Tesis

Prevalensi depresi pascapersalinan pada kehamilan remaja di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan puskesmas jejaring dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan Edinburgh Post natal Depression Scale (EPDS) = Prevalence of postpartum depression in adolescent pregnancy at Cipto Mangunkusumo General Hospital and network Primary health care and the factors that influence it using the Edinburgh Post Natal Depression Scale (EPDS) .

Latar Belakang: Meningkatnya angka kehamilan remaja berkorelasi dengan meningkatnya dampak buruk terhadap ibu atau pun bayi. Selain peningkatan kematian ibu atau pun bayi yang diakibatkan kehamilan remaja, depresi pascapersalinan dan gejalanya meningkat secara bermakna pada kehamilan remaja. Prevalensinya berkisar antara 26 % sampai lebih dari 50%. Depresi pascapersalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain status pernikahan, status sosial-ekonomi, kepercayaan diri, depresi antenatal, kurangnya dukungan sosial, stresor, gangguan emosi pada masa anak, kehamilan yang tidak diinginkan, depresi terdahulu. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi depresi pascapersalinan pada kehamilan remaja di RSUPN Ciptomangunkusumo dan Puskesmas jejaring serta untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan pasangan, dukungan orangtua, status pernikahan, kehamilan yang tidak diinginkan, stresor psikososial, luaran janin, penyulit obstetri dengan depresi pascapersalinan Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik observasional dengan desain cross sectional yang menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi pascapersalinan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan puskesmas jejaring dalam 6 bulan (Februari 2019 hingga Juli 2019) Hasil: Dari 6 bulan (Februari 2019-Juni 2019) terdapat 77 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Prevalensi depresi pascapersalinan di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan 5 puskesmas jejaring adalah 45%. Terdapat hubungan bermakna antara dukungan pasangan, status pernikahan, kehamilan yang diinginkan, stresor psikososial, dan komplikasi obstetrik terhadap terjadinya depresi pascapersalinan melalui analisis bivariat dengan nilai signifikansi p < 0,001 (p < 0,05), sedangkan untuk faktor dukungan keluarga, status pernikahan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan luaran janin didapatkan hasil analisis bivariat mempunyai hubungan tidak bermakna dengan kejadian depresi pasca persalinan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan suami, stressor psikososial, dan komplikasi obstetrik menjadi 3 faktor utama sebagai pendukung terjadinya depresi pascapersalinan. Terdapat hubungan antara tidak adanya dukungan suami dengan peningkatan depresi pasca persalinan yang terjadi di 31 (93.9%) pasien yang tidak mendapat dukungan suami dengan OR=64,3. Terdapatnya stresor psikososial terbukti pula mempunyai hubungan dengan peningkatan kejadian depresi pascapersalinan pada 14 (93.9%) pasien yang terdapat stressor psikososial dengan OR=67,2. Kesulitan obstetrik yang dialami pasien juga didapatkan hasil analisis yang bermakna terhadap peningkatan kejadian depresi pascapersalinan pada 32 (86.5%) pasien yang mengalami kesulitan obstetrik dengan OR=36,3. Kesimpulan: Berdasarkan temuan penelitian maka faktor-faktor pengaruh dukungan suami, stres psikososial dan kesulitan obstetrik terhadap depresi sebesar 86,6%, sisanya 13,4% dipengaruhi faktor lain. Faktor tersebut penting dalam memprediksi depresi pascapersalinan pada kehamilan remaja, karena memiliki pengaruh yang signifikan. Hal tersebut penting sebagai pertimbangan untuk melakukan skrining awal dan menentukan tatalaksana yang lebih jauh.
Kata kunci: Kehamilan remaja, depresi pascapersalinan, faktor-faktor


Background: Increasing numbers of adolescent pregnancy correlates with increasing adverse effects on mother or baby. In addition to an increase in maternal or infant mortality due to teenage pregnancy, postpartum depression and symptoms increase significantly in teenage pregnancy. The prevalence ranges from 26% to more than 50%. Postpartum depression is influenced by various factors, including marital status, socio-economic status, self-confidence, antenatal depression, lack of social support, stressors, emotional disturbances in childhood, unwanted pregnancy, previous depression. Objective: This study aims to find out the prevalence of postpartum depression in adolescent pregnancy at Ciptomangunkusumo General Hospital and network primary helath care and to find out whether there is a relationship between partner support, parental support, marital status, unwanted pregnancy, psychosocial stressors, fetal outcomes, obstetric complications and postpartum depression. Methods: This study is descriptive observational analytic with cross sectional study design using the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) questionnaire with the aim to determine the prevalence and relationship of factors that influence the occurrence of postpartum depression at Dr. Hospital. Cipto Mangunkusumo Jakarta and network primary helath care in 6 months (February 2019 to July 2019) Results: From 6 months (February 2019-June 2019) there were 77 patients who met the inclusion criteria. The prevalence of postpartum depression in Cipto Mangunkusumo General Hospital and 5 networked primary helath care 45%. There was a significant relationship between partner support, marital status, unwanted pregnancy, psychosocial stressors, and obstetric complications of postpartum depression through bivariate analysis with a significance value of p < 0.001 (p < 0.05). As for the factors of family support, marital status, unwanted pregnancy, and fetal outcomes obtained bivariate analysis results have no significant relationship with the incidence of postpartum depression. The results of multivariate analysis showed that the support of husbands, psychosocial stressors, and obstetric complications were 3 main factors supporting the occurrence of postpartum depression. There was a relationship between lack of husband support with an increase in postpartum depression that occurred in 31 (93.9%) patients with lack of husband support with OR = 64.3. The presence of psychosocial stressors has also been shown to be associated with an increased incidence of postpartum depression in 14 (93.9%) patients with presence of psychosocial stress with OR = 67.2. Obstetric difficulties experienced by patients also obtained results of a meaningful analysis of the increased incidence of postpartum depression in 32 (86.5%) patients with obstetric difficulties with OR = 36.3. Conclusions: Based on the above findings, the factors influencing husband's support, psychosocial stress and obstetric difficulties for depression were 86.6%, the remaining 13.4% were influenced by other factors. This factor is important in predicting postpartum depression in teenage pregnancy, because it has a significant effect. This is important as a consideration for conducting initial screening and determining further management.
Keywords: Teenage pregnancy, postpartum depression, factors

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Hesty Mellissa - Nama Orang
J.M. Seno Adjie - Nama Orang
Sylvia Detri Elvira - Nama Orang

No. Panggil
T19490fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 67 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19490fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19490fkT19490fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prevalensi depresi pascapersalinan pada kehamilan remaja di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan puskesmas jejaring dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan Edinburgh Post natal Depression Scale (EPDS) = Prevalence of postpartum depression in adolescent pregnancy at Cipto Mangunkusumo General Hospital and network Primary health care and the factors that influence it using the Edinburgh Post Natal Depression Scale (EPDS) .

Related Collection