Tesis

Rekanalisasi Pasca Radio Frequency Ablation (RFA) Varises Tungkai di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP Fatmawati 2015-2017 = Recanalization After Radio-frequency Ablation (RFA) in Limb Varices at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central Hospital and Fatmawati Hospital from 2015-2017.

Pendahuluan: Perubahan patologis vena pada varises ekstremitas, menyebabkan kondisi refluks. Perawatan bedah diperlukan untuk dilakukan reseksi vena superfisial yang patologis. Perawatan bedah bertujuan untuk menjaga aliran vena tetap adekuat. Metode alternatif untuk pengobatan varises ekstremitas yaitu dengan bedah invasif minimal intravena dengan meng-ablasi vena yang patologis menggunakan radio ferquency ablation (RFA). Rekanalisasi atau kegagalan anatomi dari vena setelah tindakan radio frekuensi endovena di Indonesia belum diketahui sejak RFA digunakan pada tahun 2011, dan juga faktor yang mempengaruhi rekanalisasi setelah RFA. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah rekanalisasi setelah RFA dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Penelitian ini adalah suatu studi kohort dengan refluks vena magnaphenous yang diobati oleh RFA sebagai subjeknya. Jumlah populasi mengacu pada subjek dengan refluks vena magna-saphenous yang dilakukan RFA di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Fatmawati sejak 2015-2017. Uji statistik yang digunkan adalah ANOVA dalam pengaruh rekanalisasi Terhadap usia, jenis kelamin dan BMI, dengan diameter vena terbesar pra-operasi menggunakan chi-square. Batas signifikansi adalah p < 0,005. Hasil: Dari 77 subjek rekanalisasi yang dianalisia pasca RFA, 44 (57,1%) adalah perempuan, dengan usia rata-rata 52,49 ± 12,62 tahun. BMI rata-rata adalah 25,4 (dengan panjang BMI = 19,48-34,80). Demografi subjek dilampirkan pada tabel 1. Setelah perawatan RFA selama 3 minggu, rekanalisasi total dari 1 subjek 1,3%, rekanalisasi parsial 6 subjek (7,79%) dan tidak ada rekanalisasi pada 70 subjek (90,9%). Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, IMT, diameter vena, dan satus rekanalisasi. Kesimpulan: Rekanalisasi total pada 1 subjek (1,3%), rekanalisasi parsial pada 6 subjek (7,79%), dan tidak ada rekanalisasi pada 70 subjek (90,9%). Dapat disimpulkan bahwa RFA adalah pengobatan yang efektif untuk varises ekstremitas.
Kata kunci: Ablasi frekuensi radio, Varietas tungkai, Magna saphenous, Recanalization.


Introduction: Pathologic changed of venous in limb varices, resulting in reflux condition. Surgical treatment is needed to resect superficial pathological venous. It keep venous flow sufficient. Alternative methods of therapy for limb varices is minimal invasive intravenous surgery by an ablation of pathological vein using radio ferquency ablation (RFA). Recanalization or anatomic failure, of a vein after endovenous radiofrequency in Indonesia has not been known since its use in 2011 and factor that influence the recanalization after RFA. This study aims to determine the number of recanalization after RFA and the factors that influence it. Methods: It is a cohort study of subject with reflux of magna- saphenous vein treated by RFA. Scope population is subject with reflux of magna- saphenous vein which treated by RFA in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital and Fatmawati Hospital from 2015-2017.The statistical test performed was ANOVA in the recanalizationship with age,gender and BMI, while the largest vein diameter pre-surgery using chi-square. The significance limit is p< 0,005 Results: From 77 subject whose analyzed recanalization post RFA, 44 (57,1%) are female, with rate of age is 52,49 ± 12,62 years old. Rate of BMI is 25.4 (with length of BMI= 19,48–34,80). Demography of the subjects performed in table 1. After 3 weeks of RFA treated, total recanalization of 1 subject 1.3%, partial 6 subject (7.79%) and none in 70 subject (90.9%). There is no correlation within age, gender, BMI, vein diameter and recanalization state. Conclusions: Totally recanalization in 1 subject (1.3%), partial recanalization in 6 subject (7.79%), and there is no any recanalization in 70 subject (90.9%). It can concluded that RFA is effective treatment of limb varices.
Keywords: Radio- frequency Ablation, Limb varices, Magna- saphenous vein, Recanalization

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Rudi Hermansyah - Nama Orang
Dedy Pratama - Nama Orang
Witra Irfan - Nama Orang

No. Panggil
T19200fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah.,
Deskripsi Fisik
xii, 28 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19200fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19200fkT19200fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Rekanalisasi Pasca Radio Frequency Ablation (RFA) Varises Tungkai di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo dan RSUP Fatmawati 2015-2017 = Recanalization After Radio-frequency Ablation (RFA) in Limb Varices at Dr. Cipto Mangunkusumo National Central Hospital and Fatmawati Hospital from 2015-2017.

Related Collection