9%). Tidak terdapat perbedaan bermakna skor VAS gatal pada kelompok intervensi dan kontrol pada minggu ke-1 (p=0,793) dan minggu ke-4 (p=0,123). Tidak terdapat perbedaan bermakna median dan perubahan skor TEWL pada kelompok kontrol dan intervensi pada minggu ke-1 dan minggu ke-4. Tidak terdapat perbedaan efek samping bermakna pada kedua kelompok. Kesimpulan: Efektivitas pengobatan skabies sebanding antara penambahan atau tanpa Blacksoap®. Perbaikan skor VAS dan TEWL, serta efek samping penambahan Blacksoap® sebanding dengan tanpa Blacksoap®.
Kata kunci: skabies, Blacksoap ® , visual analogue scale gatal, transepidermal water loss, kesembuhan, efek samping


Background: Scabies is a skin disease due to ectoparasitic infestation in the form of Sarcoptes scabiei var hominis. Transmission occurs through direct skin contact and contact with fomite. The transmission risk is high among communities living together, such as dormitories, boarding schools, nursing homes, etc. The principles of scabies management include the use of scabicide for patients and close contact simultaneously. Permethrin cream is the first line therapy, with a cure rate of 61.1% on the seventh day. Blacksoap ® is a soap product which is recognized as an adjuvant to scabies therapy. Until now there has been no research on the effectiveness and side effects of using Blacksoap ® . Objectives: To compare the cure rate of scabies treatment with standard therapy with and without Blacksoap ® , to compare itch intensity using visual analogue scale (VAS) score and transepidermal water loss (TEWL) score before and after receiving therapy between two groups, and to evaluate the side effects of the therapy. Methods: A single-blind randomized controlled trial was conducted in Cibinong, Bogor, from September to October 2018. A total of 78 students were eligible for the study’s criteria. In the end, there were only 69 samples finished the study. Cluster randomization was done to allocate the samples. Intervention group obtained standard therapy and Blacksoap ® , meanwhile control group obtained standard therapy and baby soap. Skin scrapings, pruritus VAS score and TEWL score were assessed. Follow up was done on 1 st th and 4 week to assess the cure rate, pruritus VAS score, TEWL score and the side effect of therapy. Results: The cure rate of intervention group was lower compared to that of control group on the first week (75% vs. 81,1%). The cure rate of intervention group is higher compared to that of control group on the fourth week (96,9% vs. 91,9%). There is no significant difference of pruritus VAS score and TEWL score between two groups on the first and fourth week. There is no significant difference of side effects between two group on the first and forth week. Conclusion: The effectiveness of scabies treatment was similar between standard therapy with or without Blacksoap®. Decrease of VAS, TEWL score and side effects were similar between two groups on the first and fourth week
Keywords: scabies, Blacksoap ® , pruritus visual analogue scale, transepidermal water loss, cure rate, adverse effect

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Lidwina Anissa - Nama Orang
Wresti Indriatmi - Nama Orang
Dewi Friska - Nama Orang
Larisa Paramitha - Nama Orang

No. Panggil
T19529fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi.,
Deskripsi Fisik
xviii, 91 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19529fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19529fkT19529fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efektivitas dan efek samping Blacksoap® sebagai tambahan terapi baku skabies: Sebuah uji klinis acak tersamar tunggal = Efficacy and side effects of Blacksoap® as an adjuvant therapy of scabies: a single-blind randomized control trial.

Related Collection