Tesis

Perbandingan Extracorporeal Shockwave Therapy dengan Penghambat Enzim Fosfodiesterase Tipe-5 dalam Meningkatkan Skor IIEF-5 pada Disfungsi Ereksi yang Sensitif Terapi = Extracorporeal Shockwave Therapy in Comparison with Phosphodiesterase Type-5 Inhibitors in Improving IIEF-5 Scores in Treatment Naive Erectile Dysfunction.

Pendahuluan: Meskipun penghambat enzim fosfodiesterase tipe-5 (PDE5i) memiliki efek yang baik sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan disfungsi ereksi (DE), masih terdapat tingkat kegagalan sebesar 30-40%. Extracorporeal shockwave therapy (ESWT) menjadi pilihan alternatif non-invasif yang berpotensi memberikan benefit pada pasien yang tidak bisa mengkonsumsi PDE5i. Studi ini bertujuan untuk membandingkan efikasi dari ESWT dengan PDE5i dalam menangani pasien DE yang masih sensitif pengobatan, dengan menggunakan kuisioner IIEF-5 sebagai parameter hasilnya. Metode: Desain studi ini adalah kohort prospektif dengan sampel yaitu pasien DE yang berkunjung ke Rumah Sakit Muhammad Diamil, Padang pada bulan Februari hingga April 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Pasien yang masuk ke dalam studi ini dibagi ke dua kelompok yaitu ESWT dan PDE5i. Terapi ESWT diberikan sesuai protokol standar satu kali per minggu dengan interval 4 minggu dan PDE5i diberikan Tadalafil 10 mg satu kali sehari selama 4 minggu. Hasil primer yang diukur adalah perubahan skor IIEF-5 dari sebelum dan sesudah terapi. Perubahan dari derajat keparahan DE juga diukur dalam studi ini. Hasil: Terdapat 40 pasien yang termasuk dalam studi dari Februari hingga April 2018 yang kemudian dialokasikan ke kelompok ESWT (n=20) dan PDE5i (n=20). Usia ratarata pasien adalah 61.7±11.8, dengan waktu median sejak keluhan dirasakan yaitu 12 (2-180) bulan. Parameter laboratorium menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok. Secara umum, terdapat peningkatan skor IIEF-5 sebesar 15% dari semua pasien, dengan median skor 3 (-12 – 16) (p 0.003). Peningkatan skor IIEF-5 terjadi pada kedua kelompok, dengan kelompok ESWT yaitu 45% mengalami peningkatan skor sebesar 4 (-12 – 16) (p 0.040); dan kelompok PDE5i yaitu 30% dengan peningkatan skor 0 (-4 – 7) (p 0.049). Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan signifikan dalam hal peningkatan skor IIEF-5 antara kelompok ESWT dan PDE5i (p 0.084). Kesimpulan: Kedua modalitas terapi yaitu ESWT dan PDE5i merupakan terapi independen yang efektif dalam meningkatkan skor IIEF-5 pada pasien DE. Terapi ESWT dapat menjadi terapi alternatif yang baik pada pasien yang tidak mampu mengkonsumsi PDE5i, dengan memberikan hasil yang serupa dengan PDE5i.
Kata kunci: Disfungsi Ereksi, Extracorporeal Shockwave Therapy, Penghambat Enzim Fosfodiesterase Tipe-5


Introduction: Though phosphodiesterase type 5 inhibitors(PDE5i) is a beneficial firstline therapy for Erectile dysfunction (ED), failures were reported in 30-40% patients. Extracorporeal shock wave therapy (ESWT) became a potential non-invasive option for patients who cannot tolerate PDE5i. This study would like to compare the efficacy of ESWT with PDE5i in treating treatment naïve ED, using IIEF-5 as an outcome parameter. Methods: This prospective cohort study recruited patients with ED from Muhammad Djamil Hospital Padang within the period of February-April 2018, using predetermined inclusion and exclusion criteria. Included patients were assigned for ESWT and PDE5i intervention groups. ESWT were given using standardized protocol once a week interval for 4 weeks and PDE5i were given using Tadalafil 10 mg once daily for 4 weeks. Primary outcome measure was changes in IIEF-5 score between pre and post treatment, and improved in severity condition for each patient were reported. Results:Forty patients treated for ED were included in the study from the period of February-April 2018 allocated to ESWT treatment group (n=20) and PDE5i treatment group (n=20). Patients were at mean age of 61.7±11.8, with complaints persisting for a median time of 12(2-180) months. Laboratory parameters showed a comparable level between two treatment groups. Overall IIEF-5 Score response of the patients was reported to improve in 15% of the patients, with a median score improvement of 3(-1216) (p 0.003). Similar improvements were reported in each treatment group; ESWT in 45% of the patients with score improvement of 4(-12-16) (p 0.040); PDE5i in 30% of the patients with score improvement of 0(-4-7) (p 0.049).However, difference in score improvements between the ESWT group and PDE5i group were not statistically significant (p 0.084). Conclusion: Both ESWT and PDE5i are beneficial as independent therapy for ED in improving IIEF-5 score of the patients. ESWT may become a treatment of choice when patients cannot tolerate PDE5i, providing comparable outcome with PDE5i.
Keywords: Erectile Dysfunction, Extracorporeal Shockwave Therapy, Phosphodiesterase Type 5 Inhibitors

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Abdurrahman - Nama Orang
Etriyel MYH - Nama Orang

No. Panggil
T19517fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
xi, 11 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19517fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19517fkT19517fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Extracorporeal Shockwave Therapy dengan Penghambat Enzim Fosfodiesterase Tipe-5 dalam Meningkatkan Skor IIEF-5 pada Disfungsi Ereksi yang Sensitif Terapi = Extracorporeal Shockwave Therapy in Comparison with Phosphodiesterase Type-5 Inhibitors in Improving IIEF-5 Scores in Treatment Naive Erectile Dysfunction.

Related Collection