Tesis
Telaah Luaran Neonatal Preterm Pada Kasus Preeklamsia Dan Neonatal Preterm Tanpa Preeklamsia = Study of Preterm Neonatal Outcomes in Cases with and without Preeclampsia.
Latar belakang : Preeklamsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi yang masih tergolong cukup tinggi di dunia. Preeklamsia menduduki kedua tertinggi sebesar 14% penyebab kematian ibu. Penyebab kematian bayi pada masa neonatus sebesar 78,5% disebabkan oleh asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Salah satu akibat hal tersebut dikarenakan faktor maternal seperti preeklamsia. Luaran neonatal dengan kasus preeklamsia yaitu pertumbuhan janin terhambat, gangguan darah (Trombositopenia), gangguan sistem saraf pusat (hypoxic ischemic ensephalopathy, cerebral palsy), gangguan organ pernafasan (bronchopulmonary dysplasia, respiratory distress syndrome) serta gangguan saluran pencernaan (NEC). Tujuan : Mengetahui adakah perbedaan luaran neonatal pada kelahiran preterm dengan preeklamsia dibandingkan dengan kelahiran preterm tanpa preeklamsia Metode : penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode case-control. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Subjek penelitian ini merupakan neonatal dari kelahiran preterm di usia kehamilan kurang dari 37 minggu yang dilakukan di RSCM. Data yang didapatkan dianalisis secara bivariat menggunakan uji chi-square untuk mengetahui ada atau tidaknya preeklamsia pada kelahiran preterm dengan bayi yang mengalami hypoxic ischemic ensephalopathy (HIE), broncopulmonary syndrome (BPD), respiratory distress syndrome (RDS) dan necrotizing entercolitis (NEC) selama masa perinatal Hasil : Dari 2.750 subjek yang diteliti dari tahun 2015 hingga 2018 didapatkan luaran neonatal preterm dari ibu yang mengalami Preklamsia sebanyak 455 subjek (16,5%) dibandingkan ibu yang tidak mengalami Preeklamsia sebanyak 2295 subjek (83,5%). Terdapat perbedaan bermakna untuk seluruh gangguan luaran neonatus preterm yaitu hypoxic ischemic ensephalopathy dengan nilai p = 0,002, OR 3,84, CI95% 1,61-9,17, broncopulmonary syndrome dengan nilai p = 0,04, OR 1,87, CI95% 1,03-3,42, respiratory distress syndrome dengan nilai p < 0,0001, OR 5,51 CI95% 4,35-6,98 dan necrotizing entercolitis dengan nilai p < 0,001, OR 2,22 CI95% 1,5-3,17. Kesimpulan : Terdapat perbedaan bermakna untuk seluruh gangguan luaran neonatus preterm berupa hypoxic ischemic ensephalopathy (HIE), broncopulmonary syndrome (BPD), respiratory distress syndrome (RDS) dan necrotizing entercolitis (NEC) pada ibu dengan preeclampsia
Kata kunci : preeklamsia, HIE, RDS, BPD, NEC.
Background: Preeclampsia is one of major causes of maternal and infant morbidity and mortality in the world. Preeclampsia is the second highest causes maternal death. Factors of death in infants are due to asphyxia, low birth weight and infections. One of the reasons causing infant death are maternal factors such as preeclampsia. Neonatal outcomes with maternal preeclampsia are fetal growth restriction, trombositopenia, nervous system disorder (hypoxic ischemic ensephalopathy, cerebral palsy), respiratory disorder (broncopulmonary dysplasia, respiratory distress syndrome), and digestive tract disorder (necrotizing enterocolitis). Objective : To investigate whether there are differences of preterm neonatal outcomes in cases with and without preeclampsia. Method : This study is an observational analytic study using case-control method and consequtive sampling. The subject of this study was preterm neonatal outcomes at gestational age less than 37 weeks in Cipto Mangunkusumo Hospital. The data then bivariately analyzed in order to determine preterm neonatal outcomes in cases with and without preeclampsia with hypoxic ischemic ensephalopathy (HIE), bronchopulmonary dysplasia (BPD), respiratory distress syndrome (RDS) and necrotizinf enterocolitus (NEC) on perinatal period Result : Two-thousand and seventy hundred fifty subjects from 2015 until 2018 was studied, preterm infants with preeclampsic mother were 455 subjects (16,5%) and without preeclampsia is 2295 subjects (82,4%). There were significant relationship between preeclampsia with hypoxic ischemic ensephalopathy ( p = 0,002, OR 3,84, CI95% 1,61-9,17) broncopulmonary syndrome (p = 0,04, OR 1,87, CI95% 1,033,42), respiratory distress syndrome (p < 0,0001, OR 5,51 CI95% 4,35-6,98) and necrotizing entercolitis (p < 0,001, OR 2,22 CI95% 1,5-3,17). Conclusion: There were significant relationship between preeclampsia with neonatal outcame hypoxic ischemic ensephalopathy (HIE), bronchopulmonary dysplasia (BPD), respiratory distress syndrome (RDS) and necrotizif enterocolitus (NEC).
Keywords : Preeclampsia, NEC, HIE, RDS, BPD.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Sri Pamungkas - Nama Orang
Noroyono Wibowo - Nama Orang
Rima lrwinda - Nama Orang - No. Panggil
-
T19491fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xii, 47 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T19491fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T19491fk | T19491fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi