Skripsi

Evaluasi Durasi Konversi Sputum Pasien Tuberkulosis dengan Diabetes Mellitus dan Kavitas yang menjalani Pengobatan di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta = Sputum Conversion Rate Evaluation of Pulmonary Tuberculosis Patient with type-2 Diabetes Mellitus and Cavitary Lesion in Persahabatan Hospital Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan beban ganda pada penyakit menular dan tidak menular. Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi dengan Indonesia berperingkat dua dari seluruh negara dalam hal jumlah pasien tuberculosis, diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi cukup tinggi juga. Konvergensi keduanya menimbulkan implikasi serius terhadap morbiditas dan mortalitas dari masing-masing penyakit tersebut, pada tuberkulosis dengan adanya komorbiditas ini meningkatkan resiko munculnya kavitas; kavitas inilah yang memiliki implikasi untuk memperlambat konversi. Dengan menggunakan metode cross-sectional serta analisisi chi-square pada pasien tuberkulosis dengan komorbiditas diabetes mellitus diteliti. Hasilnya tidak ditemukan adanya hubungan yang jelas pada subjek yang memiliki lesi kavitas dan tidak terutama pada konversi pasca 2 bulan pengobatan. Sehingga terdapat perbedaan antara pasien dengan komorbid diabetes mellitus dan tuberkulosis pada umumnya. Perlu dilakukan studi lebih lanjut dengan desain kohort prospektif dengan menghitung kontrol gula darah pada diabetesnya
Kata kunci : Tuberkulosis, Diabetes Mellitus, Kavitas, Konversi pengobatan


Indonesia is a country with a double burden of both transmissible and intransmissible disease. Tuberculosis is one of the transmissible disease that is quite prevalent in Indonesia and currently Indonesia is second in number of tuberculosis patient, meanwhile one of the leading chronic disease in number in Indonesia is diabetes Mellitus. The convergence of both disease could lead to serious implication in both the morbidity and mortality of each, from tuberculosis standpoint it could lead to delays in elongated duration in treatment; also cavitary lesion is shown to be more common in diabetes mellitus patient, and in general tuberculosis patient it can result in delay of conversion. So, using chi-square analysis the relationship between cavitary lesion and conversion in patient with tuberculosis comorbidity diabetes mellitus is studied. The result is inconclusive (p=0.906) with the realiton between cavitary lesion and conversion in tuberculosis patient with diabetes mellitus after 2 month intensive treatment. Thus this study should be reassessed by using prospective study design and with the control of glucose level to be respected
Key words : Tuberculosis, Diabetes Mellitus, Cavitary Lesion, Treatment Conversion

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Rajiv Hidhayatullah - Nama Orang
Erlina Burhan - Nama Orang

No. Panggil
S17218fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xviii, 30 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S17218fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S17218fkS17218fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi Durasi Konversi Sputum Pasien Tuberkulosis dengan Diabetes Mellitus dan Kavitas yang menjalani Pengobatan di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta = Sputum Conversion Rate Evaluation of Pulmonary Tuberculosis Patient with type-2 Diabetes Mellitus and Cavitary Lesion in Persahabatan Hospital Indonesia.

Related Collection