Skripsi
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anak Diare Kronik non-HIV di RSCM Periode Januari 2014 hingga Juli 2018 = Factors that associated with chronic diarrhea in non-HIV children in Ciptomangunkusumo General Hospital from January 2014 until July 2018.
Diare kronik pada anak membutuhkan perhatian serius karena memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Diare kronik merupakan proses diare akut yang melanjut akibat berbagai faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik pasien, gambaran klinis, dan faktor risiko diare kronik pada anak non-HIV. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang pada pasien anak dengan diagnosis diare kronik non-HIV di RSCM pada Januari 2014 – Juli 2018. Data pasien diperoleh dari sumber data sekunder berupa rekam medis. Dari 120 rekam medis dengan diagnosis diare, 44 pasien anak mengalami diare kronik non-HIV. Prevalensi diare kronik non-HIV di RSCM adalah 36%. Karakteristik pasien adalah mayoritas laki-laki dengan rentang usia 1 – 5 tahun dengan kondisi gizi buruk serta riwayat penggunaan antibiotik. Mayoritas pasien tidak memiliki riwayat menggunakan oralit. Meskipun demikian, kebanyakan pasien tidak mengalami dehidrasi. Pasien ditemukan mayoritas memiliki penyakit penyerta dan kultur tinja positif. Mikroorganisme terbanyak yang ditemukan dalam kultur adalah Klebseilla pneumoniae, E. coli non-patogen, dan Proteus mirabilis. Sedangkan, penyakit terbanyak yang menyertai kondisi diare kronik adalah infeksi, seperti sepsis, infeksi CMV, dan infeksi TB. Analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan temuan kultur feses positif pada pasien diare kronik non-HIV (p = 0,029; 95% CI = 0,024 – 0,82). Faktor lainnya ditemukan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki merupakan salah satu faktor risiko kultur feses positif pada pasien diare kronik non-HIV. Maka dari itu, perhatian lebih perlu difokuskan kepada populasi laki-laki karena kelompok tersebut lebih rentan terkena diare kronik dibandingkan dengan populasi perempuan. Dengan demikian, penanganan yang cepat dan tepat dapat diberikan pada populasi laki-laki untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas diare kronik.
Kata Kunci: Diare Kronik, Status Dehidrasi, Non-HIV, Sindrom malabsorpsi, Status Nutrisi
Chronic diarrhea, especially in children, demand a higher concern due to its high morbidity and mortality. Chronic diarrhea resulted from a prolonged and unsolved acute diarrhea due to many factors. This paper aim to identify prevalence, patient characteristics, clinical profiles, and risk factors of chronic diarrhea in non-HIV children. This paper uses cross sectional study design from children patients from January 2014 to July 2018 with the diagnosis of chronic diarrhea in non-HIV children. This paper obtained its data from the patient’s medical records. From 120 medical records with the diagnosis of diarrhea, 44 patients are diagnosed with chronic diarrhea without the infection of HIV. The prevalence of chronic diarrhea in non-HIV patients in RSCM is 36%. The patient characteristics is dominated by 1 – 5 years old boys with severe malnutrition and history of taking antibiotics medication. Most of the patients also never took oral rehydration therapy in their medication. Regardless of that, most of the patients also didn’t experience any dehydration. This paper also found that chronic diarrhea mostly accompanied with another disease and positive fecal culture test. The big three of microorganism that found in the positive fecal culture is Klebseilla pneumoniae, Non-Pathogen E. Coli, and Proteus mirabilis. In the other hand, most of the accompanying disease is infectious disease, such as CMV infection or TB infection. Multivariate analysis in this study shows that sex is the only risk factor that significantly associated with the event of positive fecal culture test. Other factors found to be insignificant. This paper findings highlight that boys have higher risk of positive fecal culture test due to infection compared to girls. Hence, it is important to give more attention to boys because they are prone to chronic diarrhea than girls. With doing so, we can prompt an early and appropriate treatment to these specific group in order to decrease the morbidity and mortality of chronic diarrhea
Key words: Chronic diarrhea, dehydration status, non-HIV, malabsorption syndrome, nutritional status
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2018
- Pengarang
-
Eghar Anugrapaksi - Nama Orang
Pramita Gayatri Dwipoerwantoro - Nama Orang - No. Panggil
-
S18142fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2018
- Deskripsi Fisik
-
xv, 54 hal; ill; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S18142fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S18142fk | S18142fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi