Tesis

Hubungan Viral Load EBV pada Plasma dan Tumor di Kanker Nasofaring Stadium Lokal Lanjut dan Stadium Lanjut = The Relationship of Plasma and Tumors EBV Viral Load in Locally Advanced and Advanced Stage Nasopharyngeal Cancer.

Latar Belakang: Skrining awal dengan pemeriksaan viral load EBV plasma belum menjadi pemeriksaan rutin pada kanker nasofaring, namun tidak menutup kemungkinan di masa depan pemeriksaan ini akan diperlukan dalam skrining atau memperediksi bagaimana karakteristik keganasan kanker nasofaring. Penelitian ini dikhususkan meneliti peran viral load EBV plasma pada pasien kanker nasofaring. Penelitian ini akan menjadi studi pilot di bidang viral load EBV plasma dengan primer EBNA1 pada kanker nasofaring, khususnya di Indonesia. Metode: Desain penelitian ini adalah Study Ekploratif. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara viral load EBV plasma dengan viral load EBV jaringan pada kanker nasofaring stadium lokal lanjut dan stadium lanjut. Besar sample diambil berdasarkan rule of thumb, diperkirakan 15 sampel akan memberikan gambaran yang cukup memadai, mempertimbangkan biaya dan waktu penelitian. Untuk pemeriksaan viral load EBV plasma maupun jaringan tumor dilakukan dengan metode Real Time PCR dengan Kit dan alat PCR milik perusahaan QIAGEN®. Hasil: Ditemukan korelasi lemah-sedang (R= 48,3%) antara viral load EBV plasma dengan viral load EBV jaringan, dengan nilai p = 0,003 yang menyatakan bahwa korelasi ini dapat dipercaya. Tidak ada korelasi antara konsentrasi PD-L1 ELISA, IFN gamma, Limfosit, Neutrofil, maupun Leukosit dengan viral load EBV plasma pasien kanker nasofaring stadium lokal lanjut dan lanjut. Kesimpulan: Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa semakin tinggi konsentrasi DNA EBV jaringan maka semakin tinggi pula konsentrasi viral load EBV plasma, walaupun korelasi ini lemah – sedang, namun signifikan. Sampel yang sedikit menjadi kelemahan dalam penelitian ini, disebabkan karena biaya dan waktu yang terbatas.
Kata Kunci: Kanker nasofaring, viral load EBV, interferon gamma, PD-L1.


Background: Initial screening with plasma EBV viral load has not become a routine examination of nasopharyngeal cancer, but there’s a possibility that this examination will be needed more in the future for screening or predicting the characteristics of malignant nasopharyngeal cancer. This study is devoted to examine the role of plasma EBV viral load in nasopharyngeal cancer patients. This research will be a pilot study in the field of plasma EBV viral load with primary EBNA1 in nasopharyngeal cancer, especially in Indonesia. Method: The design of this study was an Explorative Study. This study explores the relationship between plasma EBV viral load and tissue EBV viral load in locally advanced and advanced stage nasopharyngeal cancer. Large samples are taken based on the rule of thumb, it was estimated that 15 samples would provide an adequate picture, considering the cost and time of research. Plasma and tissue DNA EBV PCR examinations were carried out using the Real Time PCR method with the company's QIAGEN® Kit and PCR tool. Results: There is a weak-moderate correlation (R = 48,3%) between plasma EBV viral load and tissue EBV viral load, with a value of p = 0.003 which indicates that this correlation can be trusted. There is no correlation between the concentration of PD-L1 ELISA, IFN gamma, Lymphocytes, Neutrophils, or Leukocytes with plasma EBV viral load in locally advanced and advanced stage nasopharyngeal cancer patients. Conclusion: In this study we found that the higher the tissue EBV viral load concentration, the higher the plasma EBV viral load concentration, although this correlation was weak - moderate, but significant. The sample is a bit of a weakness in this study, due to the cost and limited time.
Keywords: Nasopharyngeal cancer, EBV viral load, interferon gamma, PD-L1