Tesis

Terapi medik gizi dalam mendukung penyembuhan luka pasien karsinoma sel skuamosa laring pascalaringektomi total dan diseksi leher = Nutritional medical therapy to improve wound healing in patient with squamous cell carcinoma larynx after total laryngectomy and neck dissection.

Pasien kanker laring yang menjalani laringektomi total seringkali telah berada pada keadaan malnutrisi prabedah. Malnutrisi menyebabkan terlambatnya penyembuhan luka, timbul wound dehiscence, dan rentan terhadap infeksi. Nutrisi yang adekuat berupa makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) berperan penting pada penyembuhan luka. Pasien pada serial kasus ini yaitu pasien karsinoma sel skuamosa laring pascalaringektomi total dan diseksi leher berusia 56–74 tahun yang dikonsulkan ke Gizi Klinik. Terapi medik gizi diberikan pada keempat pasien serial kasus sesuai dengan kondisi klinis masing-masing melalui jalur enteral. Suplementasi mikronutrien diberikan pada semua pasien. Hasil serial kasus ini menunjukkan bahwa selama perawatan di rumah sakit terdapat dua pasien yang mengalami kejadian wound dehiscence dan salah satu di antara kedua pasien tersebut juga mengalami fistula faringokutan. Keempat pasien pulang ke rumah dengan keadaan klinis yang membaik. Kesimpulan yang didapatkan yaitu selain terapi medik gizi yang adekuat untuk mempertahankan status gizi dalam mendukung proses penyembuhan luka, faktor usia dan perawatan luka turut berperan terhadap proses penyembuhan luka, namun hal ini masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut.
Kata kunci: Diseksi leher; karsinoma sel skuamosa laring; pascalaringektomi; penyembuhan luka; terapi medik gizi


Laryngeal cancer patients who undergo total laryngectomy often have preoperative malnutrition. Malnutrition causes delayed wound healing, wound dehiscence, and susceptibility to infection. Adequate nutrition in the form of macronutrients (carbohydrates, proteins, fats) and micronutrients (vitamins, minerals) play an important role in wound healing. Patients in this case series were undergone total laryngectomy and neck dissection due to squamous cell carcinoma, aged 56–74 years who were consulted to Clinical Nutrition. Nutritional medical therapy was given to all four cases according to their clinical conditions through the enteral pathway. Micronutrient supplementation was given to all patients. The results of this case series showed that during hospital treatment there were two patients who experienced a wound dehiscence and one of the them also had a pharyngocutaneous fistula. The four patients discharged with improvement in clinical conditions. In conclusions, not only need an adequate nutritional medical therapy to maintain nutritional status in supporting the healing process, but also age factors and wound care have contributed to the healing process. However, it still requires further research.
Key words: Laryngeal squamous cell carcinoma; neck dissection; nutritional medical therapy; after laryngectomy; wound healing

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Ester Candrawati Musa - Nama Orang
Nurul Ratna Mutu Manikam - Nama Orang
Diyah Eka Andayani - Nama Orang

No. Panggil
T19231fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xvi, 105 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19231fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19231fkT19231fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Terapi medik gizi dalam mendukung penyembuhan luka pasien karsinoma sel skuamosa laring pascalaringektomi total dan diseksi leher = Nutritional medical therapy to improve wound healing in patient with squamous cell carcinoma larynx after total laryngectomy and neck dissection.

Related Collection