Tesis

Laparoscopic Adrenalectomy: Learning Curve in A Low Volume Center = Adrenalektomi Per Laparoskopi: Kurva Pembelajaran di Pusat Pelayanan Volume Rendah .

Laparoscopic adrenalectomy has become generally accepted as the standard surgical procedure for the vast majority of adrenal tumors over the past two decades. Laparoscopic adrenalectomy has shown several advantages compared to the open approach in terms of reduced postoperative pain, shorter hospital stay, faster return to preoperative activity level, and improved cosmesis. This study was aimed to describe patients characteristics and evaluate our learning curve of laparoscopic adrenalectomy at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia. This study reviewed tumor characteristics, intraoperative status, and postoperative variables of all patients who underwent laparoscopic adrenalectomy starting from 2007 until 2014. This study reported 14 patients who had underwent laparoscopic adrenalectomy with mean of age was 41.3 ± 10.1 years and mean BMI was 23.6 ± 2.5. The tumor were 50% on the right side and 50% on the left side. The mean size of the tumor was 4.4 ± 2.6, 71.4% in ≤ 6 cm group and 28.6% in ≥ 6 cm group. Most of the patients (42.9%) were clinically diagnosed with Conn syndrome, with histopathological result mostly showing adrenal cortical adenoma (78.6%). There were no significant mean differences of intraoperative bleeding on different sides and sizes of tumor, and no differences in operation time on different sides of tumor. There were lower operating time in tumor size < 6 cm group (172 ± 45.1 minutes) compared to size ≥ 6 cm group (222.5 ± 23.9 minutes) with p < 0.05. Laparoscopic adrenalectomy is a minimally invasive technique that can be performed safely and efficiently with significant advantages compare to open approach.
Keywords: Adrenalectomy, laparoscopic adrenalectomy, adrenal tumor.


Adrenalektomi per laparoskopi telah diterima secara umum sebagai prosedur bedah standar untuk sebagian besar tumor adrenal dalam dua dekade terakhir. Adrenalektomi per laparoskopi telah menunjukkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan operasi terbuka dalam hal mengurangi rasa nyeri pasca operasi, waktu rawatan di rumah sakit lebih cepat, lebih cepat kembali dalam aktivitas sebelum operasi, dan meningkatkan kosmesis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik pasien dan evaluasi dari kurva pembelajaran dalam prosedur adrenalektomi per laparoskopi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia. Studi ini meninjau karakteristik tumor, status intraoperatif, dan variabel pasca operasi dari semua pasien yang menjalani adrenalektomi per laparoskopi mulai dari 2007 hingga 2014. Penelitian ini melaporkan 14 pasien yang menjalani adrenalektomi per laparoskopi dengan usia rata-rata 41.3 ± 10.1 tahun and BMI rata-rata 23.6 ± 2.5. Lokasi tumor 50% berada di sisi kanan dan 50% di sisi kiri. Ukuran rata-rata tumor 4.4 ± 2.6, 71.4% pada kelompok ≤ 6 cm dan 28.6% dalam kelompok ≥ 6 cm. Sebagian besar pasien (42.9%) secara klinis didiagnosis dengan Conn syndrome, dengan hasil histopatologis sebagian besar menunjukkan adenoma kortikal adrenal (78,6%). Tidak ada perbedaan rata-rata signifikan dalam perdarahan intraoperatif pada sisi dan ukuran tumor yang berbeda, dan tidak ada perbedaan waktu operasi pada sisi tumor yang berbeda. Terdapat perbedaan dalam waktu operasi dimana waktu operasi pada kelompok tumor < 6 cm lebih cepat (172 ± 45.1 minutes) dibandingkan kelompok tumor ≥ 6 cm (222.5 ± 23.9 minutes) dengan p < 0.05. Laparoskopi adrenalektomi adalah teknik minimal invasif yang dapat dilakukan dengan aman dan efisien dengan keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan operasi terbuka.
Kata kunci: Adrenalektomi, Adrenalektomi per laparoskopi, tumor adrenal.