Skripsi

Hubungan Massa Lemak Tubuh dengan Asupan Antioksidan pada Remaja Obesitas Usia 14-18 Tahun di Jakarta = Correlation between Body Fat Mass and Antioxidant Intake in 14-18 Years Old Obese Adolescents in Jakarta.

Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan massa lemak tubuh yang dapat disebabkan oleh genetik dan gaya hidup, salah satunya faktor nutrisi. Salah satunya, asupan yang tidak seimbang membuat orang obes juga dapat mengalami defisiensi nutrisi, termasuk antioksidan yang berperan pada jaringan lemak dalam patofisiologi dan tatalaksana obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah asupan antioksidan harian pada remaja yang mengalami obesitas. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari 69 remaja obes dengan desain potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan rerata massa lemak tubuh remaja obes sebesar 37,8±7,02 kg. Sebanyak 14 subjek (20,29%) kekurangan asupan vitamin A sesuai AKG, 53 subjek (76,81%) kekurangan vitamin C, dan 67 subjek (97,1%) kekurangan vitamin E. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan antara massa lemak tubuh dengan asupan vitamin A (r=-0,02, p > 0,05), vitamin C(r=-0,089, p > 0,05), dan vitamin E (r=-0,203, p ˂ 0,05), dalam penelitian ini. Dengan demikian, disimpulkan massa lemak tubuh tidak berhubungan dengan vitamin A dan vitamin C, tetapi berkorelasi negatif dengan asupan vitamin E.
Kata kunci: obesitas, remaja, massa lemak tubuh, antioksidan


Obesity is excess body fat mass caused by genetic and lifestyle, such as nutrition intake. Imbalance intake might be happen in obese person due to nutrition deficiency. Antioxidant play important role in process and management of obesity. This study aims to determine the amount of antioxidant intake in obese adolescents. This research used cross-sectional design with secondary data from 69 obese adolescents. The results showed that body fat mass of obese adolescent is 37,8±7,02 kg. There are 14 subjects (20,29%) have vitamin A deficiency according to DRI Indonesia, 53 (76,81%) subjects lack of vitamin C, and 67 subject (97,1%) have vitamin E deficiency. The results of bivariate analysis showed no association between body fat and vitamin A intake (r = 0.185, p > 0.05), vitamin C (r = -0.146, p > 0.05), and vitamin E (r = - 0.163 , p > 0.05), in this study. We found body fat mass has no correlation with vitamin A and vitamin C intake, but has negative correlation with vitamin E intake.
Keywords: obesity, adolescent, body fat mass, antioxidant

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2018
Pengarang

Badrit Tamami Thoyyibah - Nama Orang
Titis Prawitasari - Nama Orang

No. Panggil
S18149fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xv, 36 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S18149fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S18149fkS18149fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Massa Lemak Tubuh dengan Asupan Antioksidan pada Remaja Obesitas Usia 14-18 Tahun di Jakarta = Correlation between Body Fat Mass and Antioxidant Intake in 14-18 Years Old Obese Adolescents in Jakarta.

Related Collection