Tesis
Korelasi massa lemak tubuh dan distribusinya dengan usia menars pada anak perempuan di Jakarta Pusat = Correlation of body fat mass and its distribution with age at menarche among girls of Central Jakarta.
Usia menars penting untuk diketahui karena berpengaruh pada kondisi kesehatan saat dewasa. Anak dengan usia menars dini ( < 12 tahun) memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, intoleransi glukosa, penyakit kardiovaskular, dan peningkatan mortalitas akibat kanker. Sementara usia menars lambat ( > 14 tahun) berhubungan dengan rendahnya densitas mineral tulang yang meningkatkan risiko osteoporosis. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010, angka menars dini di Indonesia sebesar 22,5% dan angka menars lambat sebesar 24,3%. Massa lemak tubuh memengaruhi usia menars melalui peran leptin pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi massa lemak tubuh dan distribusinya dengan usia menars. Studi ini merupakan studi potong lintang analitik terhadap 32 anak perempuan usia 10-15 tahun di Jakarta Pusat yang mengalami menars dalam tiga bulan terakhir pada bulan Juli-September 2019. Pengambilan data usia menars dengan metode recall. Pengukuran massa lemak tubuh dilakukan dengan antropometri dan bioelectrical impedance analyzer (BIA). Analisis statistik menggunakan SPSS versi 22. Uji korelasi menunjukkan korelasi sedang antara IMT/U dengan usia menars (r = - 0,45; p = 0,01) dan korelasi lemah antara RLPTB dengan usia menars (r = - 0,37; p = 0,03), sementara uji korelasi pada variabel lainnya tidak bermakna. Peneliti menarik kesimpulan tidak terdapat korelasi antara massa lemak tubuh dan distribusinya dengan usia menars, tetapi terdapat korelasi lemah hingga sedang antara IMT/U dan RLPTB dengan usia menars.
Kata kunci: usia menars, lemak tubuh, korelasi
Age at menarche related to health conditions in adult life. Early menarche is associated with higher blood pressure, glucose intolerance, cardiovascular risk, and increase cancer mortality. While late menarche is associated with lower bone mineral density and osteoporosis. Data from Indonesian basic health research 2010 showed the prevalence of early menarche was 22,5% and late menarche was 24,3%. The link of body fat mass and age at menarche was mediated by leptin action on hypothalamic-pituitary-ovarian axis. The aim of this study is to find the correlation of body fat mass and its distributions with age at menarche. This study is a cross-sectional analytic research of 32 girls age 10 to 15 years old who attained menarche within three months prior to measurement in a period of July to September 2019. Menarcheal date obtained with recall method. Body fat mass was measured with anthropometry and bioelectrical impedance analysis (BIA). Statistical analysis performed with SPSS version 22 to determine correlation of body fat mass and its distribution with age at menarche. There was middle-powered inverse correlation between body mass index (BMI) for age and age at menarche (r = - 0,45; p = 0,01) and weak-powered inverse correlation between waist to height ratio (WHtR) and age at menarche (r = - 0,37; p = 0,03), no correlation was found between other variables of fat mass with age at menarche. The researcher concluded that there was no correlation between body fat mass and its distribution with age at menarche, but there were low to middle-powered correlations between BMI for age and WHtR with age at menarche.
Keywords: age at menarche, body fat mass, correlation
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2019
- Pengarang
-
Resyana Putri Nugraheni - Nama Orang
Aman Bhakti Pulungan - Nama Orang
Najib Advani - Nama Orang - No. Panggil
-
T19445fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak., 2019
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 71 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T19445fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T19445fk | T19445fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi