Skripsi

Factors of fungal infection in SLE patients in RSUPN Cipto Mangunkusumo in year 2010-2017 = Faktor infeksi jamur pada pasien lupus di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2010-2017.

Background: Infection has been known to be a main cause of mortality as well as morbidity to SLE patients. Studies of SLE patients have shown several risk factors contribute to fungal infection or infection in general, including the risk of certain pharmacological treatment such as corticosteroid and cytotoxic agents, as well as the effect of intrinsic factors such as CD4 + count. Methods: A total of 20 SLE patient’s medical records with fungal infection were obtained, and a case-control study is conducted with matching age and sex for the control group of 20 patients. Data were obtained from Cipto Mangunkusumo National Hospital. SLE confirmatory diagnosis is based on ACR 2012 criteria. Patients with comorbidities of various chronic disease (diabetes, HIV, CKD) are excluded. In identifying the risk factors, Chi-square and Mann-Whitney U-test are used. Result: Maximum corticosteroid dose of 24 (4 – 250) mg for the last 1 year is statistically significant with the development of fungal infection (P = 0.047). Lower ALC (748 (99 – 3312)) compared to control group (1635 (259 – 2743)) is also significantly correlated to the occurrence of fungal infection in patients diagnosed with SLE. Conclusion: Identifying the predisposing factors in SLE patients is important to prevent the occurrence of serious fungal infection that is one of the main cause of mortality in SLE patients
Keywords: Lupus, fungal infection, corticosteroid, absolute lymphocyte count


Latar Belakang: Lupus eritematosus sistemik adalah suatu penyakit autoimun kronis yang dapat melibatkan berbagai sistem organ. Infeksi telah menjadi salah satu penyebab utama kematian pada pasien SLE. Penetilian-penelitian terhadap pasien SLE mengindikasikan beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap terjadinya infeksi jamur dan infeksi lainnya, yang di antaranya adalah penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid, agen sitotoksik, serta faktor-faktor intrinsic seperti jumlah hitung CD4. Metode: Penelitian kasus-kontrol telah dilakukan 20 pasien SLE dengan infeksi jamur dengan membandingkannya terhadap 20 pasien kontrol berpasangan dengan kesamaan usia dan jenis kelamin. Data berupa rekam medis didapatkan dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. Diagnosis SLE berdasarkan kriteria ACR 2012. Pasien-pasien dengan komorbiditas berupa beberapa jenis penyakit kronis (DM, HIV, CKD) dieksklusi. Untuk mengidentifikasi factor risiko, digunakan test Kai Kuadrat dan Mann-Whitney. Hasil: Dosis kortiko steroid maksimal dengan median 24 (4 – 250) selama 1 tahun terakhi memiliki relasi yang signifikan dengan kejadian infeksi jamur (P = 0.047). Jumlah hitung limfosit absolut hitung pada pasien SLE dengan infeksi jamur (748 (99 – 3312)) yang lebih kecil dibandingkan dengan pada pasien control (1635 (259 – 2743)) juga signifikan secara statistik Kesimpulan: Pengidentifikasian factor resiko infeksi jamur pada pasien SLE adalah sangat penting, terutama untuk mencegah kejadian infeksi jamur serius yang menjadi salah satu penyebab utama kematian pada pasien SLE.
Kata kunci: Lupus, infeksi jamur, kortikosteroid, hitung limfosit absolut.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Frisky Maulida - Nama Orang
Anna Ariane - Nama Orang

No. Panggil
S17210fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI.,
Deskripsi Fisik
xi, 25 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S17210fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S17210fkS17210fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Factors of fungal infection in SLE patients in RSUPN Cipto Mangunkusumo in year 2010-2017 = Faktor infeksi jamur pada pasien lupus di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2010-2017.

Related Collection