Tesis

Efek empagliflozin terhadap fibrosis miokard pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan gagal jantung = Effects of empagliflozin on myocardial fibrosis in patients with type 2 diabetes mellitus and heart failure.

Latar belakang: Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) dan gagal jantung memiliki keterkaitan yang kuat dan luaran klinis yang satu mempengaruhi lainnya. Terapi medikamentosa masih merupakan strategi utama dalam tatalaksana kedua penyakit. Studi terakhir berhasil membuktikan manfaat empagliflozin, obat lini kedua pada DMT2, terhadap mortalitas dan rehospitalisasi akibat kardiovaskular. Salah satu mekanisme seluler yang diketahui berperan pada model hewan coba adalah efek antifibrosis miokard empagliflozin. Meskipun demikian, belum ada studi klinis yang membuktikan manfaat empagliflozin terhadap fibrosis miokard pada manusia. Tujuan: Mengetahui efek pemberian empagliflozin terhadap fibrosis miokard pada pasien DMT2 dengan gagal jantung. Metode: Penelitian ini adalah uji klinis acak tidak tersamar yang dilakukan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dari Februari 2019 sampai Mei 2019. Pasien dengan DMT2 dan gagal jantung diberikan empagliflozin 10 mg selama tiga bulan. Perbedaan kadar suppression of tumorigenicity-2 (ST2) serum baik pada kelompok kontrol maupun intervensi pada awal dan akhir penelitian akan dianalisis. Hasil: Terdapat 58 pasien yang menjadi subjek penelitian. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok empagliflozin dan kontrol, dan sejumlah 40 (69%) pasien yang menyelesaikan penelitian. Terdapat perbedaan kadar ST2 yang bermakna setelah pemberian empagliflozin selama tiga bulan (median ST2 kelompok empagliflozin sebelum dan sesudah empagliflozin masing-masing 23,5(12,5 – 130,7)ng/mL dan 18,9(12,5 – 29,4) ng/mL, p=0,02). Penurunan ST2 dan persentase penurunan ST2 kelompok empagliflozin dibandingkan dengan kontrol tidak bermakna secara statistik (masing-masing p=0,16 dan p=0,21). Kesimpulan: Pemberian empagliflozin selama tiga bulan dapat menurunkan fibrosis miokard yang tidak terlihat pada kelompok kontrol. Namun tidak terdapat perbedaan besaran penurunan fibrosis pada pemberian empagliflozin dibandingkan terapi standar.
Kata Kunci: diabetes, gagal jantung, empagliflozin, fibrosis miokard


Background: Type 2 diabetes mellitus (T2DM) and heart failure have a strong relationship; one affects each other. Medical therapy is still the cornerstone strategy in the management of both. Recent studies have proven some cardiovascular benefits of empagliflozin, a second-line drug in T2DM. Myocardial antifibrosis is proposed to be the mechanism in many animal studies. Nonetheless, there is lacking data to prove the benefits of empagliflozin for myocardial fibrosis in humans. Objectives: To investigate the effect of empagliflozin on myocardial fibrosis in T2DM patients and heart failure. Methods: This was an open-labeled clinical trial performed in National Cardiovascular Center Harapan Kita, from February 2019 to May 2019. Patients with T2DM and heart failure received empagliflozin 10 mg for three months. Differences of serum suppression of tumorigenicity-2 (ST2) levels in both the control and intervention groups at the beginning and end of the study were analyzed. Results: There were 58 patients enrolled in the study. They were divided into two groups; empagliflozin and control group. A total of 40 (69%) patients completed the study. There were significant differences in ST2 levels after administration of empagliflozin for three months (median for ST2 empagliflozin group before and after empagliflozin was 23.5 (12.5 - 130.7) ng / mL and 18.9 (12, 5 - 29.4) ng / mL respectively, p = 0.02). The ST2 value difference and percent different, however, was not statistically different (p=0,16 and p=0,21, respectively). Conclusion: Three months Empagliflozin might reduce myocard fibrosis which was not seen in control group. The total fibrosis reduction, however, was not significantly different compared to standard therapy.
Keywords: diabetes, heart failure, empagliflozin, myocardial fibrosis